Zaman sekarang memang perkembangan teknologi bisa dibilang gila-gilaan. Bagaimana tidak, lihat saja sekarang fitur-fitur yang tersedia di ponsel maupun laptop yang sudah semakin canggih. Belum lagi baru-baru ini ada pula produk batu nisan digital yang dikeluarkan. Dan belum lama juga Indonesia membuat satu terobosan baru dengan membangun sebuah desa digital di Desa Lamahu, Gorontalo.
Lamahu memang menjadi desa digital pertama di Indonesia yang menerapkan berbagai kecanggihan teknologi. Hanya dengan mengunjungi satu desa saja, bersiaplah kalian untuk dibuat kagum oleh setiap detailnya.
Apabila pertama kali memasuki wilayah Desa Lamahu tentu saja tempat ini sangat jauh dari kesan ramai dan kemajuan kota. Rumah-rumah warga di desa yang berjajar di pinggiran jalan desa sama saja dengan wajah pedesaan lain. Bila ingin mengunjungi kantor desa yang menjadi pusat pun kalian harus melewati jalanan kecil. Yang mana jalanan tersebut terletak di antara sawah-sawah masyarakat setempat.
Bila melihat deskripsi tersebut kesan Lamahu memang tak ubahnya kebanyakan desa yang ada di Indonesia. Namun di tahun ini, wajah desa Lamahu telah berhasil diubah oleh pemerintah setempat. Pasalnya wilayah ini sudah didaulat sebagai pilot project untuk desa digital pertama di Indonesia melalui konsep Command Center pada spektrum pedesaan.
Melihat tiang-tiang lampu berjajar di tepi jalan mungkin sudah jadi hal biasa, namanya juga untuk menerangi jalan. Namun desa Lamahu memiliki tiang yang disebut tiang cerdas atau smart pole. Smart pole ini dilengkapi dengan lampu otomatis dengan sensor cahaya. Jadi bila malam tiba kita tidak perlu repot mencari saklar untuk menyalakannya. Lampu ini akan nyala secara otomatis saat kondisi mulai gelap dan akan padam ketika matahari sudah terbit.
Selain itu, lampu-lampu di tiang cerdas ini juga dilengkapi sensor cahaya yang akan memberikan penerangan pada siapa saja yang berjalan di bawahnya. Selain itu juga ada wi-fi yang dipasang pada 32 tiang cerdas itu sehingga memudahkan masyarakatnya terhubung dengan internet di sisi mana pun di desa. Lokasi pemasangan tiang tersebut ada sembilan titik di kawasan pinggiran desa, sementara 23 titik lainnya di pemukiman rumah masyarakat dan juga pada lahan pertanian.
Karena jaringan internet sudah sangat terjamin di sini, pemerintah daerah pun menyediakan aplikasi panic button untuk lebih memudahkan masyarakat. Aplikasi yang bisa diunduh di play store ini menyediakan tiga pilihan antara lain pelayanan kesehatan, keamanan, dan juga pengurusan berkas-berkas administrasi kependudukan.
Jadi misalnya saja masyarakat ingin melakukan pembuatan berkas kependudukan, cukup pilih saja layanan di panic button kemudian akan ada formulir kelengkapan yang harus diisi sebelum diproses. Dengan begini masyarakat sudah tidak akan di ‘pingpong’ oleh pegawai kantor desa seperti di kebanyakan daerah. Selain itu semua layanan yang tersedia sudah dihubungkan dengan mereka yang bertanggung jawab, misalnya untuk kesehatan langsung terintegrasi dengan pegawai puskesmas. Sedangkan untuk keamanan diintegrasikan dengan ponsel Babinsa Babinkamtimas.
Desa ini juga dilengkapi dengan CCTV yang terpasang di smart pole. Data dari CCTV ini dapat dilihat di command center yang ditangani oleh aparat desa. Command center ini juga menjadi pusat dari segala aktivitas panic button masyarakat. Jadi data semua warga sebelumnya akan masuk ke dalam data base desa. Kemudian saat ada masyarakat yang membutuhkan bantuan misalnya untuk kesehatan, maka layar command center akan langsung memberi sinyal lokasi orang yang butuh bantuan.
Kemudian itu akan terintegrasi dengan pihak puskesmas, mereka akan dengan mudah mendapatkan data si peminta bantuan beserta lokasi. Jadi apabila petugas akan turun tangan, cukup sambungkan aplikasi dengan google maps agar nantinya bisa mendapat jalur tercepat. Dengan begini aparat desa akan bisa dengan mudah melacak kegiatan warga, dan bila ada yang mencurigakan mereka bisa langsung menindaklanjutinya.
Menyenangkan memang bila program ini bisa secara merata diterapkan di daerah-daerah kecil lain di Indonesia. Dengan begini maka kemajuan teknologi akan menjadi lebih merata dan tidak terkesan hanya ada di kota-kota besar saja. Selain itu masyarakat pastinya akan lebih merasa terbantu baik dari segi pelayanan kesehatan, administrasi, dan juga terjamin keamanannya. Kita tunggu saja daerah lainnya yang juga akan menerapkan konsep desa digital ini ya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…