in

Tiga Fakta Kelam April Mop dan Ketidakharusan Untuk Merayakannya

Memasuki bulan April, beberapa negara di dunia sering disibukkan dengan aksi April Mop alias memberi sebuah lelucon pada orang lain. Tak hanya sebatas di luar negeri, perayaan tersebut juga sering dilakukan oleh sebagian kecil masyarakat di tanah air. Acara yang juga disebut sebagai April Fools ini, dilakukan dengan cara memberikan beragam kejutan berupa kelakar bohong-bohongan kepada orang lain.

Tak disangka, ada sebuah fakta sejarah yang sangat kelam dibalik perayaan tersebut. Selain itu, banyak hal tragis telah terjadi di berbagai negara yang sering merayakan April Mop. Di Indonesia sendiri, masih ada segelintir orang yang nekat melestarikan tanpa tahu sejarah dan fakta aslinya. Selain tak bermanfaat dan buang-buang waktu, hal berikut ini menjadi bukti bahwa April Mop tak layak dirayakan di Indonesia.

Sejarah kelam yang melukai hati umat islam

Dibalik perayaan April Mop, ada sebuah sejarah kelam nan mengerikan tersimpan di dalamnya. Tepat pada tanggal 1 April, ribuan umat islam Andalusia dibantai tanpa sisa oleh tentara Spanyol dengan cara menipu. Awalnya, mereka sangat risau dengan perkembangan ajaran islam di tanah Eropa yang semakin pesat. Untuk itu, para pasukan tersebut mulai melancarkan tipu dayanya lewat musik dan alkohol dengan tujuan melemahkan iman dan memalingkan pemuda dan pemudi islam dari tuntunan Al-Qur’an.

April Mop berlatar belakang pembantaian kaum muslim [sumber gambar]
Mereka juga kerap mengirim ulama-ulama palsu yang meniupkan perpecahan di antara umat islam. Strategi mereka pun sukes besar. Pasukan Spanyol akhirnya berhasil membantai ribuan orang islam tanpa pandang bulu. Anak kecil, wanita dan orang tua, mereka habisi seluruhnya. Kejadian itu jatuh tepat pada tanggal 1 April, dimana mereka menaklukan umat islam dengan tipuan/Fools yang menjadi akar dari April Mop/April Fools Day.

Lelucon yang tidak mendatangkan manfaat

Yang namanya April Mop, pasti yang dilakukan adalah membuat lelucon palsu alias bohongan pada orang lain. Jika boleh diistilahkan, perayaan tersebut merupakan momen berdusta massal yang dirayakan secara internasional. Mungkin, ada banyak gelak tawa yang akan terjadi pada peristiwa tersebut. Di lain sisi, belum tentu ada pada diri korban dari lelucon itu.

Ilustrasi lelucon [sumber gambar]
Salah satunya adalah kejadian fatal yang terjadi baru-baru ini. Perusahaan sekelas iPrice, harus menanggung malu kepada pihak Grab setelah kampanye April Mop mereka yang berjudul GrabMudik dengan transportasi seperti delman, truk pasir dan Heli, diprotes oleh penyedia angkutan online tersebut. Terbukti, perayaan April Mop tidak membawa manfaat sama sekali dan berpotensi menyulut dendam dan permusuhan bagi korbannya. Miris ya Saboom

Efek dari sering menipu, ribuan nyawa melayang

Ada kisah tragis di balik April Mop yang tak bisa dihapus begitu saja dalam ingatan. Kisah pilu ini terjadi di kepulauan Hawai pada 1 April 1946 silam. Karena kultur budaya Amerika Serikat yang biasa merayakan April Fool’s Day dengan berbagai lelucon, masyarakat Hawai harus meregang nyawa karena dihantam bencana Tsunami yang menerjang kediaman mereka.

Hawai diterjang Tsunami karena dikira April Mop [sumber gambar]
Padahal, media massa setempat telah mengeluarkan peringatan akan bahaya Tsunami yang bisa datang sewaktu-waktu pada warga di sekitar pulau. Oleh mereka, tanda bahaya tersebut malah dianggap sebagai bagian dari lelucon April Mop yang jatuh tepat pada 1 April 1946. Pada akhirnya, Tsunami benar-benar terjadi dan menggulung 165 nyawa pada pulau tersebut. Terbukti ya Saboom, lelucon sepele ternyata bisa menghilangkan nyawa orang lain dalam sekejap.

Bukan jenis perayaan yang dikenal di Indonesia

Indonesia yang kaya akan adat dan istiadat budayanya, memiliki beragam perayaan unik sesuai ciri khas daerah masing-masing. Tentu akan lebih bermanfaat jika dirayakan dan dilestarikan keberadaannya dibandingkan dengan acara April Mop yang jatuh pada tanggal 1 di awal bulan.

Ilustrasi perayaan asli Indonesia [sumber gambar]
Selain merupakan produk kebudayaan asing, April Mop juga sangat jauh dari kultur kebudayaan Indonesia. Daripada merayakan hari penuh kebohongan tersebut, alangkah baiknya jika diganti dengan melestarikan kultur budaya sesuai daerah masing-masing yang mulai hilang tergerus zaman. Betul kan Saboom?

April Mop jadi ajang menebar hoax

Tingginya arus penyebaran berita saat ini, membuat netizen rentan terkena serangan berita hoax yang belakangan semakin marak. Pada momen April Mop, kasus tersebut berpeluang untuk bertambah besar karena akan ada banyak berita palsu yang dibuat hanya untuk kelakar belaka. Tak hanya merugikan, berita hoax yang muncul pada April Mop itu juga dapat mempengaruhi netizen untuk ikut terpancing di dalamnya.

Ilustrasi terkena berita Hoax [sumber gambar]
Alhasil, April Mop tidak dianjurkan untuk dirayakan di Indonesia karena ada banyak faktor yang bisa ditunggangi menjadi sebuah penyesatan publik. Meski dengan dalih lelucon, berita hoax tersebut tetap saja memiliki dampak yang luas, terlebih bagi netizen yang masih awam dan minim pengetahuan dari serbuan berita palsu yang bertebaran di internet.

Meski tidak ada peraturan khusus yang melarang perayaan April Mop, buka berati kita bebas begitu saja untuk ikut meramaikan momen tersebut. Selain latar belakangnya yang menyinggung umat tertentu, perayaan tersebut juga terbukti tidak mendatangkan manfaat pada diri kita. Indonesia masih membutuhkan pemuda dan pemudinya untuk berfikir cerdas, tangkas dan taktis demi kemajuan bangsa. Bukan menjadi budak lelucon murahan yang datang dari kebudayaan asing.

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

10 Meme Kocak ‘Harus Kuat’ Dijamin Bikin Ngakak Sekaligus Mengurangi Beban Hidupmu

Marak Penipuan Nomor Telepon +242, Lima Modus Ini Juga Masih Merajalela. Waspadalah!