Banyak cara dilakukan untuk seseorang atau suatu pihak demi mendapatkan kekuasaan atau kejayaan. Terkadang juga perlu menggunakan taktik yang direncanakan dengan matang untuk bisa mengalahkan lawan.
Salah satu cara yang dilakukan ternyata adalah dengan membuat dokumen-dokumen palsu. Keberadaan dokumen ini ternyata menjadi senjata penting yang akhirnya mengubah dunia.
1. Tanaka Memorial (1927)
Perdana Menteri Jepang Tanaka Giichi dikabarkan telah menulis buku yang berisi rencana untuk menguasai dunia demi Kaisar Hirohito. Rencana ini berisi daftar urutan negara yang akan ditaklukan oleh Jepang. Karena saat itu Jepang memang melakukan ekspansi pada masa peperangan dan mirip dengan yang ada di dokumen, maka terjadilah kepanikan.
Dokumen ini digunakan sebagai propaganda Barat untuk membangkitkan sentimen anti-Jepang dan mendorong lebih banyak sukarelawan untuk ikut berperang. Asal buku ini yang sesungguhnya tidak ada yang tahu, tapi kabarnya ini adalah rencana Russia untuk memaksa Amerika untuk berperang dengan Jepang, sehingga Russia tidak perlu menghadapi dua perang sekaligus.
2. Remember the Maine (1890)
Ketika kerajaan Spanyol semakin menyempit di akhir abad ke-19, pebisnis Amerika menjadi khawatir dengan nasib investasi mereka di industri jajahan Spanyol seperti gula, rokok, dan besi. Koran di bawah kontrol Joseph Pulitzer dan William Randolph Hearst mulai menulis berita palsu tentang orang-orang yang mati di perkemahan Spanyol, kanibalisme, dan penyiksaan yang membuat publik marah terhadap Spanyol.
Ketika kapal perang U.S.S Maine tenggelam tanpa alasan jelas, Hearst dengan segera menyalahkan Spanyol. Hal ini semakin mengobarkan sentimen anti-Spanyol dan publik mendorong politisi untuk menyatakan perang. Spanyol kemudian kehilangan Filipina, Kuba, Puerto Rico dan Guam yang jatuh ke tangan Amerika karena konflik ini.
3. Donation of Constantine (750 AD)
Dokumen palsu kekaisaran Romawi ini menyebutkan bahwa Kaisar Constantine menyerahkan kekuasaan Roma dan bagian Barat kekaisaran Romawi ke Paus. Dokumen ini menjadi dasar kekuasaan Paus di Itali dan sekitarnya selama berabad-abad. Sayangnya dokumen ini sebenarnya palsu.
Dokumen ini disebut sebagai ‘pemalsuan terbesar dalam sejarah’ dan kabarnya diciptakan 400 tahun setelah Kaisar Constantine meninggal dunia. Donation of Constantine membantu memecah Romawi dan Katolik Ortodoks.
Perpecahan Timur dan Barat langsung terjadi setelah Paus Leo IX menggunakan dokumen tersebut sebagai bukti bahwa ia punya hak sebagai pemimpin semua gereja. Barulah pada abad ke-15 penelitian membuktikan bahwa dokumen tersebut palsu. Pasalnya, ejaan dan tata bahasa yang digunakan terlalu modern dan tidak sesuai dengan masa Kaisar Constantine.
4. Operation Mincemeat (1943)
Tahun 1943 pada masa Perang Dunia II, sebuah mayat tentara Inggris ditemukan mengambang di pantai Spanyol. Mata-mata Jerman lokal diberi tahu tentang mayat ini dan ditemukanlah dokumen rahasia yang juga dibawa si mayat. Dokumen tersebut menjelaskan tentang rencana pasukan sekutu yang akan menyerang Yunani.
Rencana tersebut ternyata palsu. Tentara yang meninggal itu adalah seorang gelandangan yang meninggal dan dokumen yang dibawa sebenarnya palsu. Taktik ini digunakan oleh badan intelijen Inggris untuk menyembunyikan target invasi pasukan sekutu yang sesungguhnya yaitu Sisilia.
Rencana ini ternyata berjalan lancar dan membantu perubahan jalannya peperangan. Jerman memindahkan 90 ribu tentaranya ke Yunani sehingga penyerangan ke kota Sisilia malah berjalan lancar dan akhirnya berakibat pada tergulingnya Mussolini dengan jauh lebih cepat. Seorang gelandangan yang tewas dan dokumen palsu ternyata berhasil menyelamatkan ribuan jiwa.
5. Infektion (1983)
Tahun 1983, surat kabar India menerbitkan laporan dari ilmuwan Amerika yang mengklaim bahwa virus AIDS adalah buatan manusia dan telah diciptakan oleh Pentagon. Dua tahun kemudian, seorang ahli biofisika, r. Jakob Segal membuat laporan berjudul “AIDS-its nature and origins”.
Dalam laporan tersebut ia mengklaim bahwa AIDS telah dikembangkan oleh Amerika Serikat dan diujikan kepada para tahanan gay. Baik koran maupun Dr. Jakob Segal adalah operasi yang dilakukan oleh badan intelijen Soviet yang ingin menjatuhkan Amerika dan mengalihkan perhatian publik dari uji senjata biologi mereka sendiri.
Cerita tentang AIDS ini menyebar luas ke seluruh dunia dengan gagasan bahwa Amerika menciptakan penyakit ini dengan target orang kulit hitam atau etnis minoritas lainnya. Selain merusak kredibilitas Amerika, konspirasi ini masih dipercaya saat ini dengan 10 hingga 15 persen Amerika masih percaya bahwa AIDS memang diciptakan oleh pemerintah Amerika.
6. Yellowcake Uranium (2001)
Pada tahun 2001, agen intelijen militer Italia, SISMI menyediakan dokumen kepada CIA yang mengklaim bahwa Saddam Hussein berusaha mendapatkan yellowcake uranium dari Niger untuk menciptakan WMDS. Dokumen ini nantinya digunakan sebagai alasan penyerangan Irak oleh koalisi yang dipimpin Amerika Serikat.
Meski begitu, dokumen ini sebenarnya sudah dianggap palsu bahkan sebelum konflik di Irak dimulai. Tahun 2002, CIA sendiri telah memutuskan bahwa laporan tersebut tidak akurat dan agensi International Atoimc Energy menyimpulkan dokumen tersebut palsu.
Meskipun sudah dinyatakan palsu, laporan ini masih digunakan oleh George Bush dalam pidato State Union tahun 2003. Beberapa bulan kemudian, Amerika, Inggris dan sekutu mereka mulai melakukan invasi di Irak. Orang yang bertanggungjawab terhadap pemalsuan ini masih tidak diketahui dan efek penyerangan Amerika masih terasa hingga saat ini di Irak.
Itulah tadi beberapa dokumen palsu yang ternyata justru dipercaya oleh banyak orang meskipun telah terbukti palsu. Ini bisa menjadi refleksi bagi kita semua, dokumen yang berusia tua saja bisa membawa informasi palsu demi keuntungan orang-orang tertentu, apalagi postingan yang beredar di dunia maya yang dengan mudah tersebar ke seluruh dunia. Jangan pernah langsung percaya begitu saja dengan informasi yang tersebar. Mari kita membiasakan diri untuk menyelidiki dulu suatu berita sebelum mempercayainya begitu saja.