Pergerakan zaman yang semakin canggih, senantiasa memunculkan berbagai teknologi dan perkembangan yang mutakhir. Khususnya di bidang sains dan ilmu pengetahuan. Dilansir dari tirto.id, Sejumlah ilmuwan berhasil membuat daging buatan yang dihasilkan dari laboratorium penelitian mereka.
Salah satunya adalah Profesor Mark Post dan kawan-kawan yang telah membudidayakan daging laboratorium untuk burger sejak Mei 2013. Selain diklaim lebih sehat, hasil produksi itu juga tidak mengandung bakteri berbahaya seperti daging konvensional karena diolah di dalam laboratorium yang steril. Seperti apa bentuk daging buatan tersebut?
Daging hasil penelitian laboratorium yang populer sejak tahun 2000-an
Daging buatan hasil penelitian laboratorium yang bisa dikonsumsi, pertama kali diciptakan oleh NSR/Touro Applied BioScience Research Consortium. Dikutip dari tirto.id, mereka berupaya menumbuhkan sel-sel ikan mas menjadi daging laboratorium yang menyerupai daging fillet pada 2002 silam. Sebelumnya, percobaan serupa telah sukses dilakukan sejak 1990-an, di mana para ilmuwan mampu memproduksi sejumlah kecil jaringan yang pada prinsipnya bisa dimasak dan dimakan.
Perkembangan daging buatan yang semakin pesat
Makanan sehat yang diramalkan bakal menjadi santapan di masa depan
Daging sehat yang bebas bakteri jahat dan aman bagi tubuh manusia
Meski dibuat melalui serangkaian penelitian, daging buatan tersebut diklaim lebih menyehatkan bagi manusia. Dilansir dari tirto.id, Penyebabnya adalah proses produksinya dilakukan di lingkungan yang steril, sehingga akan lebih bebas dari bakteri jahat. Terlebih, jumlah dan jenis lemaknya yang terkontrol, membuat daging laboratorium menghindarkan konsumen dari kolesterol yang meningkatkan risiko stroke hingga penyakit jantung bagi para pemakan daging di berbagai negara.
Sebagai solusi untuk mengatasi permintaan daging yang semakin tinggi
BACA JUGA: Penting! Ketahui 4 Cara untuk Menurunkan Kadar Kolesterol Pada Daging Ayam
Jika benar terealisasi, daging buatan tentu akan menjadi solusi makanan yang sehat di masa depan. Itupun jika memang pada proses dan pengolahannya telah melalui prosedur yang sesuai. Bukan hanya soal memenuhi kebutuhan akan daging hewani yang semakin besar di masa depan, tapi juga harus memberikan dampak yang positif terhadap kehidupan manusia. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?