Sejak dahulu kala, orang-orang Maluku memang dikenal sebagai sosok pemberani dan pekerja keras. Karena kelebihan inilah, mereka banyak bergelut dibidang yang boleh dibilang-beresiko tinggi dan membutuhkan nyali yang besar. Berdasarkan investigasi yang dikutip dari vice.com, Warga perantau Maluku di Jakarta tak membantah sering jadi andalan dunia perbankan buat menagih utang.
Alhasil, dunia tagih menagih itu pun semakin subur dan berkembang di Indonesia dan banyak didominasi oleh etnis Maluku. Di balik kerasnya profesi tersebut, keberanian orang Maluku bergelut dengan nyali nyata telah terbentuk sejak lama. Bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka.
Berawal dari sejarah perjuangan rakyat Maluku yang gigih melawan Belanda
Menurut salah seorang penagih hutang yang bernama Ferry Lasatira yang dilansir dari vice.com mengatakan, keberanian etnis Maluku terkait dengan sejarah panjangnya perjuangan rakyatnya yang melawan kolonial Belanda di abad 19. Di mana orang-orang Maluku selalu dikirim ke garis depan dalam peperangan, bahkan jauh sebelum Indonesia berdiri.
Ikatan erat antar sesama etnis yang membuat posisi mereka semakin kuat
Karena dilatarbelakangi pengalaman di masa lalu, rasa persatuan di kalangan etnis Maluku terasa semakin kuat. Terlebih bagi mereka yang kerap merantau keluar dari daerah asalnya. Di tanah asing itulah, mereka membangun persaudaraan yang solid dan kelak menjadi jaringan penting untuk mencari pekerjaan. Ferry Lasatira yang dilansir dari vice.com mengatakan, dari ikatan tersebut, tidak jarang jika seorang penagih utang lantas mengajak kawan-kawan lainnya untuk terjun ke dunia yang sama. Karena telah menjadi semacam tradisi, hal itulah yang akhirnya yang membuat orang Maluku identik dengan debt collector.