in

Kasus Pasutri Tertimpa Pohon, Trauma Belum Usai dan Terus Tuntut Tanggung Jawab Pemerintah

Satu bulan pasca kecelakaan, Endi dan Silvia masih menuntut pertanggung jawaban dari pemerintah terkait dengan musibah yang menimpa mereka pada awal Februari lalu. Sebelumnya, Endi Yogananta (26) dan Israni Silvia (26) tertimpa pohon tumbang di Jalan Wates, Gamping, Sleman, DI Yogyakarta. Karena kejadian ini, Silvia yang saat itu sedang hamil 8 bulan harus terluka parah dan kehilangan bayinya.

Saat kejadian, Endi dan Istrinya sedang berhenti karena lampu merah. Tanpa ada angin dan juga hujan, pohon tersebut tumbang dan jatuh menimpa sepeda motornya. Kejadian yang dianggap merupakan kelalaian pemerintah ini sudah ia adukan ke otoritas setempat. Namun, respons mereka menyebut itu bukan kelalaian. Selain itu, Endi merasa bahwa pemerintah belum sepenuhnya peduli dengan kejadian yang menimpanya.

Pohon tumbang dan kelalaian pemerintah

Pohon tumbang di Sleman [sumber gambar]
Mengenai kejadian ini, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Daerah Istimewa Yogyakarta menilai bahwa tumbangnya pohon tersebut merupakan kelalaian pemerintah setempat. Menurut Suparlan selaku Ketua Dewan Daerah Walhi Yogyakarta, pengguna jalan berhak atas kenyamanan dan keamanan yang ada di jalan raya. Pohon tersebut sebenarnya sudah sejak 2016 lalu diadukan oleh warga, karena takut ia akan tumbang. Namun, hal tersebut ternyata tak segera ditindaklanjuti oleh pemerintah. Barulah, setelah kejadian Endi dan istrinya, pemerintah mengatakan kalau mereka kekurangan personel.

Diberikan bantuan oleh pemerintah

Bantuan pemerintah [sumber gambar]
Dalam sebuah thread di Twitter pribadinya, Endi mengatakan kalau pemerintah memberikan bantuan dana setelah cuitan itu viral dan dibaca oleh banyak netizen. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman akhirnya memberikan bantuan materi sejumlah Rp73.280.000, untuk biaya berobat sesuai dengan rincian yang ada di gambar. Lagi, Endi menyebutkan bantuan tersebut belum ada apa-apanya kalau mau dihitung dari semua biaya yang sudah ia keluarkan. Itu artinya pemerintah tidak bertanggung jawab penuh atas kasus yang menimpa keluarga kecil Endi ini. Dalam hal ini, Endi sudah meminta jaminan kesehatan secara penuh, tapi tak direalisasikan pemerintah.

Trauma yang membekas di benak Endi dan Silvia

Bayi 8 bulan yang dikandung oleh Silvia meninggal karena kejadian ini. Padahal, buah hati itu sudah lama dinanti oleh pasangan tersebut. Keduanya mengaku hanya meminta pertanggung jawaban saja, bukan semata-mata materi (uang). Bukan hanya harus bolak-balik rumah sakit dan menghabiskan uang ratusan juta saja, Silvia juga trauma berat pasca kejadian yang menimpanya. Setiap melalui jalan raya dan melihat pohon-pohon besar, ia masih takut dan menangis. Baik Endi maupun Silvia hanya mengobati luka batin dengan ngobrol dan berbicara satu sama lain. Ia harus menutupi kesedihan demi bisa melihat istrinya lebih tenang dan tak lagi kecewa.

Terus menuntut pertanggung jawaban dari pemerintah

Endi meminta pertanggung jawaban pemerintah [sumber gambar]
Sebulan setelah peristiwa itu terjadi, Endi masih terus meminta pertanggung jawaban dari pemerintah. Melalui Twitter pribadinya, ia masih terus memberikan kabar dan perkembangan tentang sang istri. Meskipun masih ada satu dua netizen yang sewot dan berkomentar, sebenarnya pertanggung jawaban seperti apa sih yang diminta oleh Endi? Ia menjawab bahwa pertanggung jawaban dalam bentuk penuh yang ia inginkan adalah tak hanya sebatas recovery sang istri saja, tetapi juga permohonan maaf dan pendampingan untuk sang istri. Mengingat pohon jatuh ini bukanlah bencana alam, maka luka batin pasti lebih lama hilangnya. Pasca kejadian, Silvia sebenarnya membutuhkan fisioterapi dan mungkin juga psikolog. Namun, nyatanya yang didapat oleh Endi hanyalah nihil.

BACA JUGA: Dari Berdiri Sendiri Hingga Tumbuh di Atas Batu, 4 Pohon Ini Dikeramatkan oleh Warga Sekitar

Berada di posisi Endi ini sudah pasti sulitnya luar biasa. Namun, kalau kejadiannya terjadi karena bencana alam, Endi sendiri mengatakan akan legowo dan ikhlas. Akan tetapi beda halnya dengan apa yang ia alami sekarang, yang notabenenya karena kelalaian pemerintah setempat –dan kemudian tak memberikan tanggung jawab penuh—maka dari itulah Endi terus menuntut keadilan itu.

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

Ulah Amoral Sekelompok Siswa Lecehkan Teman Sekelas, Dianggap Bercandaan Sampai Pemprov Turun Tangan

Potret Menawan Ayu Maulida, Kontestan Jawa Timur yang Menangkan Mahkota Puteri Indonesia