Kejadian mati suri atau hidup kembali setelah dinyatakan meninggal memang dialai oleh sebagian orang. Kejadian serupa juga dialami oleh Ni Wayan Norti, perempuan Bali yang kembali bangkit ketika jasadnya dibopong oleh para warga. Kejadian yang terjadi di dusun Pau, Desa Tihingan, Banjarangkan, Klungkung Bali ini sempat membuat heboh dan panik warga.
Lah, bagaimana tidak jika menyaksikan orang yang mati tiba-tiba hidup kembali, antara takut dan tidak percaya kan? Bagaimana kisah yang sebenarnya terjadi? Simak ulasan Boombastis berikut ini.
Sehari sebelumnya masih mengikuti upacara adat Melasti
Kepala Desa Dusun Pau, I Wayan Ardana Ariasa menceritakan sebelum kemudian dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (13/3/2018), Ni Wayan tampak sehat walafiat. Ia masih bisa mengikuti upacara adat Melasti yang diselenggarakan oleh umat Hindu dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi. Ni Wayan adalah salah satu diantara mereka yang juga pergi ke Pantai Watu Klotok. Nah, di tengah perjalanan upacara adat itulah Ni Wayan seperti kerasukan, sebelum akhirnya ia pulang ke rumah bersama suaminya.
Meninggal setelah berada sampai kontrakannya di Denpasar
Ni Wayan pulang bersama suaminya setelah selesai pelaksanaan upacara adat Melasti. Ia diajak suaminya, I Nyoman Sutiasa ke kontrakan mereka yang berada di daerah Denpasar, dengan alasan sang suami yang harus bekerja sebagai sopir wisatawan besoknya, sementara kedua anak mereka tetap tinggal di Pau. Namun, kabar yang diterima I Wayan Ardana melalui sambungan telepon pada Selasa (14/3/2018) malah kematian Ni Wayan sekitar pukul 09.30. Sutiasa meminta izin melalui telepon kepada kepala dusun karena ingin menguburkan sang istri di desa kelahirannya.
Sang suami yang ngotot ingin segera memakamkan jenazah Ni Wayan
Proses izin pemakaman ini ternyata tidaklah mudah, pihak keluarga bahkan melarang Sutiasa untuk menguburkan Ni Wayan karena masih ada upacara adat menyambut Nyepi yang membuat beberapa ruas jalan ditutup. Disarankan untuk dititipkan sementara di rumah sakit, saran tersebut malah ditolak mentah-mentah oleh Sutiasa. Nasehat dari pihak adat untuk menguburkan Ni Wayan setelah Nyepi, hingga mencegat kendaraannya juga tak dianggap. Akhirnya jasad Ni Wayan yang diikat di jok belakang masih dibawa pulang untuk rencananya segera dikuburkan.
Jenazah yang tiba-tiba hidup dan kesurupan
Jasad Ni Wayan Norti sampai di Dusun Pau sekitar pukul 13.00 siang. Ketika itu para warga sekitar berkerumun dan membantu mengangkat jasadnya yang semula berada di dalam mobil. Namun, kenanehan tiba-tiba saja terjadi karena Ni Wayan Norti bergerak dan kembali hidup. Sebagian orang kaget namun tetap membawa Ni Wayan ke kamarnya. Menurut Ardana yang ketika itu sempat memegang tangan Ni Wayan, tangannya dingin hanya bagian lengannya memang hangat. Pihak kerabat kemudian memanggil dokter, sayangnya upaya tersebut sia-sia karena Ni Wayan menolak untuk diperiksa.
Upacara penyucian diri di Pura Pajenengan Sakti, Desa Adat Pau
Karena keganjilan tersebut, pihak keluarga membawa Ni Wayan Norti menuju Pura Pajenengan Sakti, Desa Adat Pau untuk kemudian melakukan ritual pensucian diri melalui upacara Pewintenan. Namun, hal tersebut justru membuat Ni Wayan kembali kesurupan (trance), disusul oleh beberapa kerabat yang lain dalam waktu yang bersamaan. Di tengah kesurupan Ni Wayan sempat membuat heboh dan geger warga karena ia berlari untuk menemui kedua anaknya di rumah. Karena mengalami beberapa hal ganjil, keluarga Ni Wayan akan kembali menggelar ritual Mediksa dan membangun griya di Subak Enjung. Upacara mediksa ini bertujuan untuk menyucikan diri dan menghilangkan pengaruh buruk dalam diri seseorang.
Mengenai kejanggalan ini memang ada sebagian orang yang mendapatkan kesempatan kembali untuk hidup setelah meninggal dunia. Itulah kronologisnya kematian Ni Wayan yang sempat membuat geger warga Dusun Pau, Klungkung. Berdasarkan kesepakatan, pihak keluarga Ni Wayan akan segera melaksanakan upacara penyucian karena serangkaian hal aneh yang dialami oleh Ni Wayan ini.