Kasus pembunuhan sering terjadi dengan macam-macam cara. Salah satu yang paling canggih, adalah membunuh tanpa melakukannya. Ya, William Francis Melchert-Dinkel adalah seorang pembunuh yang tidak pernah secara langsung melakukannya.
Hampir mirip seperti cerita novel yang ditulis Agatha Christie, tetapi perbuatan Dinkel lebih canggih karena menggunakan teknologi.
Bagaimana caranya? Simak ya!
1. Online Predator
Dinkel melakukan kejahatannya dengan merayu dan mempengaruhi agar orang lain bunuh diri. Dan ia menikmatinya dengan cara menonton proses bunuh diri itu lewat internet. Istilah untuk penjahat seperti ini adalah ‘online predator’. Biasanya mereka banyak melakukan hal-hal kriminal seperti merayu anak-anak di bawah umur untuk melucuti pakaiannya atau pelecehan lainnya.
Sebagai ‘online predator’ yang berpengalaman, Dinkel mampu merayu orang agar melakukan bunuh diri. Biasanya ia akan mengatakan kepada korbannya bahwa bunuh diri adalah satu-satunya jalan keluar, dan bahwa sang korban akan lepas dari penderitaan dan masuk surga.
Terkadang ia jugalah yang memilihkan cara untuk bunuh diri itu. Dinkel juga sering menawarkan untuk ‘bunuh diri bersama’ atau ‘Pact suicide’ kepada korbannya. Tetapi tentu saja semua itu adalah kebohongannya untuk menipu korban.
2. Korban Dinkel
Nadia Kajouji dari Kanada, adalah salah satu korban Dinkel yang paling terkenal. Gadis berusia 18 tahun ini lompat ke sebuah sungai dan meninggal di sana. Sebelumnya, gadis yang menderita depresi karena kehidupan perkuliahan ini, sempat chatting dengan Dinkel yang menyamar sebagai seorang wanita bernama Cali D. Dinkel dengan halus berkata bahwa ia bisa mengerti kesusahan Nadia, dan bunuh diri adalah satu-satunya jalan keluar dari dunia yang kejam ini.
Dinkel awalnya menganjurkan Nadia untuk menggantung diri. Bahkan pria itu pun memberitahukan jenis tali, di mana membeli, cara mengikat, dan cara menjerat leher sendiri, serta mengusulkan Nadia untuk merekam semua aksinya. Gadis malang itu kemudian memilih untuk melompat dari jembatan yang tinggi ke sebuah sungai kecil di bawahnya.
Selain Nadia, salah satu korban Dinkel yang lain adalah seorang laki-laki bernama Mark Drybrough dari Inggris. Mark bekerja sebagai pegawai IT di sebuah perusahaan. Karena tekanan stress pekerjaannya, Mark berniat untuk bunuh diri. Ia beberapa kali chatting di sebuah chatroom khusus dengan teman chat bernama Falcongirl dan Li Dao. Tentu saja kedua nama ini pun adalah nama samaran Dinkel. Nasib Mark berakhir saat pria malang ini menggantung dirinya.
3. Penyelidikan untuk Mengungkap Identitas Dinkel
Seorang pensiunan guru bernama Celia Bray mendapat email dari sahabatnya yang mengaku telah melakukan perjanjian ‘suicide pact’ dengan seorang perawat bernama Li Dao. Karena peduli, Bray melakukan investigasi melalui internet atas identitas Li Dao ini. Bray menemukan fakta bahwa sebelumnya Li Dao telah sering melakukan perjanjian seperti ini namun tidak pernah melakukan bunuh diri. Bray berhasil meyakinkan sahabatnya untuk membatalkan niatnya.
Setelah itu sepanjang tahun Bray terus berupaya mengungkap siapa sebenarnya Li Dao ini. Ia aktif memposting peringatan di internet tentang Li Dao dan berbagai tindakan Online Predator lainnya. Bersama seorang sahabatnya, Bray lalu berusaha untuk menjebak Li Dao dengan cara berpura-pura bunuh diri. Setelah berkenalan dan ngobrol dengan Li Dao, perlahan-lahan mereka menemukan identitas aslinya, yaitu Dinkel. Hal ini karena Bray dan sahabatnya berhasil mendapatkan kepercayaan dari Dinkel.
Kedua sahabat itu berhasil mendapatkan IP address Dinkel, dan juga malah mendapatkan sekilas wajah Dinkel melalui webcam. Bray bersama sahabatnya kemudian melapor ke kantor polisi dengan membawa berbagai hasil penyelidikan mereka. Namun sayang, kantor polisi tidak bisa merespon karena belum ada undang-undang yang melarang seseorang untuk membantu orang lain bunuh diri.
4. Sukses Menangkap Dinkel
Berulang kali Bray dan sahabatnya berusaha untuk menghentikan aksi Dinkel dengan melapor ke berbagai pihak, tapi usaha mereka gagal. Syukurlah kepolisian daerah Minnesota bagian kejahatan online kemudian merespon laporan mereka dan berhasil menangkap Dinkel.
Di pengadilan, usaha Bray untuk mempidanakan Dinkel masih harus melewati tantangan karena undang-undang tentang hal ini belum disahkan. Ketika kemudian undang-undang Minnesota sudah mensahkan hal ini, Dinkel kemudian dihukum penjara 3 tahun.
Sebuah hukuman yang sangat ringan bagi orang yang sangat berbahaya seperti Dinkel. Yang lebih seram lagi, ternyata di internet banyak sekali chatroom yang memiliki tema bunuh diri. Banyak orang yang berniat bunuh diri, datang ke chatroom ini dan mengobrol dengan sesamanya untuk berjanji melakukan bunuh diri bersama atau yang dikenal dengan istilah ‘suicide pact’ ini.
5. Kejiwaan
Masalah bunuh diri ternyata memang menjadi masalah kejiwaan. Banyak orang memiliki kecenderungan untuk melakukan bunuh diri. Biasanya bahkan hanya karena hal-hal kecil. Permasalahan kejiwaan ini lah yang banyak dimanfaatkan oleh para ‘online predator’ untuk menemukan mangsanya.
Biasanya orang-orang yang berkecenderungan untuk bunuh diri, berkumpul di chatroom-chatroom khusus untuk membahas masalah mereka.
Internet memang menyimpan berbagai kekayaan ilmu, hiburan, serta materi. Tetapi internet juga menyimpan misteri-misteri yang mengerikan. Sudah menjadi kewajiban kita untuk menggunakan internet secara bijaksana.