Peristiwa ambruknya Bangunan dan atap sekolah SDN Gentong, Kota Pasuruan, menuai duka yang mendalam bagi dunia pendidikan. Pasalnya, kejadian nahas tersebut menyebabkan dua orang dinyatakan meninggal dunia dan 11 lainnya mengalami luka-luka.
Dilansir dari cnnindonesia.com, mereka yang meninggal dunia adalah siswa yang bernama Irza Almira dan seorang guru bernama Sevina Arsy Putri Wijaya. Mirisnya lagi, ternyata ada banyak fakta mengejutkan di balik peristiwa tersebut. Salah satunya soal kontraktor bangunan gedung SD yang dikerjakan oleh seorang lulusan SMP. Seperti apa kisahnya?
Ditemukannya kejanggalan pada konstruksi bangunan gedung SD oleh kepolisian
Ada temuan mengejutkan yang dilakukan oleh pihak aparat penegak hukum, pasca kejadian ambruknya bangunan sekolah di SDN Gentong, Pasuruan. Hal ini dikuatkan dari hasil uji laboratorium forensik (labfor) kepolisian, yakni dugaan konstruksi gedung yang tidak memiliki sejumlah ketidaksesuaian spesifikasi. “Gagal konstruksi dan ngawur, tinggal tunggu rubuhnya,” ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan yang dikutip dari cnnindonesia.com.
Konstruksi bangunan yang ternyata dikerjakan oleh kontraktor yang hanya lulusan SMP
Buntut dari investigasi yang dilakukan, dua kontraktor yang berinisial DM dan SE pun menjadi sorotan. Terlebih, keduanya ternyata tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang konstruksi, di mana sosok DM hanya tamatan SMA dan SE sendiri lulusan SMP. Alhasil, para kontraktor ini pun ditetapkan sebagai tersangka karena melanggar Pasal 359 dan 360 Ayat (1) KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
Muncul dugaan adanya korupsi di balik peristiwa ambruknya SDN Gentong
Selain dua dugaan tindak pidana dalam insiden ambruknya gedung SDN Gentong, pihak kepolisian juga mencium adanya korupsi yang terendus saat hasil uji laboratorium forensik, dalam hal ini spesifikasi material bangunan yang ternyata tidak sesuai. “Kita komplain dengan ada material yang tidak sesuai ketentuan dari pada konstruksi”, ungkap Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera yang dikutip dari cnnindonesia.com.
Peristiwa miris yang membuat Mendikbud Nadiem Makarim bersedih
Ambruknya gedung SDN Gentongan, juga mendapat perhatian dari Mendikbud Nadiem Makarim. Tampak ekspresi sedih dari mantan CEO Gojek itu saat mengunjungi lokasi kejadian. Tak lupa, Nadiem juga memberikan karangan bunga yang diletakkan di dean sekolah, berjajar dengan papan ungkapan belasungkawa dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Kasus yang juga bakal diinvestigasi oleh Mendkbud dan Komisi X DPR
Baik Mendikbud hingga Komisi X DPR, keduanya akan menerjunkan tim investigasi untuk mendalami penyebab runtuhnya bangunan dan atap kelas SDN Gentong. Menurut Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Syafiudian menyatakan, investigasi diperlukan untuk menyelidiki apakah kasus tersebut terjadi gagal konstruksi di dalamnya. Terlebih, bangunan dan atap SDN Gentong baru selesai dibangun sekitar dua tahun lalu.
BACA JUGA: Hanya Punya 2 Murid Baru Karena Terpencil, Sekian Fakta SDN Sumberaji Jombang
Peristiwa nahas di atas merupakan kejadian yang miris. Selain memakan korban jiwa, bangunan yang ambruk ternyata dikerjakan oleh kontraktor yang notabene hanya lulusan SMA dan SMP. Sungguh sebuah fakta mengejutkan yang Ironis.