Siapa yang tidak kenal dengan Matahari Dept Store? Toko ritel yang berjaya di era 80 hingga 90-an tersebut, merupakan pionir dari bisnis modern yang sempat merajai pasaran busana dan perlengkapan di Indonesia. Adalah sosok Hari Darmawan, seorang pengusaha ternama Indonesia yang sukses mendirikan kerajaan bisnis Matahari beberapa dekade belakangan.
Sering berputarnya roda kehidupan, nama besar Matahari Dept Store mulai rontok diterjang oleh toko online yang mulai menjamur. Pendapatannya dari tahun ke tahun pun merosot drastis. Yang miris, ditengah ambang keterpurukan usahanya tersebut, Hari Darmawan sang pemilik ditemukan tak bernyawa setelah sempat menghilang dan tenggelam di Sungai Ciliwung. Seperti apa kisah perjuangannya membangun bisnis hingga kematian menjelang? simak ulasan berikut ini
Pernah mengalami bangkrut semenjak kecil
Sosok kelahiran 27 Mei 1940 tersebut, merupakan putra dari Tan A Siong, seorang pengusaha produk pertanian ternama pada masa itu. Ia tumbuh dengan 12 saudara lainnya yang kental dengan lingkungan bisnis sang ayah. Pada usia 5 tahun, bisnis milik keluarganya mengalami kebangkrutan luar biasa. Meski begitu, sang ayah kemudian membangun lagi bisnisnya dari nol. Pada fase itu, sosok Hari Darmawan kecil belajar banyak tentang arti kerja keras dan semangat pantang menyerah yang diambil dari sang ayah.
Bertemu sang istri yang merubah jalan hidupnya
Setelah lulus SMA di Makassar, ia kemudian memutuskan untuk merantau ke Jakarta. Jalan hidupnya di ibukota, kemudian mempertemukan dirinya dengan sang istri yang merupakan putri dari seorang pedagang toko serba ada. Perempuan 18 tahun yang bernama Anna Janti tersebut, kemudian dinikahinya. Keluarga kecil itupun dikaruniai tiga orang anak yang bernama Susiawati, Herman dan Susan Darmawan. Tak disangka, dari pernikahan inilah, jalan takdirnya sebagai pemilik toko ritel terbesar di tanah air telah dimulai.
Modal hutang untuk usaha toko yang dicicil
Sebagai bekal untuk bertahan hidup di Jakarta, Hari kemudian membeli toko milik mertuanya sebesar Rp 1 juta dengan cara di cicil. Toko tersebut, kemudian diubah namanya menjadi Mickey Mouse, mengambil dari nama tokoh kartun asal Amerika Serikat. Di toko tersebut, ia dan sang istri menjual baju impor dan busana hasil rancangan sang istri yang diberi label MM Fashion. Pada masa itu, penjualannya sangat baik dengan banyaknya pelanggan setia. Namun apa daya, toko MM mempunyai pesaing terberat yang suatu saat dapat mengancam pendapatan toko miliknya. Toko yang bernama De Zion tersebut, merupakan toko yang memiliki pelanggan tetap dari kalangan pejabat dan orang-orang kaya.
Cikal bakal Matahari yang melegenda
Keberadaan toko De Zion tersebut, sontak membuat Hari Darmawan pusing tujuh keliling. Ia kemudian memutar ide, bagaimana agar toko miliknya bisa sebesar De Zion. Mujur, pada tahun 1968, ia mendengar bahwa pemilik toko De Zion kesulitan keuangan dan berniat menjual toko miliknya. Singkat cerita, Hari Darmawan pun bisa membeli toko tersebut dan kemudian diubah namanya menjadi Matahari. Dengan menggunakan strategi penjualan yang baik, ia dapat menggaet banyak konsumen untuk berkunjung ke tokonya. Di sinilah, cikal bakal perjalanan Matahari Dept Store sebagai pemain ritel terbesar menemukan jalannya.
Toko modern serba ada yang perlahan meredup dalam pusaran bisnis
Tahun 1990-an merupakan tahun kejayaan bagi Matahari Dept Store. Nyaris tanpa pesaing, toko ritel tersebut sukses meraup keuntungan hingga Rp 2 Triliun. Kejayaan tersebut makin lengkap setelah ia mendirikan wahana bermain Timezone yang semakin memperkuat citra bisnis Matahari Dept Store sebagai toko ritel terlengkap. Namun sayang, pada tahun 1996, secara mengejutkan, Hari Darmawan menjual sebagian saham Matahari Dept Store kepada Grup Lippo sebesar Rp 1 Triliun. Terlebih, menjamurnya toko online dan pesaing baru di era modern seperti saat ini, membuat bisnisnya kian meredup meski tak sepenuhnya tutup.
Sempat menghilang dan ditemukan tertelungkup meninggal dunia
Sayang, perjalanan fana Hari Darmawan di dunia ini harus berakhir secara tragis. Ia diketahui meninggal dunia dalam kondisi tertelungkup di sela-sela bebatuan Sungai Ciliwung. Ia ditemukan 100 meter dari lokasi saat dirinya jatuh. Besar kemungkinan, Hari Darmawan terjatuh ke sungai karena terpeleset. Di mata karyawannya, sosok Hari Darmawan merupakan figur yang berjiwa sosial tinggi yang kerap menyapa seluruh karyawannya. Selamat jalan Hari Darmawan. Sosok mu akan selalu dikenang sebagai guru bisnis ritel nasional yang berjiwa pemimpin sejati.
Kisah yang melekat pada sosok Hari Darmawan, merupakan salah satu cerita inspiratif, terutama bagi kalangan muda. Figur pekerja keras dan berjiwa sosial tinggi tersebut, bisa menjadi teladan dan contoh yang baik. Meski telah tiada, kisah dan jasanya sebagai bapak ritel nasional, akan terus hidup di generasi selanjutnya.