Beberapa hari lalu, dua orang warga Australia dan tujuh warga asing lainnya dieksekusi mati di Indonesia. Di negara berlambang Garuda ini, memang tidak ada tawar menawar jika sudah menyangkut masalah narkoba. Di setiap bandara di Indonesia, terpampang jelas peraturan yang mengatakan adanya hukuman mati bagi warga asing yang menyelundupkan narkoba.
Baca Juga : 4 Organisasi Teroris Berbahaya Yang Belum Kamu Ketahui
Peraturan ketat tersebutlah yang membawa Shukumuran dan Andrew Chan ke tengah-tengah regu penembak. Bagi Indonesia, narkoba adalah hal yang harus diperangi dengan hukuman mati. Sementara bagi Australia, hal ini adalah perbuatan yang hanya dilakukan kaum bar-bar. Berikut reaksi keras Australia pasca eksekusi mati dua warganya.
Anda tentu kenal dengan vokalis dari band rock ternama Guns N Roses, Axl. Pria berambut gondrong ini adalah idola dari penggemar musik rock di seluruh dunia. Axl tidak begitu sering berkomentar tentang isu internasional, namun kali ini pria bersuara sangar itu angkat bicara.
Dia menuliskan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo. Dalam surat tersebut, sang vokalis itu mengatakan bahwa hukuman mati adalah cara yang sadis dan tidak pantas dilakukan di dunia modern. Banyak pengguna Facebook yang setuju dan tersentuh dengan surat dari itu. Namun tidak sedikit pula yang mengecam dan merasa terganggu karenanya.
Pihak Australia adalah negara yang tampak paling terpukul dengan peristiwa ini. Mereka melakukan banyak aksi protes baik di dunia maya maupun di jalan-jalan negeri kangguru itu. Mereka bahkan sempat membuat hashtag #BoycottBali di Twitter.
Reaksi paling keras adalah ketika foto Presiden Indonesia dicopot dari Galeri Seni Canberra. Pihak Australia mengatakan bahwa foto Jokowi bisa saja memancing kemarahan publik. Presiden Jokowi belum memberi tanggapan apapun soal hal ini.
Jokowi sempat diagung-agungkan oleh Australia sebagai harapan baru bagi dunia. Australia membuat banyak sekali rencana kerja sama dengan Indonesia. Foto Jokowi juga sempat tampil di salah satu majalah dimana dia menjadi “grill master” yang disegani.
Namun setelah ada wacana eksekusi mati Bali, mereka terus menerus menyerang dan mengkritik Jokowi. Mereka menganggap Jokowi adalah pemimpin yang haus darah. Sebuah majalah di sana memampang foto Jokowi dengan tangan berdarah-darah sebagai sampulnya.
Layaknya memperingati kematian seorang pahlawan, Australia melakukan serangkaian acara untuk mengenang kedua tereksekusi mati. Sebagian warga turun ke jalan dan membawa lilin. Sebagian lagi membawa protes yang mengecam keras kebijakan Indonesia.
Namun tidak semua warga Australia berlaku demikian. Ada beberapa yang mengerti bahwa Indonesia punya aturan, dan siapapun yang ada di Indonesia harus mengikuti peraturan tersebut. Bahkan di Australiapun hal ini masih menjadi pro dan kontra.
Hal ini adalah kebijakan diplomatis yang paling keras dari Australia. Mereka menarik perwakilannya dari negara kita sebagai bentuk protes. Warga Australia juga mengancam tidak akan datang ke Indonesia.
Ini ditanggapi secara “panas” oleh Indonesia. Ada yang mengatakan bahwa Indonesia juga harus menarik dutanya dari Australia. Ada juga yang mengatakan justru Australia yang membutuhkan perairan Indoesia sebagai jalur dagang.
Baca Juga : 5 Cerita Pedih Nasib Buruh Dari Seluruh Dunia
Tidak bisa dipungkiri, kebijakan eksekusi mati kita masih memiliki beberapa cacat. Ada beberapa kasus yang “terselip” dan sang terdakwa dihukum mati tanpa penyelesaian kasus yang adil. Kita patut mengevaluasi lagi kebijakan ini. Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda setuju atau tidak dengan hukuman mati? Bagaimana tanggapan Anda dengan reaksi Australia ini? (HLH)
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…