Belakangan muncul pemberitaan heboh soal kasus korupsi e-KTP yang katanya luar biasa masif. Kasus ini sepertinya bakal lama tuntasnya karena masing-masing pihak yang dicurigai masih berkelit dengan berbagai dalih. Dalam pembuatan E-KTP memang dibutuhkan dana yang tidak main-main mengingat fungsi e-KTP itu sendiri. Dengan nomimal yang fantastis, wajar akan banyak orang yang tergoda.
Di Indonesia, e-KTP sendiri tak begitu banyak berguna, selain hanya sebagai media penyimpan biodata saja. Padahal di negara-negara lain, kartu identitas elektronik dipakai untuk berbagai hal dan punya fasilitas wah. Jadi, meskipun katanya sudah canggih, e-KTP kita sebenarnya tak ada apa-apanya. Tentang negara dengan e-KTP paling canggih, berikut ulasannya.
Sistem e-KTP milik Estonia dianggap sebagai e-KTP paling canggih di dunia. e-KTP Estonia berisikan chip 2048 bit yang mencakup mengenai data-data penting penggunanya. Bukan hanya data pribadi, e-KTP Estonia dapat memberikan beberapa fasilitas tambahan pada penggunanya. e-KTP tersebut dapat digunakan untuk asuransi kesehatan nasional, transaksi secara online, pembayaran transportasi publik bahkan dapat melakukan voting online dalam pemilihan. Hingga akhirnya tahun 2015, Jepang mengadopsi teknologi e-KTP Estonia untuk di pakai di negara tersebut. Coba bandingkan dengan e-KTP negara kita.
Tidak mau kalah, beberapa negara di uni eropa membuat kerjasama dalam pembuatan e-KTP. Semua anggota kerjasama tersebut, menseragamkan teknologi e-KTPnya. Berbeda dengan e-KTP milik Indonesia, uni Eropa membuat sistem e-DNI untuk menjaga keamanan data. e-DNI adalah sebuah kelebihan yang diberikan untuk pengguna e-KTP dengan memberikan password pada setiap kartu. Diharapkan dapat meminimalisir penyalahgunaan terhadap e-KTP yang hilang ataupun dicuri. Hal ini didasari bahwa e-KTP milik uni eropa dapat digunakan dalam transaksi online dan penggunaan kartu kredit.
Di negara Singapura, penduduknya disuguhkan e-KTP dengan dua teknologi yang berbeda. Yang pertama adalah Mobile Digital ID, di mana data diri dimasukan dalam kartu SIM telepon genggam. Jadi penduduk Singapura tidak perlu repot-repot mengganti ID Card lamanya dengan ID Card baru yang telah ditambah elektronik Chip. Masyarakat juga dapat melakukan transaksi online dengan Mobile Digital ID. Yang kedua adalah National Registration Identity Card (NRIC), ID Card ini mirip dengan KTP lama Indonesia. NRIC berisikan data diri dan digunakan untuk persyaratan-persyaratan kelengkapan dokumen seperti pembuatan passport, visa dan lain-lain.
Di Malaysia teknologi e-ID Card dilengkapi dengan keamanan 2 sistem pengenal sidik jari yang berbeda. Teknologi tersebut menggunakan dua antarmuka dengan fungsi-fungsi tersendiri. ID Card tersebut dapat digunakan untuk berbagai layanan, misalnya transaksi online, pembayaran transportasi umum dan fungsi-fungsi penting lainnya. Kita sudah sangat kalah dengan negara tetangga kita.
Mengetahui ketinggalan-ketinggalan kita pada teknologi e-KTP seharusnya membuat pemerintah sadar. Dengan dana negara yang se-fantastis itu, seharusnya kita juga harus mendapatkan fasilitas yang tak kalah dari id card canggih luar negeri. Sayangnya, kemajuan kadang kalah prioritas dari ego manusianya sendiri.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…