Gempa Nepal tak hanya mengguncang negara terletak di Pegunungan Himalaya tersebut, namun juga membuat seluruh dunia kembali mengucapkan doa mereka untuk para korban. Bagaimana tidak? Gempa berkekuatan hampir 8 S.R itu meluluhlantakkan negara dengan banyak tempat eksotis tersebut.
Baca Juga : Inilah Wajah Nepal Sebelum dan Setelah di Guncang Gempa
Nepal yang cantik, seketika ‘menangis’. Banyak korban meninggal, orang hilang dan bangunan yang runtuh menjadi puing-puing. Beberapa fakta berikut ini akan menjelaskan bagaimana ngeri dan traumatisnya bencana alam yang tak terhindarkan tersebut.
Dalam sebuah video yang mengumpulkan rekaman amatir detik-detik mengerikan gempa di Nepal. Anda akan melihat beberapa rekaman CCTV yang mampu membuat bulu roma berdiri. Bagaimana ketika kekuatan alam berbicara dan tak ada yang bisa manusia lakukan selain menyelamatkan diri serta keluarga.
Video Detik-Detik Mengerikan Gempa Nepal Terekam Kamera dan CCTV via Youtube
Kolam renang yang tenang, seketika bagai bak yang digoyang hebat sehingga air meluber seperti ombak ke seluruh penjuru bibir kolam. Bangunan megah luluh lantak, hingga tak ada orang yang berani menyinggahi bangunan yang masih berdiri. Karena bangunan itu sudah rapuh dan siap roboh.
Suasana masih mencekam pasca kejadian. Banyak orang hilang, terluka dan saling membantu satu sama lain. Ada juga yang menangis karena takut dan kehilangan.
Everest, gunung tertinggi dunia yang sering menjadi puncak pendakian idaman banyak orang, hari itu ikut ‘tunduk’ pada bumi yang menopangnya. Gempa yang begitu dahsyat membuat beberapa bagian dari Everest longsor.
Di saat yang bersamaan, beberapa pendaki sedang ada di sana. Banyak korban yang sedang mendirikan tenda atau mendaki di sana. Sementara longsor ini menyebabkan tumpukan salju yang menimpa dan menimbun tenda, pepohonan hingga para korban. Salah satu nama yang masuk dalam daftar korban di Mount Everest adalah Pejabat Eksekutif Google, Sebastian Lovera (22).
Evakuasi yang dilakukan masih sedikit sulit. Tumpukan salju sama sulitnya dengan tumpukan puing bangunan di perkotaan yang agak menghambat pencarian.
Beberapa jam saja lepas dari momen gempa bumi tersebut, kabar mengenai korban dan orang hilang makin banyak setiap jamnya. Pada Minggu (26/4) dini hari waktu Indonesia, korban meninggal dinyatakan sejumlah 1.134 orang. Jumlah ini bertambah dari waktu ke waktu, pun dengan jumlah orang yang dinyatakan hilang.
Korban tak hanya berasal dari Nepal, namun juga turis dan pendatang yang ada di sana. Hingga Minggu (26/4) malam, korban meninggal mencapai 2.500 jiwa. Belasan orang dikabarkan hilang, termasuk 8 WNI yang belum diketemukan.
2 korban meninggal merupakan WNI asal Bandung. Kadek Andana (26) dan Alma Parahita (32), baru menikah sebulan yang lalu. Mereka pergi ke Nepal untuk melakukan pendakian di Everest sebagai acara bulan madu ala sepasang pecinta alam. Namun sayang, maut menjemput pasangan muda ini. Keluarga Kadek menyampaikan pada media via telepon, bahwa beliau ikhlaskan kepergian anak-anaknya ini, karena bencana alam datangnya dari kehendak Yang Kuasa.
Ternyata, gempa Nepal sudah diprediksi sekitar sepekan yang lalu. Sekitar 50 orang ahli gempa didatangkan ke Nepal dalam rangka mengantisipasi kemungkinan akan dampak gempa tersebut.
Yang menjadi kesulitan bagi para ahli ini adalah menemukan area yang akan menjadi lokasi gempa dan perkiraan waktu terjadinya gempa ini. Namun manusia hanyalah manusia. Setingginya ilmu yang dimiliki, ada kalanya bencana menjadi tak terhindarkan.
Kepala Ilmu Bumi Universitas Cambridge, James Jackson, menambahkan bahwa bencana ini semakin diperparah dengan konstruksi bangunan Nepal yang sangat mengerikan. Kebanyakan bangunan di sana memang kelihatan besar, tapi tergolong rapuh. Karena bangunan itu diturunkan dari orang tua ke anak cucu sehingga seringkali tak dipugar atau dikokohkan.
Ketika bencana semacam ini datang, konstruksi bangunan ini lebih banyak membunuh korban dibandingkan gempa itu sendiri. Itulah mengapa banyak bangunan besar ditemukan dalam bentuk puing setelah kejadian gempa bumi yang dahsyat ini.
Laurent Bollinger dari lembaga penelitian CEA, Prancis menyampaikan bahwa masih ada kemungkinan gempa kuat yang mengguncang Nepal. “Perhitungan pendahuluan mengisyaratkan gempa hari Sabtu dengan kekuatan 7,8 kemungkinan tidak cukup besar untuk mengangkat pecahan sampai ke permukaan bumi, jadi masih ada kemungkinan lebih banyak gaya yang tersimpan, dan kita kemungkinan akan mengalami gempa besar lagi ke arah barat dan timur dari gempa yang sekarang dalam puluhan tahun ke depan,” ujarnya seperti disampaikan pada BBC.
Saat ini, banyak negara yang menawarkan bantuan pada Nepal. Bencana alam memang kejadian yang sekalipun bisa diprediksi, efeknya kerap kali tak terkira. Saat ini doa, dukungan moril dan materiil sangat dibutuhkan di sana. Mengingat begitu banyak korban yang sampai tidak bisa lagi ditampung di rumah sakit setempat.
Saat seperti ini, jiwa kemanusiaan kita diuji. Mari kita bantu memberian doa dan dukungan bagi saudara kita sesama manusia yang ada di sana. Meski jauh, tak ada salahnya membantu, meski hanya untaian doa dan dukungan itu. #PrayForNepal
Baca Juga : 7 Gempa Bumi Paling Mengguncang Sejagad
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…