Tentu kita semua tahu kalau E-KTP hanya boleh dimiliki oleh warga negara itu sendiri. Terkecuali bagi yang pindah kewarganegaraan sih. Tapi hal ini sepertinya dilanggar oleh salah satu tenaga asing yang bekerja di Indonesia bernama Guohui Chen. Terbukti dengan tersebarnya foto E-KTP miliknya di media sosial yang bikin para netizen bertanya-tanya. Mengapa itu bisa terjadi?
Tak sampai di situ, ada juga warganet yang menganggap kalau E-KTP ini cuma editan. Pasalnya, terlihat jelas dari beberapa identitasnya yang menggunakan Bahasa Inggris. Padahal yang kita tahu, E-KTP hanya memakai Bahasa Indonesia. Meskipun itu adalah identitas milik orang asing yang pindah kewarganegaraan.

Nah, dari fenomena di atas, tentu Sahabat Boombastis penasaran, apakah orang asing bisa mempunyai E-KTP? Jawabannya adalah bisa. Hal ini sudah ditetapkan pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Tepatnya pada pasal 63 disebutkan aturan-aturan warga negara asing jika ingin memiliki E-KTP di Indonesia, berikut bunyinya.
(1) Penduduk Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap yang telah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau telah kawin atau pernah kawin wajib memiliki KTP-el.
(2) Dihapus.
(3) KTP-el sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku secara nasional.
(4) Orang Asing sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib melaporkan perpanjangan masa berlaku atau mengganti KTP-el kepada Instansi Pelaksana paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal masa berlaku Izin Tinggal Tetap berakhir.
(5) Penduduk yang telah memiliki KTP-el wajib membawanya pada saat bepergian.
(6) Penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya memiliki 1 (satu) KTP-el.
Namun, E-KTP milik orang asing ini tentunya berbeda dengan punya warga Indonesia sendiri. Contohnya adalah E-KTP milik warga asing tidak bisa digunakan untuk mencoblos. Disebabkan mereka bukan kewarganegaraan Indonesia. Meskipun mereka sudah datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), pasti akan ditolak mentah-mentah karena panitia akan lebih dulu memeriksa kewarganegaraannya.
BACA JUGA : Kemendagri Beri Ultimatum, Warga yang Tak Rekam Data E-KTP akan Terkena ‘Getahnya’
Untuk itu, Sahabat Boombastis tak perlu khawatir lagi dengan isu yang beredar. PIhak KPU sudah menyebutkan jika E-KTP tersebut hanyalah rekayasa. Jadi tak perlu lagi deh menggoreng kasus ini terus menerus hingga membuat isu seperti tidak ada ujungnya.