Arief
Sampai saat ini, entah mengapa predikat negara miskin selalu melekat pada benua hitam Afrika. Padahal kalau kita menengok lebih dalam, sumber daya alam yang ada di sana melimpah ruah. Mulai dari minyak emas hingga berlian pun juga berasal dari sana. Itu bukti kalau sebenarnya orang-orang di benua Afrika itu tajir-tajir.
Salah satu bukti yang mungkin jarang kamu ketahui tentang kekayaan orang Afrika adalah kehidupan mereka sehari-hari. Buktinya mulai dari lobster hingga emas pun dapat kamu temui setiap hari. Gak kaya apa coba? para sultan arab pun dibuat minder karenanya. Tidak percaya? Simak ulasan berikut.
Seafood bukan makanan mewah, orang Afrika bisa memborongnya kayak beli sayur
Seafood seperti lobster dan kepiting mungkin sampai saat ini dikenal sebagai makanan kelas atas. Bagaimana tidak, selain dijual dengan harga yang luar biasa mahal, biasanya hanya disajikan pada restoran bintang lima saja. Oleh sebab itulah hanya mereka yang berduit saja yang bisa menikmatinya.
Namun siapa sangka di Afrika seafood adalah makanan biasa, bahkan orang miskin pun bisa membelinya. Baik itu lobster hingga kepiting, semua dijual di pasar layaknya sayur-mayur. Masalah harga jangan khawatir, para pekerja kasar pun masih mampu membelinya. Bahkan di jalan raya, jangan kaget kalau kamu menemukan seafood olahan banyak ditemui layaknya gorengan. Namun demikian, penjualan makanan laut ini di sana cukup dibatasi.
Emas mahal? Bagi beberapa suku di Ghana itu barang yang murah
Sampai saat ini, emas masih menjadi salah satu logam mulia yang memiliki nilai jual paling mahal di dunia. Apalagi mengingat nilai jualnya yang cenderung tinggi tiap harinya. Oleh sebab itu bisa dibilang benda ini selain mahal juga dikenal bikin tajir. Eits, coba tengok dulu beberapa suku di Ghana, bagi mereka emas adalah barang biasa.
Ya, pasalnya orang-orang ini selalu memakai emas saat sebuah acara adat digelar. Tidak tanggung-tanggung mulai dari kepala hingga kaki semua berbalut emas. Uniknya ini adalah kewajiban buat para anggota suku terutama para tetuanya. Kalau di Indonesia sih, orang seperti mereka ini dianggap tajir tujuh turunan.
Di “kampung komputer”, hape dan laptop diobral kayak tamagochi
Di Indonesia, untuk membeli laptop atau pun hape terbaru, pastinya perlu datang ke toko-toko resmi atau konter terpercaya. Seandainya mau beli yang second pun, saat COD harus memastikan keadaan barang. Namun di Nigeria, tetapnya di kampung komputer, di sana Smartphone terbaru hingga yang paling lawan sekalipun di jual layaknya para penjual kaki lima.
Masalah harga, memang tidak anjok-anjlok banget, namun lebih murah ketimbang beli di toko resmi atau konter-konter terdekat. Tuh kan sudah tahu betapa hebatnya negara-negara di benua Afrika, hp saja dijual dengan cara dipampang di lapak, layaknya penjual tamagochi seperti waktu sekolah.
Somalia dan Zimbabwe, punya banyak uang bagi mereka adalah hal yang biasa
Salah satu ciri paling umum seseorang dinilai kaya adalah ya memiliki banyak uang. Entah itu tunai maupun tabungan, semua uang itu yang pasti lebih dari cukup buat hanya sekedar memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun siapa sangka, di benua Afrika sana, punya banyak uang adalah hal yang biasa.
Tepatnya di Somalia dan Zimbabwe, punya harta hanya ratusan juta, dianggap miskin oleh orang sana. Bahkan saking banyaknya uang warga sana, uang sampai dijual kiloan di pasar. Bukan karena mereka kaya sih, namun memang keadaan memaksa begitu. Bagaimana tidak, negara ini kena inflasi parah sehingga mata uangnya anjlok gak karuan.
Meskipun mungkin dianggap sebagai salah benua dengan warga termiskin di dunia, tapi ternyata banyak hal yang menarik di sana. Bayangkan emas hingga lobster yang disebut makanan para sultan arab pun jadi hal yang biasa. Kalau begini sih negara super kaya seperti Dubai dan lain-lain mah lewat yak.
