Popularitas gim PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG) memang tak bisa dibendung oleh siapa pun. Baik usia remaja hingga mereka yang merasa masih memiliki jiwa muda, keranjingan memainkan gim bergenre battle royale tersebut. Di Indonesia, permainan populer ini sempat menjadi sorotan lantaran adanya fatwa haram yang dikeluarkan oleh pihak-pihak terkait beberapa waktu lalu.
Terlepas dari hal tersebut, PUBG telah sukses menjadi sebagai gim yang populer di Indonesia. Kesuksesan yang diraih, tak lepas dari sosok Brendan Greene sebagai kreator dari PUBG. Siapa sangka jika pria kelahiran Irlandia ini awalnya adalah seorang fotografer dan pengembang situs website. Kisah suksesnya membangun gim PUBG pun sangat menarik untuk disimak.
Sosok fotografer yang tak sengaja memodifikasi gim yang jadi cikal bakal kesuksesannya
Sebelum dikenal sukses membuat PUBG, Brendan Greene merupakan seorang fotografer sekaligus pengembang situs web yang justru tak pernah berkecimpung di dunia gim. Namun, permainan DayZ yang merupakan bagian dari gim bertema militer yakni Arma 2 berhasil menarik perhatiannya. Tak sekedar memainkan, Brendan juga mulai mempelajari pemrograman sederhana.
Dari sana, Brendan mulai merintis permainan yang kelak menjadi cikal bakal PUBG di masa depan. Mengusung konsep militer, gim DayZ: Battle Royale buatannya kemudian menuai sukses. Pengembangan pun berlanjut hingga dirinya menerima tawaran untuk duduk sebagai creative director di perusahaan gim asal Korea Selatan Bluehole, yang tertarik dengan konsep barunya yang dikembangkan dari gim DayZ: Battle Royale.
Sukses menciptakan gim PUBG hingga akhirnya mendunia
Gim PUBG pun mulai dikembangkan secara perlahan pada tahun 2016 dan mulai dikenal secara luas. Selang setahun, tepatnya 23 Maret 2017, PUBG dirilis secara resmi di toko gim, Steam dan berhasil membukukan penjualan sebanyak 50 juta kopi di PC dan Xbox One. Keberadaannya bersanding dengan gim populer macam Counter Strike dan Dota 2.
PUBG menjadi semakin dikenal ke seluruh dunia saat gim tersebut dirilis ke platform iOS dan Android. Terlebih setelah bekerjasama dengan Tencent Games, ada sebanyak 75 juta pendaftar di China saat pertama rilis pada 9 Februari 2018. Dari sana, Brendan mulai mengumpulkan pundi-pundi kekayaannya
Sosok kaya raya yang sederhana dan tidak suka berfoya-foya
Seiring kepopuleran PUBG yang semakin mendunia, Greene diprediksi mengantongi kekayaan sebesar US$5 miliar atau setara dengan Rp70 triliun yang dilansir dari The Wealth Record. Meski mengantongi kekayaan dan kesuksesan lewat gim PUBG, hal tersebut ternyata tak membuat Greene gelap mata.
Dirinya memilih untuk tetap hidup sederhana dan menjauhi hal-hal negatif seperti berfoya-foya. “Saya adalah seorang yang sederhana, ada internet dan wine saja sudah senang. Saya juga enggak tertarik dengan mobil mewah, saya lebih memilih punya rumah yang layak,” ucap Greene yang dikutip dari Business Insider.
BACA JUGA: Melihat Alasan Pelarangan PUBG di Seluruh Dunia yang Ternyata Lebih ‘Kejam’ dari Indonesia
Semenjak PUBG naik daun, kesuksesannya itu kemudian diikuti oleh pengembang gim lainnya yang juga memiliki genre battle royale. Meski demikian, PUBG akan tetap diingat sebagai permainan populer di seluruh dunia. Termasuk Indonesia yang beberapa waktu lalu sempat heboh karena difatwa haram.