Kursi pemerintahan Indonesia, banyak diduduki oleh figur sukses dan terpelajar. Meski panggung politik kita menyisakan banyak cerita menggelitik, namun tidak sedikit pula prestasi yang perlu dilirik.
Banyak tokoh besar yang memberikan peranan penting pada Indonesia dan sebagian di antaranya adalah orang Makassar. Mengapa dari kota terbesar di timur Indonesia ini banyak orang yang bisa duduk di kursi pemerintahan? Inilah beberapa fakta hebatnya.
1. Pebisnis Handal
Banyak pebisnis handal berasal dan besar di Makassar. Riwayat jatuh bangun perekonomian mereka yang tidak main-main membuat tokoh-tokoh ini dipercaya untuk memegang denyut nadi perekonomian Indonesia. Tidak sedikit di antara para tokoh di Makassar memulai kesuksesannya, bahkan pernah bangkrut.
Satu nama putra Makassar yang berperan penting dalam pemerintahan di Indonesia di antaranya adalah Andi Amran Sulaiman yang kini menjadi Menteri Pertanian. Tak hanya berjasa dalam menemukan alat pembasmi hama, ia juga menjamah ranah entrepreneur dengan sikap dan karakter yang luhur lewat kejujuran dan disiplin. Tidak heran kan kalau ia akhirnya terpilih dalam kabinet kerja?
2. Pandai Berdiplomasi
Satu dari beberapa prinsip yang dipegang oleh orang Makassar adalah menjaga ujung lidah. Filosofinya, bila ada masalah yang bisa diselesaikan dengan berdiplomasi, maka orang Makassar menggunakan lidah untuk menaklukkan lawan bicara mereka. Apalagi orang Makassar punya intonasi yang tegas saat bicara dengan orang lain.
Sebagai contoh adalah Pak Jusuf Kalla yang punya kemampuan spekulasi yang keren. Beliau selalu piawai dalam berbagai momen, baik itu dialog, debat capres, dan sejenisnya. Bila kebanyakan politikus berbicara dengan gaya yang ngotot, seringkali sosok Jusuf Kalla tetap tenang dan memberikan jawaban yang sangat klimaks.
3. Orang-Orang Yang Gigih
Salah satu watak yang perlu ditiru dari orang Makassar adalah kegigihan mereka. Orang Makassar lebih memilih menghadapi sesuatu daripada mundur, seperti apa yang dicontohkan Sultan Hasanuddin saat memerangi Belanda. Sekedar mengingatkan, rentetan peperangan Belanda dengan Sultan Hasanuddin dan pasukannya, diakui Belanda sebagai peperangan paling melelahkan karena kegigihan Raja Gowa itu.
Ternyata, semangat si Ayam Jantan Dari Timur itu masih diwarisi oleh Ketua KPK Non Aktif, Abraham Samad. Dengan latar belakang pendidikan yang bagus serta pemeluk agama islam taat Abraham Samad merupakan salah satu tokoh yang rela mati demi memerangi korupsi. Meski beberapa kali dijatuhkan dengan tuduhan-tuduhan yang menyudutkan, salah satu putra Makassar ini tidak pernah memperlihatkan semangat atau wajah yang gentar. Justru semakin banyak rakyat Indonesia yang mendukungnya meski ditetapkan sebagai tersangka tuduhan kriminalisasi.
4. Cerdas
Kebanyakan kandidat dari Makassar adalah orang yang patut diperhitungkan inteligensinya. Selain nama Hasanuddin menjadi nama salah satu perguruan tinggi di sana, rupanya semangat belajar sang sultan ikut menular pada generasi penerusnya. Sebutlah salah satu nama seperti Andi Rizal Mallaranggeng. Kakak dari Andi Mallaranggeng ini memiliki background pendidikan tentang panggung politik dan pemerintahan yang cukup tinggi.
Ia pernah menuntut ilmu di beberapa almamater besar seperti UGM dan Ohio State University hingga jenjang S3. Ia pernah berkiprah sebagai dosen di Amerika, membangun Freedom Institute dan menjadi staf khusus Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Ia bahkan pernah hendak maju dalam Pilpres 2009 dengan metode pendekatan yang berbeda dengan capres kebanyakan. Motto hidup Rizal Mallaranggeng adalah, ‘if there is a will, there is a way.’
5. Berpegang Teguh Pada Prinsip
Hal terakhir yang membuat orang Makassar diperhitungkan dalam posisi di pemerintahan ialah karena keteguhannya pada prinsip yang dimiliki. Beberapa tokoh pemerintahan dan politik asal Makassar umumnya adalah orang-orang yang punya dedikasi dan komitmen tinggi pada prinsip kerja mereka.
Sebut saja nama tersohor Mohammad Andi Mattalatta yang sempat menjabat sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia di era pemerintahan Mantan Presiden SBY. Karena kompetensinya dalam bidang hukum yang brillian dan dedikasinya dalam bidang hukum di Indonesia, Andi Mattalatta yang pernah menuntut ilmu di Makassar ini sampai pernah diinginkan memimpin Mahkamah Konstitusi. Bahkan pernah diinginkan untuk Komisi Pemberantasan Korupsi.
Namun dengan kelakar yang hangat dan segala kerendahan hati, Andi menolak karena merasa belum cukup menjadi negarawan. Sikap yang konsisten ini membuat nama Andi Mattalatta memang jauh dari isu miring.
Makassar tak hanya punya kuliner yang sedap di lidah, namun juga profil inspiratif yang sedap didengar kisah-kisahnya. Semoga menginspirasi kita semua untuk tetap melestarikan pribadi yang luhur, pekerja keras dan pantang menyerah, untuk Indonesia yang makin baik.