Setelah diluncurkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Manvers) Luhut Binsar Panjaitan pada bulan Maret lalu secara virtual, kampanye wisata Jelajah Jambi – The Hidden Paradise siap dinikmati para wisatawan. Pastinya masih dengan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Tujuan wisata ini adalah untuk mengangkat destinasi wisata yang berpotensi sebagai salah satu yang bisa dibanggakan.
Oleh karena itu pada awal tahun 2022, Jambi terpilih menjadi tuan rumah Gernas-BBI (Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia) dan BBWI (Bangga Berwisata #diIndonesiaAja). Harapan ke depannya, Jambi dikenal lebih luas oleh masyaratak Indonesia. Nah, untuk itu kita simak yuk tempat wisata apa saja yang membuat Jambi siap menjadi tuan rumah Gernas-BBI tahun depan.
Candi Muaro Jambi
Jika kamu sudah pernah melihat luasnya Candi Borobudur, masih ada yang delapan kali lebih luas lho, yaitu Candi Muaro Jambi. Candi yang membentang dari barat ke timur di tepi Sungai Batanghari ini, dulunya merupakan tempat pengembangan agama Buddha di masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya.

Museum Menara Gentala Arasy
Selain Candi Muaro Jambi yang menjadi pusat pengembangan agama Buddha, Jambi juga memiliki Museum Menara Gentala Arasy, yang merupakan salah satu simbol Islam yang ada di Jambi. Menara ini mulai dibangun pada tahun 2012 dan tidak lama setelah itu pemerintah menambahkan sebuah museum sebagai tempat disimpannya peninggalan-peninggalan sejarah Islam di Jambi.

Danau Kaco
Setelah berwisata religi pada situs purbakala dan menara, kamu bisa menikmati Danau Kaco yang indah dengan air jernih berwarna biru di dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat. Danau yang berukuran 30×30 meter ini ternyata menyimpan mitos tragis. Di balik keindahan warna birunya, ada cerita seorang putri yang cantik jelita yang ternoda karena ketamakan ayahnya. Hingga sang putri ditenggelamkan bersama intan oleh ayahnya sendiri, yaitu Raja Gagak.

Hal ini membuat banyak wisatawan yang berdatangan hingga menginap di tepi danau hanya untuk melihat keindahan Danau Kaco pada malam hari. Karena letaknya yang berada di tengah taman nasional, para pengunjung harus membawa peralatan berkemah sendiri. Dari kota Jambi memakan waktu 15 jam perjalanan menggunakan jalur darat. Namun sangatlah layak untuk akses yang lama dengan pemandangan Danau Kaco yang tak terlupakan.
BACA JUGA: Awalnya Dikira CGI, Jembatan Ruyi di China Betulan Transparan. Berani Nggak Jalan di Sini?
Kamu pasti tak sabar untuk bisa berlibur ke Jambi dan mengunjungi tiga tempat di atas. Di sisi lain penasaran, juga ingin turut memeriahkan Gernas-BBI bukan? Yuk berlibur ke Jambi, setelah Covid-19 usai tentunya.