Apapun alasannya, yang namanya main hakim sendiri tidak pernah dibenarkan. Toh, Indonesia sudah memiliki pihak yang berwajib yang bertugas menegakkan hukum. Tapi sayangnya, hingga saat ini banyak masyarakat yang begitu mudah terprovokasi dan melakukan tindak main hakim sendiri. Terlebih jika bersinggungan dengan kasus pencurian, warga dengan begitu ringan tangan mengeroyok hingga korbannya tewas.
Walhasil, para pelaku pengeroyokan juga bakal tersandung masalah hukum. Bukannya menyelesaikan masalah, nyatanya timbul masalah baru yang lebih berat. Bukan hanya sekali dua kali terjadi, namun berkali-kali. Berikut ini adalah beberapa contoh kasus main hakim sendiri yang membuat korbannya tewas, padahal masalah pemicunya sangat sepele.
Diduga mencuri ampli, pria dibakar massa hingga tewas
Malang benar nasib seorang tukang service TV di Bekasi ini. Karena dituduh maling ampli di masjid, ia harus merenggang nyawa setelah dibakar oleh warga. Cerita tersebut makin viral di sosial media karena postingan seorang netizen. Diceritakan bahwa sebenarnya pria tersebut hanya numpang shalat ashar di masjid Desa Muara Bakti. Dia terpaksa membawa ampli miliknya masuk ke dalam masjid karena takut hilang jika ditaruh di jok motor.
Pengepul petai dikira penculik dan dihajar massa
Isu penculikan anak awal tahun 2017 lalu juga memberi dampak yang sangat mengerikan. Bukan hanya memberi rasa khawatir pada orangtua yang memiliki anak kecil, tapi ada juga korban nyawa. Sebut saja Maman Budiman, seorang pengepul petai yang dicurigai sebagai penculik hingga dikeroyok massa hingga tewas. Kejadian tersebut berawal saat Maman berniat menjemput anaknya.
Diduga mencuri burung, remaja 16 tahun tewas dikeroyok warga
Seorang remaja 16 tahun berinisial TP harus merenggang nyawa sesaat setelah warga ramai-ramai menghajarnya. Padahal, masalahnya begitu sepele, korban diduga mencuri burung milik salah satu warga. Diduga, korban melakukan aksinya bersama dua temannya. Namun, dua rekannya berhasil meloloskan diri, sementara TP habis diamuk warga.
Maling pisang tewas tragis ditangan massa
Mei 2017 lalu, Indramayu digegerkan dengan pengeroyokan dua pemuda yang diduga maling motor. Salah satunya bahkan tewas mengenaskan setelah dihakimi massa. Kapolres Indramayu, AKBP Eko Sulistyo Basuki mengatakan bahwa korban sama sekali tak berkutik karena begitu banyak warga yang mengeroyok. Ketika polisi datang, korban Santo (19) sudah tewas.
Itulah sedikit contoh kasus main hakim sendiri yang kerap terjadi di Indonesia. Hanya karena hal sepele, bukankah sangat disayangkan jika harus ada nyawa yang dikorbankan? Semoga kejadian di atas menyadarkan kita untuk tidak mudah terprovokasi hingga melakukan aksi main hakim sendiri.