Beragam inovasi alutsista terus dilakukan oleh militer Indonesia guna memperbaharui teknologi pertahanan yang dimilikinya. Terbaru, Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Laut (Dislitbangal) berhasil memproduksi kendaraan amfibi yang diberi nama Kasrat (kendaraan amfibi serbaguna pendarat).
Kendaraan yang bakal mendukung tugas TNI AL tersebut bahkan diklaim sebagai yang tercepat di Asia Tenggara, berkat beragam teknologi yang telah ditingkatkan pada sistemnya. Dengan adanya pengembangan alutsista baru tersebut, kehadiran Kasrat diharapkan bisa memperkuat pertahanan Indonesia. Selengkapnya, simak ulasan Boombastis berikut ini.
Diklaim sebagai yang tercepat di Asia
Berkat peningkatan sistem yang dipasang pada Kasrat, kendaraan amfibi ini diklaim Letkol Mar Citro Subono sebagai salah satu yang tercepat di air untuk kawasan Asia. Hal ini terlihat saat uji coba Oktober lalu di Karangpilang, Surabaya. Di mana kendaraan tersebut mampu membelah air dengan kecepatan 12 knot atau setara dengan 25 hingga 30 kilometer per jam meski bodi mobil menggunakan bahan baja yang berat.
Mampu berlayar dengan jarak jauh dari kendaraan amfibi biasa
Kasrat diketahui juga memiliki keunggulan mampu bertahan di atas air dalam waktu yang cukup lama. Alhasil, kendaraan amfibi tersebut mampu melakukan long range navigation atau berlayar jarak jauh. Jelas hal ini merupakan terobosan penting lantaran kendaraan amfibi identik tak mampu bertahan lama saat bergerak di atas air.
Menggabungkan konsep kendaraan darat dengan air
Jika dilihat secara fisik, Kasrat menggabungkan kemampuan untuk bergerak di atas air maupun melaju di daratan. Sebuah ciri khas yang umum dari kendaraan amfibi. Kehebatan tersebut juga ditunjang dengan teknologi khusus yang mumpuni. Khususnya saat menjelajah perairan dengan kecepatan hingga 12 knot.
Rahasia teknologi Kasrat yang membuatnya melaju kencang di atas air
Rahasia kecepatan Kasrat ditunjang oleh teknologi scissorlift yang diterapkan pada roda. Pada saat berada di atas air, empat roda yang digunakan berjalan di darat akan terlipat sehingga tidak mengganggu laju kendaraan saat melakukan manuver. Tak hanya teknologi scissorlift, kecepatan Kasrat juga didukung penggunaan mesin Cummins Mercruiser 200 hp yang menggerakkan baling-baling.
Proyek alutsista yang masih terus diteliti dan diuji coba
Kasrat juga terbilang kendaraan amfibi yang punya performa yang cukup baik di darat karena mampu melaju hingga 90 kilometer per jam. Tak heran jika keberadaannya kelak diharapkan mampu membantu tugas unsur Angkutan Korps Marinir agar bekerja lebih optimal. Hingga saat ini, rancangan Kasrat masih terus dikembangkan hingga sesuai kebutuhan yang ada.
BACA JUGA: Inilah 4 Fakta Kehebatan X-18 Kapal Tank Tercepat Asli Indonesia yang Membuat Dunia Iri
Keberadaan Kasrat tak lepas dari Komandan Resimen Bantuan Tempur 2 Marinir (Danmenbanpur 2 Mar) Kolonel Marinir Citro Subono yang menjadi inovator sekaligus pemimpin proyek pengembangan kendaraan amfibi tersebut. Karena masih berupa prototype, kita tunggu saja hingga benar-benar diproduksi secara massal.