Peristiwa ambruknya Bangunan dan atap sekolah SDN Gentong, Kota Pasuruan, menuai duka yang mendalam bagi dunia pendidikan. Pasalnya, kejadian nahas tersebut menyebabkan dua orang dinyatakan meninggal dunia dan 11 lainnya mengalami luka-luka.
Dilansir dari cnnindonesia.com, mereka yang meninggal dunia adalah siswa yang bernama Irza Almira dan seorang guru bernama Sevina Arsy Putri Wijaya. Mirisnya lagi, ternyata ada banyak fakta mengejutkan di balik peristiwa tersebut. Salah satunya soal kontraktor bangunan gedung SD yang dikerjakan oleh seorang lulusan SMP. Seperti apa kisahnya?
Ditemukannya kejanggalan pada konstruksi bangunan gedung SD oleh kepolisian
Ada temuan mengejutkan yang dilakukan oleh pihak aparat penegak hukum, pasca kejadian ambruknya bangunan sekolah di SDN Gentong, Pasuruan. Hal ini dikuatkan dari hasil uji laboratorium forensik (labfor) kepolisian, yakni dugaan konstruksi gedung yang tidak memiliki sejumlah ketidaksesuaian spesifikasi. “Gagal konstruksi dan ngawur, tinggal tunggu rubuhnya,” ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan yang dikutip dari cnnindonesia.com.
Konstruksi bangunan yang ternyata dikerjakan oleh kontraktor yang hanya lulusan SMP
Muncul dugaan adanya korupsi di balik peristiwa ambruknya SDN Gentong
Peristiwa miris yang membuat Mendikbud Nadiem Makarim bersedih
Ambruknya gedung SDN Gentongan, juga mendapat perhatian dari Mendikbud Nadiem Makarim. Tampak ekspresi sedih dari mantan CEO Gojek itu saat mengunjungi lokasi kejadian. Tak lupa, Nadiem juga memberikan karangan bunga yang diletakkan di dean sekolah, berjajar dengan papan ungkapan belasungkawa dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Kasus yang juga bakal diinvestigasi oleh Mendkbud dan Komisi X DPR
BACA JUGA: Hanya Punya 2 Murid Baru Karena Terpencil, Sekian Fakta SDN Sumberaji Jombang
Peristiwa nahas di atas merupakan kejadian yang miris. Selain memakan korban jiwa, bangunan yang ambruk ternyata dikerjakan oleh kontraktor yang notabene hanya lulusan SMA dan SMP. Sungguh sebuah fakta mengejutkan yang Ironis.