Bung Karno yang menjabat sebagai presiden pertama Indonesia memang dikenal sebagai pemimpin penuh kharisma dan dihormati hingga kini. Namun, sosok ini ternyata juga menyimpan banyak rahasia di balik kepemimpinannya. Jika Saboom semua googling dan mencari di internet, Bung Karno memiliki 9 istri dan 11 orang anak yang dikenal oleh public. Namun, ternyata fakta mencengangkan lain, Bung Karno juga mempunyai anak lelaki lain yang sengaja dirahasiakan selama hampir 40 tahun lamanya.
Adalah Gempar Soekarnoputra, putra dari istri bernama Jetje Langelo (baca: Yece), yang dinikahi di Manado pada tahun 1957. Lantas, siapakah sebenarnya sosok ini hingga selama ini tak pernah dikenal sebagai keturunan sang proklamator. Mari simak lika-liku hidup Gempar dalam uraian berikut.
Bernama asli Charles Christofel
Lahir pada 13 Januari 1958, pria yang kini berumur 60 tahun lahir dengan nama Charles Christofel. Ia lahir dari seorang ibu bernama Jetje Langelo yang ketika itu merupakan putri kecantikan sekaligus sosok yang cerdas di Manado. Walaupun ketika itu berstatus janda 2 anak, pesona Jetje membuat Bung Karno terpikat hingga mereka menikah pada 1957.
Sengaja disembunyikan agar tak tercium rezim orde baru
Charles adalah salah satu mahasiswa Fakultas Hukum Program Ekstensi Universitas Indonesia. saat terjadi demonstrasi menuntut Soeharto turun tahta pada tahun 1998, ia adalah salah satu demonstran, mahasiswa berjas kuning yang turun ke jalanan. Karena hal tersebut sang ibu memintanya pulang ke kota kelahirannya. Dari sinilah hal mengejutkan tersebut terbuka, ia mendapat berita yang selama ini tidak pernah diketahuinya.
Dimintai tes DNA oleh keluarga besar Bung Karno
Identitasnya terkuak pertama kali pada tahun 2000 dalam sebuah artikel yang ditulis dalam majalah Kartini. Dengan santernya pemberitaan tersebut, salah satu putra Bung Karno, Guruh Soekarnoputra meminta agar diadakan tes DNA untuk menghindari pengakuan palsu.
Pernah hidup terlunta di Manado ketika kecil
Sebagai seorang anak yang dibesarkan tanpa seorang ayah, Gempar tidak hidup dalam kemewahan. Ketika kecil, ia dititipkan sang ibu kepada saudaranya hingga ia mendapat perlakuan kasar bak pembantu. Memasuki usia remaja, Gempar sempat menjadi kondektur bemo serta berjualan es agar bisa menyambung hidup.
Seorang politikus sekaligus pengusaha
Setelah beberapa majalah mengulas sosoknya, ia mengganti nama kecilnya sesuai dengan amanat tertulis dari Bung Karno. Dalam ranah politik, ia juga dikenal sebagai Gempar putra sang proklamator. Pada tahun 2004 lalu, ia pernah ingin terjun ke pemilihan dalam pemilu legislative dengan mendirikan Partai Nasionalis Indonesia Bersatu (PNIB).
Itulah kisah Gempar, putra Bung Karno yang namanya tak banyak diketahui oleh orang. Walaupun tak pernah terdengar kebersamaan ia dengan beberapa anak presiden pertama itu, Gempar merasa cukup bersyukur karena terlahir sebagai anak orang paling berpengaruh di Indonesia.