Pada saat penutupan seremonial Asian Games 2018 beberapa waktu lalu, publik Indonesia dikejutkan dengan munculnya Jack Ma di atas panggung. Sosok yang dibalut dengan busana tradisional Tiongkok itu, tampak berjalan membelah para penari yang berada di atas panggung. Bagi orang awam, mungkin tak ada yang mengenali sosok tersebut. Padahal, Jack Ma merupakan orang terkaya di Tiongkok sekaligus pemilik Alibaba Group.
Sebelum sukses membangun bisnisnya dan menjadi orang terkaya, Jack Ma sempat melakoni profesi sebagai guru Bahasa Inggris di daerah asalnya. Riwayat hidupnya yang berliku, banyak dijadikan motivasi bagi para pengusaha startup. Di Indonesia sendiri, kehadiran Jack Ma tak hanya menyemarakkan penutupan Asian Games 2018, tapi juga membawa beberapa arti penting bagi masa depan ekonomi Indonesia.
Sempat menjadi guru Bahasa Inggris
Sebelum sukses dengan bisnisnya, Jack Ma Sempat berprofesi sebagai guru Bahasa Inggris dan jasa penerjemah sekitar tahun 1990-an silam. Pria kelahiran Hangzhou, Zhejiang, China 10 September 1964 itu, memiliki kemahiran berbahasa asing karena kerap belajar dengan para turis yang datang ke Tiongkok.
Hingga pada suatu hari, ia berkenalan dengan teknologi internet saat mengujungi kawannya di Seattle, Amerika Serikat. Momen inilah yang akhirnya menjadi jalan sukses Jack Ma untuk mengembangkan bisnis e-commerce yang dikenal secara global, Alibaba.com.
Pendiri sekaligus CEO Alibaba Group
Sedari muda, Jack Ma memiliki sudut pandang yang berbeda dengan orang lain. Bisa dibilang, ia telah memiliki modal sebagai orang yang sukses di masa depan. Meski datang dari latar belakang keluarga yang sederhana, Jack Ma sukses mewujudkan mimpi-mimpinya selama ini.
Mantan guru Bahasa Inggris di Univeritas Hangzou itu, akhirnya dikenal dunia dan kaya raya berkat perusahaan e-commerce yang didirikannya, Alibaba Group. Perusahaannya itu bahkan menjadi yang terbesar di Tiongkok dan bersaing ketat dengan Amazon milik Jeff Bezos.
Jadi manusia terkaya nomor 3 di Tiongkok
Sebagai pemilik Alibaba Group, Jack Ma merupakan orang terkaya ke-3 di negerinya sendiri dengan nilai harta sebesar US$ 38,2 miliar atau hampir Rp 570 triliun. Ia menempati urutan ke-20 sebagai miliyuner versi majalah Forbes pada 2018. Dilansir dari finance.detik.com, kekayaanya ini bermula setelah meraih dana Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp 289,9 triliun pada 2014 silam.
Saat ini, kapitalisasi pasarnya pun mencapai US$ 500 miliar atau setara dengan Rp 6.655 triliun. Tak hanya di Tiongkok, Jack Ma juga memiliki sejumlah bisnis di Indonesia. Lewat Alibaba, ia melakukan investasi senilai US$ 1,1 miliar ke Tokopedia. Di regional Asia Tenggara, Jack Ma juga masuk melalui Lazada. Di mana ia telah menyuntikkan dana $ 1 miliar pada 2017 untuk meningkatkan kepemilikan saham dari 51% menjadi 83%.
Mewakili Tiongkok sebagai tuan rumah Asian Games selanjutnya
Event Asian Games selanjutnya yang akan diselenggarakan pada tahun 2022, jatuh di kota Hangzou, Tiongkok. Sosok Jack Ma pun didapuk sebagai perwakilan negeri tirai bambu itu saat malam penutupan Asian Games 2018. Bukan apa-apa. Ia dipilih karena Hangzou merupakan tempat kelahirannya. Jack Ma pun sempat menyapa para atlet dan penonton yang memadati Stadion Gelora Bung Karno.
“Saya Jack Ma. Hangzhou adalah kota kelahiran saya. Kota yang indah dan mengesankan. Saya menantikan Anda semua di Hangzhou untuk Asian Games 2022,” ucapnya
Bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi Indonesia
Kedatangan Jack Ma di Indonesia, bukan hanya sekedar mewakili Tiongkok dalam penutupan seremonial Asian Games. Dilansir dari finance.detik.com, kunjungannya kali ini adalah membahas seputar perkembangan ekonomi. Mulai dari inklusi keuangan, revolusi industri 4.0, perkembangan e-commerce hingga pesan untuk Indonesia agar mampu mengembangkan ekonomi di tengah pesatnya teknologi. Ia bahkan memberikan saran pada Indonesia agar mendorong laju pertumbuhan bisnis kecil atau UKM.
“Jadi pak Jack Ma itu sangat yakin bahwa bisnis ke depan adalah small bisnis dengan internet dan e-commerce oleh karena itu kita disarankan mempersiapkan betul dan encourage usaha kecil untuk mulai masuk ke internet,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution yang dilansir dari finance.detik.com.
Nama Jack Ma hanya mungkin hanya dikenal oleh kalangan tertentu saja di Indonesia. Padahal, ia dikenal sebagai pemilik e-commerce besar dan menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Semoga saja, kehadiran Jack Ma di Indonesia dapat membawa dampak dan pengaruh yang positif bagi negeri ini, sekaligus agar dirinya semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia.