Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Inggris cenderung baik. Bahkan Perdana Menteri Inggris sebelumnya, David Cameron sering melakukan lawatan ke Indonesia untuk membahas kerja sama. Entah dalam bidang perdagangan, industri maupun militer. Indonesia dan Inggris menjalin hubungan baik.
Bukan bermaksud untuk memprovokasi, namun apakah kamu tahu bahwa sebenarnya Indonesia pernah memiliki hubungan yang tidak sedap dengan Inggris? Ya, hal ini dimulai sejak Inggris ikut cawe-cawe dalam pergulatan bangsa kita mempertahankan kemerdekaan. Selengkapnya, simak ulasan menariknya berikut.
Ikut campurnya Inggris dan sekutu pada masa kemerdekaan
Kisah ini pasti sudah sering ada di buku-buku sejarah. Ya, kita pasti ingat peristiwa dirobeknya bendera Belanda di Surabaya. Cerita heroik tersebut adalah bukti perjuangan gemilang Indonesia. Akibat geramnya para pejuang Indonesia pada sekutu pada waktu itu, Indonesia melancarkan serangan habis-habisan pada sekutu di kota Surabaya. Akibatnya, salah satu jenderal Inggris yang bergabung dengan sekutu, A.W.S Mallaby tewas ditangan pejuang Indonesia. Itu adalah prestasi besar mengingat waktu itu, A.W. S. Mallaby adalah jenderal pertama Inggris yang tewas sejak perang melawan NAZI.
Mencoba ikut campur dalam sengketa dengan Malaysia
Pada Tahun 1965, keadaan antara Indonesia dan Malaysia sangat memanas. Malaysia mencoba meminta bantuan pada kerajaan Inggris untuk mengertak Indonesia. Akhirnya Inggris mengirimkan kapal perangnya ke perairan Indonesia atas permintaan Malaysia. Yang terjadi malah, kapal perang Inggris dikawal terus oleh pesawat bomber milik Indonesia. Niat menggertak pun urung, kapal perang Inggris kembali ke negaranya. Meskipun demikian, beberapa pasukan mereka memang terlibat pertempuran dengan TNI di Kalimantan.
Sengketa Tambang
Perusahaan tambang Inggris Churchill Mining terlibat sengketa dengan pemerintah Indonesia. Sengketa tambang tersebut terjadi di Kalimantan Timur pada tahun 2010. Tidak sesuainya praktik di lapangan dengan perjanjian menjadi penyebab dari sengketa tersebut. Akhirnya kasus ini dibawa ke Pengadilan Internasional untuk diselesaikan secara hukum.
Sengketa Perkebunan
Sebuah perusahaan milik Inggris Harapan Sawit Lestari pernah memiliki sengketa dengan Indonesia. Sengketa ini terjadi karena masyarakat sekitar tidak rela bila tanah adat mereka dijadikan perkebunan kelapa sawit. Masyarakat sekitar menghentikan semua kendaraan berat yang masuk ke wilayah adat mereka. Keberadaan kendaraan-kendaraan berat tersebut dinilai telah meresahkan warga karena dengan sengaja merusak kuburan. Akhirnya semua diselesaikan di meja hukum.
Sengketa lahan bekas kedutaan
Kedutaan Inggris pernah menjual lahannya ke pemprov DKI, namun sayangnya penjualan lahan tersebut mengalami sengketa. Kedutaan Inggris khawatir bila permasalahan ini diselesaikan dengan hukum Indonesia jadinya merugikan mereka. Kedutaan Inggris meminta agar permasalahan ini diselesaikan di pengadilan di Singapura.
Kapal pesiar Inggris merusak terumbu karang di Raja Ampat
Beberapa waktu yang lalu, kapal pesiar MV Caledonian Sky melintas di perairan Raja Ampat. Sayangnya kapal tersebut mengakibatkan kerusakan pada terumbu karang yang ada di perairan tersebut. Padahal, perairan di wilayah tersebut cenderung dangkal sehingga tidak mungkin dilewati oleh kapal sebesar. Pihak berwenang sampai saat ini masih menyelidiki kenapa kapal pesiar tersebut memilih rute itu. Pemilik kapal mengaku akan mengganti semua kerugian yang terjadi diakibatkan kapal MV Caledonian Sky. Kurang lebih ada 8 genus terumbuh karang yang rusak akibat kejadian ini.
Terlepas dari konflik dan permasalahan yang pernah ada, harapannya tentu kedua negara bisa tetap menjalin hubungan baik. Dan pada kenyataannya, kita dan mereka sudah tak pernah lagi bersitegang, kecuali ketika mereka merusak terumbu karang di Raja Ampat yang super indah itu. Mudah-mudahan masalah ini bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya.