Drone tempur menjadi salah satu bukti kemajuan sebuah negara. Oleh sebab itu, banyak negara yang saling berlomba untuk mengembangkan alutsista yang satu ini. Mulai yang bisa menyamarkan diri hingga kecepatan suara. Semua demi melindungi negara supaya tidak terjadi hal yang tak diinginkan.
Tak mau ketinggalan, negara kita ternyata sudah mengembangkan dronenya sendiri. diproduksi oleh lembaga dan perusahaan dalam negeri membuatnya jadi kebanggaan Indonesia. Yuk lebih mengenal si Elang Hitam drone buatan RI ini.
Gak mau kalah dengan luar, Indonesia produksi drone sendiri
Pesawat tanpa awak atau biasa disebut drone, memang seolah jadi hal yang wajib dimiliki banyak negara. Begitu pula dengan negara kita yang juga mulai menyusul ketinggalannya. Akhirnya sebuah drone telah diproduksi Indonesia dan akan dilakukan uji cobanya.
Drone itu sendiri diberi nama Elang Hitam yang bakal jadi kebanggan Indonesia. Elang Hitam ternyata merupakan inovasi dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan siap bersaing dengan alutsista serupa milik negara lainnya. Dengan adanya drone ini, kita bisa lebih mandiri dan tak tertinggal dari negara lain.
Spesifikasi Elang Hitam yang tak bisa diremehkan
Layaknya drone milik negara lain, Elang Hitam sejatinya pesawat tempur yang lumayan canggih juga. Bayangkan saja, meskipun masih dalam uji coba, namun pesawat ini diperkirakan dapat menempuh jarak yang lumayan jauh. Dia dapat mengudara dengan jangkauan operasi sampai 23.000 kilometer tanpa henti (non-stop).
Dengan jarak sejauh itu, akan memudahkan operasi di kawasan-kawasan yang berbahaya karena tak ada pilot yang menaikinya. Selain itu, dilansir dari laman Suara, pesawat ini juga bisa bertahan 24 jam di udara tanpa berhenti. Drone Elang Hitam mungkin bisa punya masa depan cemerlang sebagai alutsista udara modern Indonesia.
Elang Hitam sudah direncanakan sejak lama
Usut punya usut, dalam pembuatan drone Elang Hitam ini, memang sudah direncanakan sejak lama. Dilansir dari laman Jawa Pos, inisiasi dari pembuatannya dimulai dari Balitbang Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Hingga akhirnya Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang mengambil alih pengembangan drone tersebut.
Namun BPPT tidak sendiri, ada beberapa lembaga lain yang juga ikut terlibat di dalamnya. Mulai dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), PT Dirgantara Indonesia (PT DI), TNI AU, ITB, PT Len Industri, dan banyak lagi lainnya. Semua punya harapan besar pada berhasilnya proyek ini, oleh sebab itu menyumbangkan yang terbaik dari mereka.
Bakal disiapkan untuk menyerang dan misi khusus
Drone ini ternyata memang direncanakan untuk melakukan operasi khusus yang tak biasa. Oleh sebab itu jika sudah layak uji maka nantinya akan dipasang persenjataan yang mirip dengan F-16. Ya, sebuah roket kaliber 70 milimeter yang siap menghancurkan lawan yang menghadang. Selain itu, adanya Synthetic Aperture Radar yang dikembangkan oleh Lapan, membuatnya bisa memindai hingga menembus lapisan tanah sampai 30 cm.
Tentunya hal ini akan makin memudahkannya dalam pencarian hingga misi spionase. Kalau uji coba berhasil, maka ada kemungkinan drone ini akan diproduksi secara massal, bahkan bisa jadi komoditi dalam penjualan alutsista.
BACA JUGA: Antasena, Tank Boat Pertama di Dunia Sudah Masuk Media Luar Ternyata Buatan Indonesia
Negara kita ternyata tidak benar-benar tertinggal dari yang lainnya. Adanya drone yang mampu diproduksi sendiri ini jadi bukti kemajuannya. Jika berhasil kemungkinan besar bisa juga alutsista yang bisa dijual keluar dan mendatangkan keuntungan.