Rezim diktator pernah mencengkeram negara Kongo lewat pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Mobutu Sese Seko pada 1965 silam. Durasi pemerintahannya terbilang sangat lama, yakni 32 tahun sebelum akhirnya digulingkan oleh pemberontak yang mulai bercokol di negaranya.
Selama memerintah Kongo, Mobutu banyak merampok masyarakat dan negaranya sendiri lewat korupsi yang masif. Tampuk kekuasaan yang diraihnya pada tahun 1965 juga tak lepas dari kontroversi, yakni lewat jalan kudeta berdarah lewat dukungan militer. Era Kongo di bawah pemerintahan Mobutu Sese Seko pun dimulai.
Jalan panjang sang perwira militer menjadi orang nomor satu di Kongo
Karier militer yang gemilang menjadi jalan bagi Mobutu Sese Seko untuk meraih tampuk kekuasaan tertinggi di Kongo. Pria yang memiliki nama asli Joseph-Desiré Mobutu itu merupakan Kepala Staf Angkatan Darat pada tahun 1960. Jabatan dan kekuasaan yang berpengaruh di kalangan tentara menjadi lompatan besar bagi karier berikutnya di dunia politik.
Mendapat dukungan AS dan menjalankan kudeta kepada Presiden yang sah
Tak hanya memperoleh dukungan dari militer yang loyal, Mobutu mendapat sokongan dari Belgia dan Amerika Serikat untuk melawan pemerintahan Perdana Menteri Patrice Lumumba. Dukungan Barat bagi Mobutu bukan tanpa sebab. Patrice Lumumba dikenal sebagai tokoh yang dekat dengan Uni Soviet – yang notabene musuh AS dan sekutunya, yang pantas untuk digulingkan.
Memerintah Kongo dengan tangan besi
Mobutu sebelumnya juga berselisih paham dengan Joseph Kasa-Vubu yang merupakan presiden Kongo pada saat itu. Kudeta pun berjalan pada 1965 dan Joseph Kasa-Vubu dieksekusi setahun kemudian. Pada usia ke-35, ia berhasil naik menjadi Presiden Kongo. Kekuatan pemerintahan yang ditambah dukungan militer, ia melibas lawan politik dan mengembalikan Kongo pada ‘kemurnian’ yang dibalut ideologi bernama Authenticitè.
Merampok negara dan memperkaya diri sendiri
Perilaku Mobutu ditulis oleh Sean Kelly berdasarkan pernyataan politikus oposisi, Étienne Tshisekedi, dalam America’s Tyrant: The CIA and Mobutu of Zaire (1993: 250), menyebutkan bahwa pemimpin kelahiran 4 Oktober 1930 itu sebagai sosok yang korup. Dilansir dari Africa Exponent (18/10/2017), Mobutu telah mencuri total uang negara sebesar Rp212 triliun dalam berbagai bentuk seperti berbagai properti megah, harta benda mewah, hingga Istana Pribadinya yang dilapisi emas.
Digulingkan oleh militer dan diusir dari negaranya
Kegiatan korup Mobutu berakhir setelah pemerintahannya digulung oleh pemberontak. Mobutu yang kepayahan karena menderita kanker prostat, sempat diasingkan ke Togo namun diusir dan ditampung oleh Maroko. Tanpa kekuasaan dan terusir dari negaranya, Mobutu hanya bisa pasrah sambil merasakan penyakit kanker prostat yang menggerogoti tubuhnya.
BACA JUGA: 4 Pemimpin Terlama Dunia yang Akhirnya Digulingkan Oleh Rakyat di Negerinya Sendiri
Rezim kleptokrasi. Julukan tersebut dirasa pas untuk menggambarkan 32 tahun pemerintahan Mobutu Sese Seko pada rakyat Kongo. Seluruh kekayaan yang dimilikinya, tak bisa berbuat banyak saat ia diasingkan dengan kondisi lemah karena digerogoti kanker. Pada 7 September 1997, pemimpin bertangan besi itu meninggal dunia karena penyakit kanker prostat dalam kondisi terusir di Rabat, Maroko.