3. Kegilaan Nero Bertambah-Tambah
Selepas kematian sang ibu, Nero yang kini sudah merasa bebas akhirnya mulai menunjukkan kegilaannya. Ia mulai suka berfoya-foya dengan gila, menguras kas negara yang melimpah untuk bersenang-senang dan memuaskan nafsunya. Kondisi ini terus dilakukannya sampai akhirnya Nero terkejut dengan harta negara yang tinggal ampasnya saja.
Kemudian untuk mengisi lagi kas negara ia memaksa para pejabat untuk menyumbangkan hartanya. Istri-istri pejabat juga disuruh melepas semua perhiasannya, kemudian dipaksa masuk ke dalam arena dan bertarung sampai mati. Tak hanya itu, Nero menghapus pengurangan pajak dan subsidi kepada orang-orang miskin. Bahkan ia dengan semena-mena merebut kekayaan kuil. Rakyat benar-benar sangat sengsara ketika itu.
4. Membakar Kota Roma dan Menuduh Orang Kristen
Salah satu kegilaan Nero yang paling fenomenal adalah ketika ia melakukan pembakaran besar-besaran terhadap Roma. Tujuannya sendiri sangat egois, yakni membangun kota Roma baru sesuai dengan maunya. Kebakaran besar ini pun membuat rakyat Roma terlunta-lunta. Bencana tersebut berlangsung selama hampir 39 hari dan ini jadi kengerian paling buruk yang pernah dirasakan oleh orang-orang Roma.
Ketika rakyat tengah kelimpungan seperti itu, Nero ternyata tak peduli. Ia malah asyik membangun sebuah rumah emas untuknya sendiri. Rakyat pun marah luar biasa. Tapi, Nero yang jago intrik ini kemudian melimpahkan kesalahannya kepada orang-orang Kristen dengan menuduh mereka sebagai pelaku. Kemudian Nero pun memerintahkan kepada anak buahnya untuk membantai orang-orang Kristiani.