Dan terjadi lagi.. Perilaku mempertontonkan alat vital tubuh kembali terulang. Kali ini masyarakat di sekitar Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, yang geger. Seorang wanita jadi korban ‘keganasan’ pelaku kejahatan eksibisionisme.
Mengapa kejahatan seksual semacam ini semakin marak? Apakah manusia tak lagi punya rasa malu? Ternyata ada banyak hal di balik perilaku seseorang yang senang mempertontonkan alat kelaminnya. Berikut adalah fakta tentang munculnya ekshibisionis di Stasiun Sudirman.
Dunia media sosial lagi-lagi dibikin heboh dengan kemunculan ekshibisionis di sekitaran Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat. Jumat malam (15/10), seorang wanita yang baru saja pulang kantor menjadi korban pelecehan seksual. Ketika sedang berjalan, tiba-tiba di depannya seorang pria membuka celana dan memegang kelaminnya. Korban hanya bisa berteriak dan lari, serta mengaku mengalami trauma.
Dalam rekaman video, tampak seorang pria berdiri di sebuah pojokan pedestrian. Situasi saat itu jam 19.00, terlihat dari rekaman CCTV yang ada. Meski banyak kendaraan lalu lalang, namun jalur pejalan kaki tampak sepi. Banyaknya pepohonan juga membuat daerah tersebut jauh dari perhatian masyarakat. Tampaknya, pelaku tahu betul spot terbaik untuk melakukan kejahatannya.
Setelah diselidiki oleh pihak berwajib, akhirnya pelaku eksibisonis yang viral ini tertangkap juga. Seorang pria berinisial WYS ditetapkan jadi tersangka dan kemudian ditahan. Ia pun mengakui perbuatannya, bahwa ia mempertontonkan alat kelamin pada korban dengan menurunkan celananya.
WYS mengatakan bahwa kelakuannya ini agar korban melihat hal yang tak pantas ini untuk memuaskan hasrat seksualnya. Ia pun dijerat pasal berlapis, yaitu Pasal 34 jo pasal 8 UURI No 44 Tahun 2008 dan Pasal 281 KUHP tentang tindak pidana dengan sengaja menjadi objek muatan pornografi dan kejahatan kesopanan.
Tak hanya di sekitaran Stasiun Sudirman saja aksi ekshibisionis terjadi. Awal tahun 2021, istri Isa Bajaj pernah menjadi korban pelecehan serupa dan pelaku berhasil ditangkap. Tak hanya mempertontonkan alat kelamin, ada juga pelaku yang melemparkan sperma ke korbannya. Kasus ini terjadi 2019 lalu di Tasikmalaya. Pelaku ekshibisionis juga sering melakukan kejahatan di Sekolah Dasar atau SMP dengan target para siswi.
Menurut ahli, ekhibisionis termasuk gangguan jiwa yang berhubungan dengan seksualitas. Tidak ada lagi rasa malu ketika mereka mempertontonkan alat kelamin, atau bahkan hingga masturbasi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kepuasan seksual, apalagi ketika korban histeris atau ketakutan.
BACA JUGA: Awas Pelecehan Model Baru, Pria Ini Menciprati Banyak Wanita dengan Spermanya!
Rasa kaget bahkan trauma pasti ada bila melihat seorang ekshibisionis. Namun untuk menghadapinya, korban sebisa mungkin berusaha tenang dan terus berlalu tanpa menunjukkan reaksi. Jangan pula merekam aksi tersebut, karena bisa makin membuat pelaku bangga dengan kelakuannya. Namun bila situasi berubah genting, misal pelaku mendekat dan mengancam, segeralah mencari pertolongan masyarakat.
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…