Coret-coret di tembok kadang bisa menjadi penyalur aspirasi untuk menyuarakan pendapat. Walaupun mencoret tembok ini adalah salah satu bentuk vandalisme terhadap fasilitas umum, tapi di berbagai wilayah di Indonesia hal tersebut merupakan kebiasaan yang rasanya sulit sekali hilang.
Dalam ulasan berikut ini, Boombastis.com akan memperlihatkan betapa kreatifnya warga negara Indonesia. Tetapi, kita jangan hanya melihat dari sisi vandalismenya saja ya, guys. Mungkin, ada pelajaran yang bisa diambil dari tulisan-tulisan di atas.
Ingat, jangan cuma mikirin dunia dan maksiat aja ya, Neraka itu panas loh!
Dari mereka yang kecewa kepada polisi dan aparat negara
Ayo dong Pak Preside, jangan biarkan satu Sumatera terbakar!!!
Kalau udah bucin emang gitu, gapeduli dia suka kita atau enggak, kita-nya tetap berjuang…
Kalau sudah bicara tentang orang tua, langsung basah nih pipi
Meski mahal, kalau sekolah sungguh-sungguh, orang tua tak akan kecewa,
Yang solatnya pas Senja, pasti Ashar mepet Maghrib nih, hayoo siapa?
Mulai sekarang jadilah teman yang baik, jangan nge-chat pas butuh doang ya!
Enggak semua pejabat itu buruk, tapi yang baik juga bisa dihitung jari, betul?
Semoga anak-cucu kita masih sempat merasakan Indonesia yang ‘katanya’ indah ini ya!
Coret-coretan di atas adalah bentuk lain dari masyarakat yang resah dengan segala sistem yang ada di Indonesia. Dari alam yang dibabat habis, hutan dibakar, uang rakyat dikorupsi, hingga kamu yang enggak peka dan tak kunjung membalas chat dariku, *ehhh. Intinya, semua keluh kesah di atas tak akan ada kalau negara kita baik-baik saja.