Ibarat dua tetangga yang bersebelahan tapi diam-diam saling membenci, seperti itulah analogi hubungan Indonesia dan Australia. Di luar seperti tidak ada masalah, tapi di balik itu kita dan mereka bagai kucing dan anjing. Namun dalam sejarah perseteruan ini kita tak pernah jadi pihak penyulut, Australia selalu jadi pemula masalahnya.
Setidaknya sudah beberapa kali Australia mencari masalah dengan Indonesia. Entah tujuannya apa, tapi dari situ bisa dilihat betapa sesungguhnya negara ini tak menyukai kita. Bahkan meskipun hari ini hubungan kedua negara ini baik-baik saja, tapi nyatanya ada api yang masih belum padam.
Mengingat kesalahan yang telah lalu memang tak baik, tapi jika hal tersebut bisa membuat kita lebih peka dan aware sehingga bisa menjaga kredibilitas dan kedaulatan, maka hal tersebut harus dilakukan. Masih soal Australia, berikut adalah beberapa dosa yang pernah mereka lakukan kepada Indonesia.
1. Australia Bantu Malaysia Lawan Indonesia
Seperti yang kamu tahu, dulu di tahun 1960an Indonesia pernah berkonfrontasi aktif dengan Malaysia. Gara-garanya adalah Malaysia ingin mengoloni dua daerah yakni Serawak dan Sabah untuk masuk ke dalam teritorinya. Rencana ini didukung penuh oleh Inggris, namun sangat ditentang oleh Bung Karno. Beliau takut pengaruh Inggris yang kuat di sana akan mengancam kedaulatan Indonesia.
Berawal dari penolakan, aksi protes Indonesia pun berbuah konflik militer. Nah, ketika itu Indonesia tak hanya dihadapkan dengan pasukan Malaysia dan Inggris saja, tapi juga Australia. Ya, negara ini harusnya tak punya kepentingan apa pun, namun malah mendukung Malaysia dan Inggris dengan sangat aktif. Ini jadi bukti sahih kalau Australia dari dulu memang tak pernah suka dengan Indonesia.
2. Australia Terlibat Aktif Dalam Upaya Lepasnya Timor Timur
Konflik Timor Timur mungkin jadi kesalahan terbesar Indonesia dalam hal menjaga persatuan. Meskipun begitu, dari sini kita bisa ambil satu pelajaran. Ya, tentang satu lagi bukti kongkrit soal ketidaksukaan Australia kepada negara kita. Ya, seperti yang kamu tahu, mereka sangat aktif dalam upaya pelepasan Timor Timur.
Tentu saja hal ini sangat menggelikan. Apa urusan Australia kok jadi terlibat dengan masalah ini? Seolah Timor Timur adalah bagian dari negara mereka. Lalu, setelah serangkaian upaya dilakukan, pada akhirnya Timor Timur pun lepas dari Indonesia. Upaya keras Australia inilah yang jadi salah satu penyebab kenapa hubungan kita dan Timtim berakhir.
3. Australia Sadap Komunikasi Level Tinggi di Indonesia
Dosa Australia kepada Indonesia selanjutnya adalah perihal penyadapan yang mereka lakukan terhadap presiden SBY. Kejadian ini harusnya bisa membuka mata kita jika mereka itu sangat-sangat tidak menyukai Indonesia. Bahkan mungkin ingin membuat negara ini tak berdaya. Sekarang, untuk apa menyadap kalau bukan bertujuan menghancurkan?
Hal yang lucu dari peristiwa ini adalah ogahnya pihak Australia meminta maaf kepada Indonesia. Mereka sudah jelas melakukan kesalahan lho. Bahkan penyadapan level tinggi ini urusannya sudah masalah kedaulatan dan sangat layak perang. Peristiwa ini sendiri seperti balon yang diletuskan. Sejenak mengejutkan tapi berangsur-angsur menghilang.
4. Australia Gencar Pisahkan Indonesia dan Papua
Meskipun sudah melakukan banyak kesalahan yang harusnya layak diganjar dengan pemutusan bilateral, Australia rupanya tak mau berhenti cari gara-gara dengan Indonesia. Yang terbaru, mereka juga terlibat aktif dalam upaya pemisahan Papua dengan Indonesia.
Ya, diam-diam mereka ternyata aktif meniup bara untuk membuat Papua segera hengkang dari kedaulatan Indonesia. Buktinya adalah pemerintah Aussie yang terlibat aktif dalam menyediakan forum bagi pihak-pihak terkait untuk merencanakan kemerdekaan serta sederetan hal lainnya soal itu. Kita mungkin tak pernah tahu apa yang mereka rencanakan. Tapi, tujuan Australia tentang keterlibatannya soal Papua sudah sangat jelas.
Begitu baiknya kita, meskipun si negara tetangga ini sudah sedemikian tak sopan dengan Indonesia, tapi pemerintah seolah melupakan kesalahannya begitu saja. Yang berlalu memang biarkan lewat, tapi soal Papua, Indonesia harus pasang mata awas agar tak lagi kecolongan seperti Timtim. Kalau perlu perang kita layani, toh soal militer Indonesia lebih baik.