Makanan enak memang melezatkan, tapi kalau tahu fakta berbahaya di dalamnya, bisa membuat kita berpikir lagi saat akan melahapnya (meski seringnya kita tetap akan melahapnya, well..).
Kenyataannya, makanan enak di mulut belum tentu baik di perut dan tubuh kita. Sayang sekali, kesadaran akan kesehatan masih terbilang rendah di masa kini. Apalagi dengan makin banyaknya kuliner yang menggugah selera dan beragam. Seperti tren green tea, nutella dan sebagainya.
Kali ini kita akan membahas tentang 5 fakta berbahaya di balik makanan enak. Siap-siap mempertimbangkan untuk mengurangi atau mengeliminasi makanan favorit Anda.
1. Mie Instant/Ramen
Mie instant yang ‘diramenkan’ atau ramen sendiri adalah makanan yang beken karena makin banyaknya pengaruh film Asia seperti China, Jepang dan Korea yang menunjukkan serunya mengonsumsi makanan sejuta umat tersebut. Akan tetapi, jangan keterusan, karena yang Anda lihat di televisi hanya akting saja.
Meski klise, namun mie seperti ini adalah makanan yang tidak mudah dicerna tubuh. Beberapa jam setelah dikonsumsi, bentuknya masih akan sama di perut sehingga memberatkan pencernaan. Belum lagi kandungan bumbu MSG yang bisa menyebabkan hipertensi. Sebisa mungkin batasi dan kurangi konsumsi makan mie, karena lebih banyak minus bagi kesehatan dibanding plusnya yang hanya membuat perut kenyang sementara.
2. Makanan Dan Minuman Green Tea
Makanan dan minuman green tea yang populer di masa kini, berbeda dengan hakekatnya. Green tea memiliki warna lebih jernih, sementara green tea yang kekinian warnanya hijau pekat dan cenderung manis. Sebut saja es krim green tea, matcha latte dan sejenisnya.
Karena kecenderungan rasa yang manis, makanan seperti ini biasanya sudah ditambah gula dengan jumlah yang tinggi. Sehingga saat sampai di mulut, rasanya lebih nendang dan bisa diterima lidah kita. Sedangkan green tea pada dasarnya memiliki rasa kelat/sepat yang cenderung kurang enak di mulut. Green tea masa kini adalah bubuk artifisial yang tergolong bahan tambahan dan sebaiknya dikonsumsi secara rekreasional saja.
3. Sayuran Yang Dimasak
Jangan terlalu bangga kalau Anda bisa makan banyak sayur dalam sehari TAPI sayuran itu dimasak. Pasalnya, kebanyakan orang memasak sayur dalam jangka waktu yang lama dengan anggapan ‘sudah mendidih, sudah matang’. Padahal dengan cara seperti ini, Anda hanya memasukkan sayuran yang kehilangan gizinya.
Sayuran sebenarnya bisa dimakan secara raw atau mentah, karena enzimnya sangat bagus untuk kesehatan dan penyembuhan. Namun tidak banyak yang bisa mengonsumsi dengan cara ini. Jadi bila memang harus memasak sayur, minimkan waktu masak sehingga tidak banyak nutrisi yang terbuang.
4. Cake Dan Bakery
Membayangkan cake yang lembut dan roti yang harum baunya saat jalan-jalan di mall membuat kita tergoda untuk membelinya. Akan tetapi ada sebuah fakta berbahaya yang mungkin bisa membuat pecinta cake, bakery dan patisserie sedikit sedih.
Kebanyakan cake dan bakery memiliki lemak jenuh yang cukup tinggi. Susu, telur, keju dan krim yang terkandung di dalamnya merupakan kolaborasi yang seringkali menjadi penyebab obesitas dan sebah di perut. Belum lagi bahan kimia seperti pengembang, pengempuk dan sejenisnya, sebenarnya bisa menjadi pemicu kanker dan tumor bila dikonsumsi cukup sering. Baking powder misalnya, ternyata bisa meningkatkan tekanan darah pada manusia.
5. Fried Chicken
Kita sebut saja fried chicken agar menekankan pada ayam goreng ala amerika yang crispy dan banyak disukai orang. Orang lokal bilang ayam kremes. Untuk menghasilkan rasa krispi yang tahan lama, tentunya dibutuhkan bahan khusus seperti perenyah. Sudah jelas ini adalah bahan tambahan yang sifatnya asing untuk tubuh.
Ayam seperti ini juga digoreng dengan deep fried method, sehingga seringkali minyaknya masih melimpah ruah walau sudah ditiriskan. Untuk penjual lokal atau pinggir jalan, kadang ayam ini digoreng ulang sampai 2 atau 3 kali. Terbayang kan kandungan kolesterol dan lemak jahatnya?
Intinya sih masih di bahan tambahan dan dampaknya pada kesehatan. Nah, sekarang keputusan ada di tangan Anda untuk memelihara kesehatan dengan menjaga asupan makanan atau mau tetap menikmati kuliner tanpa pikir panjang? Dan jangan lupa olah raga agar tubuh tidak mudah sakit. Semoga bermanfaat.