in

Komentari Soal Santri Tutup Telinga Saat Dengar Musik, Deddy Corbuzier Akhirnya Minta Maaf

Bebeberapa waktu lalu, dunia maya sempat dihebohkan dengan kemunculan video yang menarik perhatian. Terlihat para santri sedang duduk di dalam sebuah ruangan. Sekilas tak ada yang aneh dengan hal tersebut. Tapi saat terdengar suara musik, para santri kompak menutup kuping mereka dengan kedua tangannya.

Video tersebut langsung viral dan menuai beragam komentar. Bahkan beberapa publik figur, salah satunya Deddy Corbuzier, juga turut berkomentar. Namun ternyata Deddy menyesali komentarnya hingga meminta maaf. Inilah ulasan selengkapnya

Berawal dari postingan Stafsus Presiden RI

Staf Khusus Presiden RI, Diaz Hendroprayono mengunggah video para santri yang sedang menutup telinga saat mendengar musik. Diaz merasa kasian dengan para santri itu yang menurutnya sudah diberikan pendidikan yang salah sedari kecil.

Stafsus Presiden komentari santri [sumber gambar]
Postingan itu dikomentari Deddy Corbuzier. Sang mentalist menyebut mungkin para santri sedang memakai airpod jadi merasa terganggu. Rupanya komentar Deddy tersebut membuat warganet dan penggemarnya kecewa. Netizen menganggap komentar Deddy dan Diaz adalah bentuk sikap intoleran.

Deddy akui dirinya bodoh

Melihat komentarnya dikecam banyak orang, Deddy memutuskan untuk memberikan penjelasan. Deddy tak tahu bahwa para santri sedang menghafal Al-Qur’an. Ayah satu anak ini merasa bodoh karena berkomentar tanpa melihat situasi. Ia mengatakan dirinya masih harus banyak belajar, terutama tentang agama dan manusia.

Deddy minta maaf [sumber gambar]
Lebih lanjut, Deddy menjelaskan ia menulis komentar tentang airpod karena mengira bahwa para santri terganggu dengan musik. Ia sendiri mengaku memakai airpod jika tak ingin terganggu dengan musik saat berada di gym. Pria berusia 44 tahun ini meminta maaf kepada semua pihak juga para santri yang terganggu dan tersinggung dengan komentarnya.

Fakta di balik video santri tutup telinga

Video viral santri [sumber gambar]
Diketahui para santri tersebut sedang menunggu giliran untuk vaksin Covid-19. Saat mendengar musik, para santri Ma’had Tahfid Al-Qur’an itu langsung menutup telinga mereka. Para santri melakukan tindakan itu agar bisa fokus menghafal Al-Qur’an. Namun sejumlah publik figur mengunggah ulang video mereka dan banyak yang menyebut para santri melakukan tindakan radikal.

Yenny Wahid dan Sujiwo Tedjo ajak publik tak sembarangan melabeli seseorang

Putri Gus Dur, Yenny Wahid berpendapat bahwa sikap para santri bukanlah tindakan radikal. Para guru yang melarang muridnya untuk mendengarkan musik agar fokus menghafal Al-Qur’an tak pantas disebut radikal. Menurut Yenny, menyematkan label pada orang lain hanya akan memecah belah masyarakat.

Komentar Yenny Wahid [sumber gambar]
Seniman terkenal Sujiwo Tedjo sejalan dengan Yenny Wahid. Ia meminta orang-orang tak menertawakan apa yang dilakukan para santri karena itu adalah hak mereka. Ia juga mengajak semua orang untuk saling memahami dan menghargai satu sama lain.

BACA JUGA: Viral Video Gancet di YouTube Gus Idris, Ternyata Hanya Settingan dan Disebut untuk Edukasi

Kejadian yang dialami Deddy mengajarkan agar kita tak langsung menuliskan komentar jika belum tahu bagaimana kejadian sebenarnya. Selain itu, jangan mudah menghakimi tindakan seseorang. Kita bukanlah manusia sempurna yang tak pernah salah. Sebelum menunjuk orang lain, koreksi dulu diri kita sendiri.

Written by F A Agustina

Viral Ibu Nyanyi Lagu ‘Yamet Kudasi’, Nggak Banyak Gaya tapi Lagunya Bikin Terngiang-ngiang

Tukul Arwana Dilarikan ke Rumah Sakit karena Pendarahan Otak, Kenali Penyebab dan Gejalanya