Sejak tayang pertama kali tahun 1997 silam hingga saat ini, film ‘Titanic’ masih jadi salah satu tayangan yang melekat di ingatan para pecinta film di seluruh dunia. Film fenomenal yang diambil dari kisah nyata ini memang punya cerita super menyayat hati yang membuat orang-orang tak bosan menontonnya lagi dan lagi.
Baca Juga : 6 Penjelasan Tentang Misteri Segitiga Bermuda
Meski film-nya mengadopsi banyak kesamaan dari tragedi tenggelamnya kapal Titanic di masa lalu, masih banyak fakta-fakta misterius yang belum diketahui publik hingga saat ini..
Film Titanic punya banyak adegan-adegan tragis yang bikin air mata mengucur deras. Namun jika kalian ingat, salah satu momen paling emosional di film garapan James Cameron itu adalah ketika beberapa musisi memilih untuk memainkan alat musik mereka meski sudah di ambang kematian.
Well percaya atau tidak, hal itu benar-benar terjadi di kisah nyatanya! Beberapa musisi itu memainkan alat musik mereka selama 4 jam lamanya setelah kapal Titanic menabrak bongkahan es.
Di antara ribuan orang yang dinyatakan lenyap dalam tragedi tenggelamnya kapal Titanic, terdapat beberapa nama-nama penumpang yang cukup populer dan berpengaruh di era-nya dulu. Salah satu tokoh penting dunia bernama Milton Hershey bisa dibilang sebagai sosok yang sangat beruntung.
Dia adalah salah satu penemu ide coklat batangan yang sangat berpengaruh di dunia. Kala itu Milton sudah memegang tiket kapal Titanic dalam genggamannya namun mengurungkan niatnya untuk pergi karena sebuah alasan sehingga dirinya selamat dari maut.
Seperti transportasi darat maupun udara, di atas laut juga tak sedikit jumlah kecelakaan yang terjadi. Entah berapa jumlah perahu yang tenggelam karena terpaan badai, bertabrakan dengan perahu lain, hilang tanpa sebab, atau berbagai alasan lainnya.
Namun dalam sejarah dunia transportasi laut, Kapal Titanic adalah satu-satunya yang tenggelam karena menabrak sebuah bongkahan es. Well, kehendak Tuhan memang tak ada yang bisa memperkirakan.
Persiapan matang adalah sebuah hal penting yang wajib diperhatikan betul sebelum melakukan sebuah perjalanan, terutama untuk kendaraan transportasi yang membawa banyak nyawa di dalamnya. Hal itulah yang sepertinya kurang diperhatikan oleh para kru Kapal Titanic sebelum berlayar.
Satu hari sebelum hari keberangkatan, ada sebuah jadwal pelatihan menaiki kapal sekoci untuk berjaga-jaga jika ada kecelakaan terjadi. Entah kenapa, jadwal pelatihan tersebut gagal. Akhirnya kecelakaan benar-benar terjadi dan banyak nyawa hilang karena beberapa penumpang maupun kru tampak panik dan tak siap untuk mengoperasikan perahu sekoci ketika kecelakaan terjadi.
Setelah kecelakaan terjadi, penumpang meninggal dengan alasan yang berbeda-beda. Sebagian besar tenggelam karena tak bisa ikut masuk ke dalam perahu sekoci penyelamat dan ditelan laut bersama kepingan Titanic. Namun mereka yang berada di atas sekoci pun banyak yang tak selamat karena kedinginan dan kelaparan.
Uniknya, di antara 700an orang yang selamat dari tragedi itu ada seorang koki yang bisa dibilang terselamatkan berkat alkohol. Tepat sebelum kecelakaan terjadi, ia minum bir dalam jumlah yang cukup banyak sebelum akhirnya di atas sekoci ia selamat karena alkohol tersebut membantunya menghangatkan temperatur tubuh selama mengapung beberapa waktu.
Baca Juga : 5 Kenyataan Pahit Warga Indonesia Yang Tinggal di Perbatasan
Titanic memang sebuah fenomena yang sepertinya akan terus melekat dalam ingatan selama kita hidup nanti. Siapa tahu jika seiring berjalannya waktu masih akan ada fakta-fakta baru yang terkuak atas salah satu tragedi kecelakaan yang paling bikin geger dunia tersebut.
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…