Kamu yang pernah ke dokter atau rumah sakit pasti seringkali ditanya hal-hal seperti apa keluhannya, bagaimana rasa sakitnya dan sebagainya. Umumnya, hal tersebut hanya digunakan para dokter sebagai bagian dari analisis saja. Aslinya mereka tidak benar-benar paham dengan apa yang sebenarnya kamu rasakan. Termasuk ketika sang dokter mengatakan ‘Saya mengerti sakit yang anda rasakan’, tentu saja itu hanya bagian prosedur saja biar kamu merasa tenang.
Tapi bagaimana jika ada seorang dokter yang benar-benar tahu sakit yang dirasakan oleh pasiennya bahkan seperti ia benar-benar mengalaminya sendiri? Tentu akan jadi hal yang keren karena si dokter ini takkan membutuhkan banyak analisa untuk mengobati si pasien. Percaya atau tidak, memang ada seseorang dengan kemampuan unik seperti ini.
Ia adalah Joel Salinas. Dokter yang bekerja sebagai neurologist di Massachussetts General Hospital ini mengaku bisa merasakan apa yang orang lain rasakan, seolah ia memang mengalaminya sendiri. Salinas mengalami kondisi langka yang disebut mirror-touch synesthesia yang memungkinkannya merasakan hal unik ini.
Salinas mengatakan kalau kondisi yang dialaminya lebih cenderung ke arah sensasi resah yang berlebihan. Ia sendiri telah banyak merasakan hal-hal yang menyenangkan hingga menyakitkan. Salah satu yang paling meninggalkan kenangan buruk adalah ketika Salinas melihat salah satu teman diamputasi tangannya. Saat itu, ia juga merasakan tangannya tiba-tiba seperti dicabut begitu saja. Ia bahkan bisa merasakan darah yang mengucur di sana.
Mirror-touch synesthesia ini adalah kondisi yang sangat langka. Hanya 1 hingga 2 persen dari populasi di dunia yang mendapatkan berkah itu. Kondisi ini berhubungan dengan aktivitas mirror neuron dimana sel di bagian tersebut sangat aktif ketika tubuh tengah melakukan aktivitas atau bisa juga dengan hanya melihat orang lain melakukan sesuatu.
Dianggap berkah atau bencana tergantung bagaimana si pemilik menyikapinya. Dokter Salinas mengatakan kalau tidak semua orang menyukai kondisi langka ini. Sebagian orang tidak tahan dan merasa kewalahan dengan keresahan yang berlebihan ini. Sehingga tak mengherankan jika orang-orang dengan kondisi mirror-touch synesthesia kebanyakan mengalami depresi.
Alih-alih terbebani dengan kondisi langka ini, Salinas mengaku malah bersyukur. Ia bisa menggunakan kemampuan ini untuk lebih mendekatkannya dengan pasien. Keuntungan lainnya, ia bisa selalu memberikan pengobatan yang pas karena ia tahu persis apa yang tengah dirasakan pasien.
Namun sebagai manusia biasa, Salinas sendiri juga sering kerepotan. Terutama ketika ia merasakan berbagai hal di sekitarnya secara tiba-tiba. Emang cukup mengganggu, namun ia bersyukur karena berkat kondisi uniknya ini ia bisa mengobati banyak orang dengan lebih baik.
“Aku pikir hal ini menguatkan diriku untuk bisa benar-benar terhubung dengan para pasien,” ungkap Salinas. “Rasanya ada sebuah dinding tebal yang runtuh ketika kamu bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Kelebihan ini adalah bagian dari diriku. Akan sangat aneh jika aku tidak memilikinya,” pungkas dokter keren ini.