Kita sudah banyak mendengar tentang tanaman-tanaman yang punya efek candu semacam narkoba. Seperti kecubung dan lain sebagainya. Tapi, ada fakta baru jika terdapat tanaman dari Kalimantan yang tak kalah memberikan dampak relaksasi berlebihan pada pengonsumsinya.
Adalah Daun Kratom. Mungkin banyak dari Sahabat Boombastis yang belum tahu dengan tumbuhan satu ini. Tanaman yang berasal dari Pulau Borneo ini sebenarnya mempunyai banyak manfaat. Tapi, kalau disalahgunakan, jangan harap bisa lepas dari jeratan ‘kenikmatan’ sesaatnya.
Seorang petani Kratom bernama Faisal Pradana menuturkan jika daun tersebut dapat menimbulkan efek seperti orang kecanduan narkoba. Pasalnya, Kratom menstimulasi bagian reseptor otak sama seperti morfin. Namun ia menambahkan kembali jika dampak yang ditimbulkan oleh Kratom tidak separah ganja dan kawan-kawannya.
Meskipun begitu, Drug Enforcement Administration (DEA) tetap tidak menganjurkan Kratom dikonsumsi terlalu sering lantaran ada banyak efek yang ditimbulkan. Seperti ketergantungan yang dimulai dengan tanda-tanda nyeri otot dan tulang, mual, kelelahan, halusinasi, insomnia serta depresi. Kemudian, efek lainnya adalah terjadi overdosis. Hal ini sama seperti obat lainnya jika dikonsumsi secara berlebihan. Parahnya, jika overdosis sudah terjadi berulang kali dapat mengakibatkan kerusakan hati dan juga gagal ginjal.
Maka dari itu, banyak para peneliti yang khawatir jika Daun Kratom ini masih dijadikan solusi untuk beberapa masalah medis. Contohnya meningkatkan fokus, dapat menambah energi pada tubuh dan juga sebagai penghilang rasa sakit. Apalagi daun yang masih bersaudara dengan kopi ini hanya memiliki sedikit uji klinis untuk menilai keamanan atau efek sampingnya. Ditambah lagi di Indonesia masih dipertanyakan legalitasnya karena belum dicantumkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13 tahun 2014.
Tapi, hal ini tak mengurangi keberanian para pengusaha dan petani Daun Kratom untuk terus memasarkan tanaman tersebut ke berbagai daerah atau negara luar. Pasalnya, Amerika Serikat bersedia menjadi importir terbesar dan menawar daun tersebut dengan harga yang fantastis. Yaitu 30 Dolar AS per kilogramnya atau setara dengan Rp 400 ribu. Itu masih di tahun 2016, kalau 2019 pasti lebih besar lagi dong penawarannya.
BACA JUGA : Awas! 5 Tumbuhan Ini Bisa Bikin Kamu Fly Seperti Pakai Ganja
Jadi, apakah Daun Kratom ini masih aman digunakan sebagai obat alternatif? Edward W. Boyer selaku Profesor di University of Massachusetts Medical School mengungkapkan jika Daun Kratom ini berisiko besar jika masih digunakan untuk pengobatan. Ada baiknya untuk langsung berkonsultasi dengan dokter kalau ada keluhan terkait dengan kecemasan dan semacamnya. Sehingga Sahabat Boombastis jangan pernah coba-coba konsumsi daun ini tanpa pengawasan para ahli, ya.