Tsunami Aceh adalah salah satu bencana paling mematikan yang pernah terjadi. Gempa Megathrust ini dirasakan dampaknya tak hanya oleh Indonesia, tetapi juga Sri Lanka, Thailand, Malaysia, serta India. Indonesia sendiri adalah negara yang paling parah dengan jumlah korban 280.000 jiwa lebih tewas. Bencana ini tercatat sebagai sejarah kelam tanah air.
Meskipun korban bergelimpangan, yang namanya mukjizat pasti selalu ada. Banyak sekali orang yang selamat dengan cara tak terduga dari peristiwa maut itu, salah satunya anak berusia 8 tahun bernama Delisa. Bahkan kisah Delisa ini sempat difilmkan pada tahun 2011 oleh produser Chand Parwez Servia dan sutradara Sony Gaokasak. Belasan tahun berlalu setelah tsunami, apa kabar si Delisa ini ya? Bagi yang penasaran baca terus sampai tuntas ya!
Delisa dalam Novel karangan Tere Liye
Bagi yang suka membaca buku karangan Tere Liye, pasti tau dong dengan novel berjudul Hafalan Shalat Delisa. Novel yang terbit tahun 2007 ini menceritakan kisah anak perempuan umur 6 tahun yang selamat dari tsunami Aceh. Delisa yang tinggal di Desa Lhok Nga, Kabupaten Aceh Besar ketika itu sedang berada di sekolah dan praktik sholat.
Namun, saking khusyu’nya ia, Delisa tak sadar bahwa peristiwa maha dahsyat telah terjadi. Ajaibnya, Delisa selamat dari peristiwa tersebut, meski harus kehilangan kaki kirinya. Ia juga harus kehilangan semua keluarganya, termasuk ibu dan saudara-saudaranya. Delisa pada akhirnya tinggal berdua dengan sang ayah -yang ketika bencana sedang berada di luar kota-.
Novel yang difilmkan pada 2011
Karena menyentuh hati, kisah Delisa ini diangkat ke layar lebar. Delisa sendiri diperankan oleh Chantiq Schagerl, dan beradu peran dengan Reza Rahadian (sebagai ayahnya) serta Nirina Zubir (sebagai ibunya). Film Delisa ini hampir sama seperti novelnya, bungsu dari empat bersaudara yang menjadi korban tsunami.
Film ini jelas membuat banyak mata sembab. Bayangkan saja siapa yang enggak tersentuh melihat anak yang masih duduk di bangku SD, yang awalnya periang dan ceria tiba-tiba dan harus hidup sebatang kara, dengan kondisi yang tidak baik saja-saja.
Delisa adalah sosok yang asli ada di dunia nyata
Nah, ternyata Delisa ini bukan hanya tokoh fiksi loh, ia memang ada di dunia nyata. Bernama Asli Delisa Fitri Rahmadani, lahir di Banda Aceh 15 Desember 1997 Silam. Hanya saja, tak seperti tokoh fiksinya, Delisa yang asli tinggal di Ulee Lheu bukan Lhok Nga. Ketika musibah terjadi Delisa masih duduk di bangku kelas 2 MIN Ulee Lheu.
Musibah maha dahsyat itu memang membuat ia kehilangan satu kakinya dan juga keluarga (ibu dan saudara kandungnya). Hanya saja, versi asli Delisa bukan sedang berada di sekolah dan hafalan bacaan salat, ia sedang menonton serial Doraemon dan belum pergi ke sekolah.
Kekecewaan Delisa terhadap novel dan film yang tayang di layar perak
Dalam sebuah wawancara dengan Aceh Aero Pictures, Delisa sempat menyampaikan kekecewaannya terhadap novel dan film ‘Hafalan Shalat Delisa’. Lho kok gitu? Bukannya seharusnya dia bangga? Nah, ternyata Delisa tidak mengetahui apapun tentang cerita tersebut karena penulis tidak meminta izin kepadanya.
https://www.youtube.com/watch?v=GfnmLHB7kTE
Bahkan, saat menghadiri talkshow buku tersebut Bersama Tere Liye, sang penulis mengatakan bahwa Delisa yang dimaksud bukan dirinya melainkan Delisa yang lain. Padahal, Delisa merasa bahwa kisah tersebut sangat mirip dengannya. Dari nama ibu yang sama, kaki yang diamputasi, diselamatkan oleh bule, serta ayah yang berada di luar kota ketika musibah itu terjadi.
Bagaimana kabar Delisa sekarang?
14 tahun berlalu, Delisa sekarang berusia 21 tahun. Dalam wawancara bersama Aceh Aero Pictures ia mengatakan ada banyak sekali perubahan dalam hidupnya, terutama dari segi trauma, sikap dan kedewasaan, kemandirian serta lingkungannya. Kalau dulu ia masih enggak pede karena berbeda fisiknya, sekarang semua itu sudah ia enyahkan. Delisa juga sempat kuliah komunikasi di tahun 2015-2016 di salah satu universitas di Aceh.
Namun, ia kemudian mencoba untuk melamar pekerjaan dan diterima, dirinya pun sekarang bekerja di sebuah bank swasta Banda Aceh. Ayahnya juga sudah meninggal pada 2015, Delisa sendiri tinggal berdua dengan perempuan yang ia sapa Bunda dan sudah merawatnya sejak tahun 2006.
BACA JUGA: 4 Hal Mengejutkan dari Penemuan Puluhan Mayat Korban Tsunami Aceh 2004
Delisa adalah contoh nyata dari wanita tegar yang punya hati seluas samudra. Meskipun tsunami sudah mengambil satu kakinya dan orang-orang yang ia cintai, namun Delisa bisa bangkit perlahan dan memulai hidup baru. Ia juga mendoakan semoga terus ada Delisa-Delisa lain yang tetap tegar saat ditimpa musibah. Allah selalu memberi ujian sesuai dengan kemampuan hambanya. So, bangkitlah!