in

Edi Warsono, Motivator Para Narapidana Hukuman Mati Sang Pahlawan di Balik Penjara

Kebanyakan sosok pahalawan memang diidentikan dengan para pejuang kemerdekaan. Namun sejatinya di luar sana juga banyak pahlawan yang bisa kita temui. Para guru yang ikhlas mengajar, para dokter yang merelakan banyak waktu demi pasien dan beberapa profesi mulia lainnya. Yang jelas semua juga demi orang lain pula.

Nah ada lagi sosok pahlawan yang jarang disebutkan. Salah satunya adalah Edi Warsono yang ternyata jadi motivator bagi para narapidana saat berada di penjara dan lapas. Lalu sebenarnya jasa apa yang dilakukan oleh pria satu ini? Simak ulasan berikut.

Tiga puluh tahun menjabat jadi motivator para napi

Edi Warsono mungkin adalah nama yang jarang kita dengar, namun bagi para napi beda lagi ceritanya. Ya, dirinya adalah seorang motivator namun khusus untuk para narapidana. Berbeda dengan motivator lainnya, dirinya bertugas di sebuah penjara atau lapas sehingga merasakan langsung keadaan di lapangan. Sudah sejak 1983 dirinya menekuni profesi ini, dan tentu banyak pengalaman pula yang dia miliki.

Edi Warsono [sumber gambar]
Dirinya berniat akan terus menjalankan profesi ini selain memang keahliannya juga sosoknya seolah dibutuhkan oleh para narapidana. Bayangkan saja, sudah berbagai napi yang diurus dengan latar belakang berbeda, mulai dari kasus pembunuhan hingga terorisme.

Gak hanya menggugah semangat, namun ada kesulitan tersendiri

Berbeda dengan motivator yang wara-wiri di televisi, ada kesulitan tersendiri yang dihadapi oleh Edi Warsono. Bagaimana tidak, pasalnya dirinya harus terjun langsung setiap hari dengan para napi. Sehingga bukan hal yang aneh kalau dirinya harus benar-benar dekat dengan mereka.

Menumbuhkan semangat para napi [sumber gambar]
Edi Wasono lebih menekankan komunikasi dari hati ke hati agar para narapidana bisa tetap semangat dan juga benar-benar bertaubat dengan kejahatan yang sempat mereka lakukan sebelumnya. Nah salah satu kuncinya adalah dengan ikhlas sepenuh hati, ya menurutnya kalau sama sekali tak ada rasa itu maka sebanyak apapun omongan yang disampaikan tak akan pernah masuk.

Edi Warsono punya gaya unik untuk jadi lebih dekat

Pria yang satu ini punya cara tersendiri agar bisa dekat dengan para napi. Mengingat mereka memiliki latar belakang dan sifat yang berbeda maka dirinya harus jadi sosok yang benar-benar bisa dipercaya. Oleh sebab itu beliau menggunakan minyak wangi yang selalu rutin digunakan di tangannya.

Selalu mencoba agar lebih dekat [sumber gambar]
Agak aneh memang jika pertama mendengar, namun ternyata hal itu adalah upaya agar napi mengenali aromanya saat bersalaman. Nah lama kelamaan mereka akan tak sungkan untuk merangkul akhirnya Edi Warsono menyemprotkan parfumnya itu keseluruh badan. Tentu hal ini menurutnya adalah cara yang efektif untuk dekat dengan yang lain.

Menjadi sosok yang dipercaya bahkan oleh napi hukuman mati

Sang motivator ini ternyata benar-benar membuktikan kalau metode yang diterapkan selama 30 tahun itu mujarab. Bagaimana tidak pasanya dirinya sudah dianggap dekat oleh paran narapidana. Edi menjelma pula jadi sosok ayah, guru, motivator yang memang dibutuhkan oleh para nara pidana. Bahkan salah satu napi hukuman mati sempat menitipkan surat wasiatnya pada Edi saking percayanya.

Hukuman mati [sumber gambar]
Ada pula kasus di mana seorang nara pidana mati meminta agar Edi ikut mengantarnya ke liang lahat ketika hukuman sudah benar dilaksanakan. Selain karena metodenya yang sudah teruji, semua itu tidak terlepas dari tekadnya untuk tidak melakukan hal buruk saat di sana. Alhasil banyak orang yang percaya padanya.

Bisa dibilang kalau sosok Edi Warsono ini jadi seorang pahlawan sejati yang ada di balik jeruji besi. Ya meskipun usianya sudah tak muda lagi namun dirinya terus bekerja. Tentu bukan hanya karena kebutuhan ekonomi namun ada tanggung jawab di baliknya.

Written by Arief

Seng penting yakin.....

Leave a Reply

Tempat Wisata Favoritmu Ini Akan Ungkapkan Lomba 17 Agustus yang Cocok Untukmu!

Nostalgia Rental Buku, Surganya Pecinta Komik yang Kini Sudah Tertelan Zaman