Fenomena pemberian label ‘penguasa jalanan’ dan ‘punya ratusan nyawa’ kiranya tak berlebihan bila disematkan pada emak-emak (sebutan ibu-ibu bagi masyarakat Jawa). Kenyataannya kebanyakan aksi emak-emak di masyarakat selalu menarik perhatian. Ingat seorang emak-emak yang ngamuk sampai mencakar polisi gegara mobilnya ditilang? Itu hanya sebagian kecil dari ajaibnya keberanian dari emak-emak.
Nah baru-baru ini saat heboh pengumuman kelulusan untuk sekolah menengah (SMA/SMK), emak-emak kembali menunjukkan taringnya. Terhitung ada tiga orang emak-emak dengan gagah berani membubarkan keributan yang dibuat ratusan siswa saat konvoi kelulusan. Kontan netizen memberikan apresiasi kekaguman dan pujian bagi ketiga perempuan itu.
Aksi Konvoi Mengganggu Ketertiban Membuat Emak Geram
Entah siapa yang memulai budaya konvoi sesaat setelah pengumuman kelulusan, yang jelas kegiatan ini kerap mengganggu masyarakat. Sebab bukan hanya konvoi biasa yang dilakukan, namun seringkali anak-anak SMA yang lulus mengganggu ketertiban di sepanjang jalan yang dilewatinya. Tidak hanya membuat ribut dengan membunyikan klakson beramai-ramai, knalpot pun dibuat bising, dan lagi mereka juga berteriak-teriak tidak jelas. Belum lagi polusi udara serta cara berkendara tak beraturan yang bisa membahayakan orang lain.
Konvoi yang terjadi hampir di seluruh Indonesia itu ternyata dilakukan pula di Kota Madiun. Terjadi pada hari Rabu 3 Mei 2017 lalu, sejumlah siswa menggelar konvoi di daerah sekitar Lapangan Gulun Kota Madiun. Kebisingan yang mereka buat membuat para emak di daerah itu menjadi geram.
Pelajar Konvoi Kocar-Kacir Disiram Emak-Emak
Dalam sebuah postingan di sosial media, terlihat emak-emak berusaha membubarkan konvoi yang dilakukan di Lapangan Gulun. Informasi ini diunggah oleh akun Facebook Andy Matahati di grup Paguyuban Madiun. Postingan yang jadi viral itu memperlihatkan beberapa emak-emak membawa ember berisi air dan menyiramkannya kepada anak-anak di tengah acara konvoi. Selain menyiram air, emak-emak juga mengomeli peserta konvoi seperti memarahi anaknya sendiri.
Air yang Disiramkan Merupakan Bekas Cucian Piring
Tak hanya sekali para emak-emak melemparkan air pada anak-anak SMA, tapi berkali-kali hingga pelajar yang awalnya berkerumun itu pun menyebar. Dan ternyata, air yang disiramkan pada peserta konvoi bukanlah air biasa melainkan air bekas cucian piring. Tidak terlihat polisi di lokasi tempat beraksinya emak-emak tersebut. Namun di titik lain, Polres Madiun Kota juga menghalau aksi konvoi pelajar yang berasal dari luar Kota Madiun. Dijelaskan oleh AKP Purwanto Sigit Raharjo, para petugas mengarahkan agar para pelajar kembali ke rumah masing-masing.
Konvoi Bubar dengan Tertib
Saat disiram oleh emak-emak, para peserta konvoi tidak ada yang melakukan perlawanan. Meski begitu, emak-emak belum puas hanya dengan menyiram air tapi juga melanjutkan dengan mengomel. Air dari ember pun terus dihujankan pada anak yang baru dinyatakan lulus, dan pada akhirnya satu persatu dari mereka menyingkir menjauhi emak-emak yang marah. Selanjutnya, aksi konvoi ratusan siswa itu pun bubar dengan tertib.
Respon Positif Netizen Terhadap Apa yang Dilakukan Emak-Emak
Tindakan para emak yang dengan berani menertibkan konvoi pelajar itu menuai banyak pujian dari netizen. Sebab jika emak-emak yang turun tangan, anak-anak lebih segan. Cara ini pun dianggap lebih efektif untuk mengatasi kenakanalan remaja ketimbang tindakan penertiban yang dilakukan para polisi. Salah satu netizen yang mengapresiasi tindakan heroik emak-emak itu adalah akun Facebook Gus Dwi. Dirinya menyatakan jika emak-emak itu patut dilabeli Kartini Madiun. Tak hanya itu, emak-emak itu pun disebut sebagai pelopor keselamatan lalu lintas.
Kalau biasanya aksi emak-emak selalu ajaib dan buat geleng-geleng kepala, kali ini mereka berhasil mendapat acungan jempol dari netizen. Karena peristiwa ini, kembali muncul hashtag baru untuk emak-emak yaitu #emakpunyanyali. Hal ini terang semakin membuat para emak populer setelah sebelumnya booming dengan #thepowerofemak2 dan #emakpenguasajalanan.