Cari masalah plus penyakit. Itulah hal yang pantas disematkan pada Joseph Anugerah. Bergaya bak petugas Polisi Lalu Lintas, ia kerap menghadang para pengendara bermotor yang kerap melintasi JLNT Casablanca, Jakarta. Tak hanya sekedar memberhentikan, Joseph juga kerap meminta sejumlah uang secara paksa.
Nahas, sepak terjang Joseph berakhir sia-sia. Aksinya kepergok oleh petugas sungguhan yang kemudian menangkap dirinya. Saat diinterogasi oleh pihak berwajib, ada banyak faktor yang ternyata menjadi penyebab Joseph nekat melakukan hal tersebut. Sebuah kebutuhan mendesak yang mengisahkan realita miris di dalam masyarakat.
Nekat jadi Polisi gadungan dengan alasan klise
Kebutuhan hidup sehari-hari yang mendesak Joseph Anugerah, membuat dirinya nekat turun ke jalan menjadi Polisi gadungan. Hal ini terungkap setelah dirinya ditangkap oleh petugas asli yang saat itu langsung menghampirinya.
“Motif dia mencari uang untuk digunakan kebutuhan sehari-hari,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dalam keterangannya yang dikutip dari news.detik.com
Mahasiswa perguruan tinggi yang beraksi sebanyak 3 kali
Saat dicecar dengan beragam pertanyaan, Joseph ternyata masih berstatus sebagai mahasiswa di sebuah institusi pendidikan. Tercatat, ia melakukan aksinya tersebut sebanyak tiga kali. Sepak terjangnya berakhir setelah beberapa warga yang melaporkannya pada pihak berwajib. Pada pungli pertama (12/7/2018), Joseph berhasil mengantongi uang sebesar Rp 170.000. Kedua (13/7/2018), berjumlah Rp Rp 150.000 dan yang terakhir (13/7/2018), Rp 200.000.
Membeli perlengkapan Polisi di Pasar Senen dan Bandung
Saat menjalankan aksinya, Joseph memakai atribut Polisi Lalu Lintas lengkap mulai dari kepala hingga ujunng kaki. Dilansir dari wartakota.tribunnews.com, dirinya membeli sejumlah perlengkapan seperti Pet (topi) lantas dibeli, rompi hijau, dan tanda pangkat brigadir polisi di Pasar Senen. Untuk sepatu tunggang atau PDL petugas lalu lintas, Joseph mendapatkannya di Bandung. Plus sebuah perangkat handy talky (HT).
“Pet (topi) lantas dibeli, rompi hijau, dan tanda pangkat brigadir polisi dibeli di Pasar Senen dalam waktu yang berbeda-beda,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
Mencatut nama seorang Perwira Polisi
Ada-ada saja cara Joseph untuk menjawab pertanyaan dari Polisi. Saat diminta menunjukan KTA, ia malah mengeluarkan sebuah kartu atas nama Kombes Tornagogo Sihombing. Joseph mengakui bahwa nama perwira yang tertera tersebut merupakan ayahnya. Dilansir dari news.detik.com, Wakil Direktur Tindak Pidana Terorganisir (Tipidter) Bareskrim itu membantah pengakuan Joseph.
“Bukan, bukan anak saya itu. Saya juga nggak tahu siapa dia,” kata Tornagogo.
Ditetapkan sebagai tersangka
Selain meneror pera pengendara di jalanan, Joseph juga kerap menyuruh pengendara push up untuk menebus pelanggaran yang dibuat. Ia sering berdiri di jalan raya non tol Casablanca dan seolah olah terlihat mengatur lalu lintas.
“Iya, (sudah jadi) tersangka (Joseph Anugerah),” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono yang dilansir dari merdeka.com
Benarlah sebuah pepatah yang berbunyi “Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan terjatuh juga”. Serupa dengan nasib Joseph. Sukses menipu masyarakat dengan menjadi Polisi gadungan, aksinya harus berakhir di balik jeruji besi. Jangan ditiru ya Sahabat Boombastis.