in

Menilik Sejarah Banser, Organisasi Milik NU yang Gigih Membela Kedaulatan NKRI

Insiden pembakaran bendera bertuliskan lafaz tauhid oleh beberapa oknum Banser beberapa waktu lalu, banyak menuai protes di seluruh masyarakat Indonesia. Organisasi milik Nahdlatul Ulama (NU) itu pun menjadi sasaran cemoohan. Padahal, gerakan Banser yang berafiliasi dengan Gerakan Pemuda Anshor (GP Anshor) itu, didirikan untuk pengamanan masyarakat dan menjalankan misi kemanusiaan di berbagai daerah di Indonesia.

Tak hanya itu, dilansir dari video.tempo.co, Banser tersebut juga kerap digunakan membantu para anggota Polri dan TNI untuk menjaga keamanan saat menjelang perayaan hari besar agama Islam dan kepercayaan lainnya. Di ranah politik, Banser menunjukan komitmennya terhadap Pancasila dan menjadi garda terdepan untuk memberantas ideologi yang tak sejalan dengan bangsa. Lantas, Bagaimana kisah dan sepak terjang Banser di Indonesia?

Latar belakang berdirinya Banser NU

Banser yang menjadi bagian dari organisasi Nahdlatul Ulama [sumber gambar]
Mulai berdiri pada 1924, Banser NU didirikan oleh K.H Abdul Wahab Hasbullah dan dipimpin oleh Abdullah Ubaid. Dilansir dari video.tempo.co, organisasi ini menitikberatkan pada aspek pembelaan tanah air secara menyeluruh. latar belakangnya bermula dari munculnya ANO (Anshoru Nahdlatul Oelama) pada 24 April 1934. Melalui serangkaian pertemuan seperti kongres I (1936), kongres II (1937), dan kongres III (1938), ANO mengeluarkan keputusan dengan mengadakan Barisan berseragam yang diberi nama Banoe (Barisan Nahdlatul Oelama). Seiring berjalannya waktu, ANO berubah menjadi Gerakan Pemuda Anshor (GP Anshor) dan Banoe menjadi Barisan Anshor Serbaguna (Banser).

Menjadi organisasi yang bersifat keagamaan

Organisasi yang berbasis keagamaan [sumber gambar]
Dalam praktiknya, Banser telah menjelma menjadi organisasi massa dengan basis yang kuat. Dilansir dari video.tempo.co, kelompok ini berfokus pada aspek kebangsaan dan bela tanah air, di mana mereka menjunjung nilai-nilai ideologi pancasila yang menjadi dasar Indonesia. Tak heran jika mereka kerap menjadi yang terdepan untuk membentengi masyarakat dari pemahaman-pemahaman yang menyimpang dari nilai-nilai Islam maupun wawasan kebangsaan.

Miliki satuan khusus dengan tugas dan fungsi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Denwatser, salah satu bagian organisasi yang beranggotakan wanita [sumber gambar]
Layaknya sebuah organisasi, Banser juga memiliki satuan khusus dengan funngsinya masing-masing. Dilansir dari nu.or.id, mereka adalah Detasemen Khusus 99 Asmaul Husana (Densus 99), Satuan Banser Tanggap Bencana (Bagana), Satuan Khusus Barisan Ansor Serbaguna Penanggulangan Kebakaran (Balakar), Satuan Khusus Banser Lalu Lintas (Balantas), Barisan Ansor Serbaguna Husada (Basada), Barisan Ansor Serbaguna Protokoler (Banser Protokoler), Barisan Ansor Serbaguna Maritim (Baritim).

Berseragam layaknya anggota militer

Banser berseragam militer layaknya Tentara [sumber gambar]
Selain simbol-simbol milik organisasi, Banser NU juga dilengkapi dengan seragam loreng layaknya seorang tentara di kemiliteran. Saat diturunkan pada acara-acara tertentu seperti acara keagamaan, menjaga tempat-tempat tertentu dan sebagainya, terlihat para anggota Banser memakai seragam dan baret yang identik anggota TNI maupun kepolisian.

Berlatih dasar-dasar kemiliteran

Banser berlatih dasar-dasar militer [sumber gambar]
Sebagai upaya untuk membina mental dan fisik, para anggota Banser juga melatih diri menggunakan dasar-dasar militer. Tak hanya itu, mereka juga memiliki upacara pembaretan yang harus ditempuh dengan cara mengatasi setiap ujian dan rintangan yang ada. Dilansir dari nu.or.id, hal tersebut terdapat pada Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar), di mana salah satu syarat kelulusan ujiannya adalah harus melakukan Charaka Malam. Setelah lulusm barulah para anggota Banser berhak menerima baret.

Meski beberapa aksinya kerap menuai kontroversi, keberadaan Banser sedikit banyak telah mewarnai perjuangan bangsa Indonesia sejak pertama kali didirikan. Tak hanya membantu menjaga ketertiban dan rasa aman di masyarakat, organisasi milik NU itu juga menjadi garda terdepan sebagai pembela ideologi Pancasila di NKRI. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

4 Fakta di Balik Tewasnya Satu Keluarga di Palembang karena Luka Tembak Kepala

Reuni di Jakarta Fashion Week, Begini Beda Gaya Maia Estianty dan Mulan Jameela