in

Chikhalar, Desa Kebal COVID-19 India yang Isinya Emak-Emak Bawa Tongkat Siap Pukul Orang Asing

Desa kebal COVID [sumber gambar]

Keadaan di India makin hari seolah tambah terpuruk. Adanya wabah yang tak kunjung hentinya menyerang membuat banyak korban jiwa yang terus berjatuhan. Bantuan dari pihak luar pun terus datang agar masalah bisa segera selesai. Semua lapisan masyarakat harus bekerja sama dalam menjaga dan mematuhi protokol kesehatan.

Meskipun keadaan India sedang terpuruk, namun siapa sangka kalau ada salah satu desa di sana yang disebut kebal COVID-19. Padahal banyak desa lain di sana yang kehilangan banyak penduduknya karena terkena wabah yang tak kunjung usai. Lalu kenapa desa itu bisa sekebal itu? Biar gak penasaran simak ulasan di bawah ini.

Desa di India yang kebal COVID-19

Hampir seluruh daerah di India kini berjuang keras mengalawan Tsunami COVID. Banyak sektor mati, perekonomian mandek, dan rumah sakit mulai penuh dengan pasien. Namun di balik bencana yang sedang terjadi itu, rupanya ada satu desa yang tetap berdiri kokoh dan disebut bebas COVID-19.

Desa kebal COVID [sumber gambar]
Desa itu adalah Chikhalar di Madhya Pradesh dan sedang ramai dibicarakan dunia. Sampai sekarang desa ini disebut kalau penduduknya tidak ada yang terkena COVID-19. Padahal, Desa Chikhalar bukanlah tempat yang kaya akan sumber daya alam maupun manusia. Tentunya hal ini jadi sebuah pemandangan luar biasa di balik keadaan India saat ini.

Rahasianya para emak-emak di sana

Usut punya usut, bukan teknologi maju maupun obat-obatan manjur yang membuat Desa Chikhalar jadi seperti itu. Adanya para emak-emak yang siap sedia dalam mengusir orang-orang yang akan masuk ke desa jadi kuncinya. Mereka menutup jalan ke desa dan membawa tongkat untuk berjaga-jaga.

Para emak-emak [sumber gambar]
Pasalnya jika memang terpaksa, tak segan para emak-emak ini akan memukul pantat orang yang mencoba masuk ke desa. Hal ini dirasa lebih baik ketimbang penduduknya jadi kena COVID-19 dan nantinya menular ke orang lain. Bisa dibilang kalau penduduk dari Chikhalar ini benar-benar mematuhi prokes yang ada dan ternyata benar kalau mereka bisa merasakan manfaatnya.

Bagaimana penduduk desa mencukupi kebutuhannya?

Tentunya dengan adanya ‘lockdown’ lokal ini menimbulkan sebuah pertanyaan, bagaimana kebutuhan pokok mereka tercukupi? Ternyata untuk mencukupi kebutuhan pokok, mereka masih mematuhi prokes yang berlaku. Para emak-emak di sana tetap bertugas untuk menjaga jalan masuk desa dari luar.

Cara yang efektif [sumber gambar]
Nah, ada beberapa anak muda yang dibiarkan mendekat ke sana untuk membantu penduduk desa. Alhasil para penduduk tidak perlu keluar rumah dan bisa mengurangi resiko untuk tertular. Kalau sampai ada yang keluar rumah atau seliweran di desa Chikhalar, baik penduduk desa sendiri atau orang asing, maka jelas pantat mereka harus siap menerima pukulan dari emak-emak.

Berbanding terbalik dengan keadaan di luar

Apa yang dilakukan oleh penduduk di Desa Chikhalar ini jelas berbeda dengan yang ada di luar. Alih-alih menerapkan prokes secara ketat, yang ada malah banyak yang pergi ke dukun dan tidak memakai masker. Alhasil wajar kalau kasus di sana makin meningkat dari hari ke hari.

Tsunami COVID [sumber gambar]
Dilansir dari laman Tribunnews, tanggal 30 April telah mencapai 18.762.976 kasus bahkan total kematian ada yang sampai menembus angka 3.000 dalam sehari. Rumah sakit banyak yang tak bisa menampung, kremasi selalu ramai tiap hari, dan kini para penduduk di India harus berjuang keras melawan tsunami COVID. Bantuan pun banyak datang dari negara luar, namun semua masih tetap tak cukup.

BACA JUGA: Pilih Dukun Ketimbang Dokter, Beginilah Keadaan India yang Coba Usir ‘Roh Jahat’ Bernama COVID-19

Keberadaan Desa Chikhalar ini menjadi bukti bagaimana jadinya kalau kita bisa mengikuti prokes. Sangat minim kasus yang terjadi dan masing-masing jiwa dalam keadaan sehat. Hal ini seharusnya juga diterapkan di daerah lain di India.

 

 

 

 

Written by Arief

Seng penting yakin.....

Dari Murtad Sampai Gila Harta, 5 Hal Negatif Ini Kerap Ditudingkan pada Bunga Zainal

Mengenal Tren de Aragua, Gangster yang Punya Stadion Mewah di Penjara Padahal Rakyat Menderita