Dunia fashion sekarang ini memang semakin berkembang saja. Hal tersebut selain ditandai dengan munculnya banyak perancang busana baru yang berkualitas, juga karena semakin menjamurnya produk fashion unik dengan model menarik. Entah itu untuk busana pria maupun wanita, pakaian kasual, gaun, jas, bahkan sepatu.
Berbicara mengenai sepatu, masih ingatkah kalian dengan Crocs yang sempat sangat dicari pada zamannya? Sepatu karet lucu ini nampaknya sudah mulai hilang dari pasaran Indonesia dan digantikan dengan model sepatu lainnya yang dirasa lebih baik. Tapi siapa sangka kalau ternyata si sepatu karet ini justru melenggang cantik di gelaran London Fashion Week beberapa waktu lalu dengan model dan harga yang fantastis.
Crocs, sepatu untuk berlayar yang dipakai ke mall
Beberapa tahun lalu saat pertama kali masuk ke pasaran Indonesia, Crocs langsung mencuri perhatian dengan desainnya yang unik dan warnanya yang beragam. Alas kaki ini berasal dari Colorado, Amerika Serikat yang awalnya dibuat khusus untuk aktivitas outdoor serta berlayar. Sepatu ini dikenal memiliki kelebihan karena terbuat dari bahan karet anti-slip dan juga tahan air.
Penggunaannya yang nyaman, ringan, serta empuk membuat masyarakat terbiasa menggunakannya untuk berbagai kegiatan sehari-hari, mulai dari kuliah sampai jalan santai. Memang sih yang kebanyakan beredar di Indonesia hanya tiruannya saja, tapi warga kita sudah cukup dibuat bahagia karena bisa mengenakan alas kaki yang umumnya memang dipakai para nelayan.
Crocs merebut perhatian di London Fashion Week
Bagi hampir semua perancang busana di dunia pasti memimpikan rancangannya dapat memukau para pecinta fashion di London Fashion Week yang notabenenya adalah sebuah ajang bergengsi. Semua desainer pasti akan berusaha menampilkan karya terbaiknya di sana. Namun bagaimana bila trend fashion yang sebelumnya dianggap gagal justru dimunculkan ajang tersebut? Itulah yang sudah dilakukan oleh desainer kenamaan Inggris Christopher Kane.
Pria berusia 34 tahun ini muncul dengan warna-warni crocs yang sudah dimodifikasinya. Di tangan Kane alas kaki yang dijuluki sepatu jelek ini berhasil menyihir penonton. Kane yakin bahwa sepatu ini bisa saja naik kelas dan digunakan dalam acara-acara bergengsi bila dipasangkan dengan pakaian yang tepat. Menurut Christophe Kane, sepatu ini cocok digunakan sebagai pelengkap pakaian dengan motif yang ramai. Dan sepatu jenis ini tidak cocok digunakan berbarengan dengan celana, legging, maupun yang semacamnya.
Christopher Kane membuat terobosan untuk desain crocs
Sebelum memutuskan untuk membawanya ke kelas yang lebih tinggi di London Fashion Week, tentunya Christopher Kane sudah memikirkan cara agar sepatunya ‘pantas’. Tidak kurang akal, dia berhasil memadukan si sepatu jelek dengan batuan alam cantik. Crocs ala Kane diberi efek marmer dengan warna rose gold dan lainnya ditambah hiasan batuan kristal. Desain ini tentu saja membuat level Crocs jadi terlihat lebih mewah.
Sebelum mengeluarkan desain Crocs dengan batuan mulia, Christopher Kane juga mencoba peruntungan membuat improvisasi Crocs berbulu yang diberi nama Furry Crocs. Crocs berbulu ini disebut-sebut sengaja dibuat Kane khusus untuk trend musim semi. Tambahan aksen bulu pada sepatu diharapkan dapat menambah tingkat kenyamanan si pengguna serta membuat Crocs lebih terlihat elegan.
Si sepatu jelek dibandrol dengan harga tinggi
Tambahan batuan mulia serta aksen bulu pada sepatu ini memang dirasa berhasil menurut banyak pecinta fashion. Buktinya sepatu yang pamornya mulai redup ini kembali diborong oleh banyak orang, dan semua itu berkat tangan dingin Kane. Cukup mencengangkan memang Crocs yang naik kelas itu bisa sangat laku terjual meskipun dibandrol dengan harga yang tidak murah.
Bayangkan saja kisaran harga yang diberikan untuk Furry Crocs dan Crocs Marmer adalah sekitar US$ 350 sampai dengan US$ 400 atau sekitar Rp 4,5 juta hingga Rp 5,3 juta. Tidak ada yang menyangka memang si sepatu jelek bisa ludes terjual dengan nominal setinggi itu.
Berkat tangan dingin Christopher Kane, sepatu karet yang jadi alas kaki wajib para nelayan bisa melenggang di ajang bergengsi London Fashion Week dan digunakan oleh para model cantik internasional. Dari Kane kita bisa belajar bahwa semua barang yang semula dianggap buruk bisa saja disulap menjadi sangat bernilai bergantung pada cara kita memperlakukannya. Jadi, kalian pilih beli sepatu lucu itu atau motor bekas dengan uang sejumlah itu?