Entah di pasar atau super market, buah yang dijual biasanya hanya itu-itu saja. Memang, sebagian besar orang-orang hanya menjual buah yang paling diminati seperti apel, mangga dan sebagainya. Di antara banyaknya buah-buah tersebut, ada beberapa jenis yang tidak akan bisa kamu temukan di toko atau tukang buah mana pun. Adalah cermai, buah langka yang mungkin hanya bisa dikenali oleh anak-anak tempo dulu.
Buah dengan bentuk mungil ini punya rasa yang sangat asam, mungkin karena hal itu juga jarang sekali ada yang kuat memakannya langsung. Sejak dulu, buah ini juga hampir nggak pernah diperjualbelikan. Karena itu jarang juga orang yang tertarik menanamnya. Alhasil, wajar jika saat ini buah tersebut sangat jarang ditemui. Bahkan adik-adik kamu alias kids zaman now mungkin nggak kenal dengan buah ini. Buat kamu yang kangen, yuk nostalgia bareng cermai.
Buah cermai punya nama ilmiah Phyllanthus acidus. Nggak cuma di Indonesia, buah cermai juga ada di Thailand dan beberapa negara tropis lain. Bentuk buah ini sendiri kecil, pohonnya menyerupai belimbing wuluh. Sementara buahnya, mirip dengan dewandaru. Hanya saja, buah cermai sejak muda hingga matang warnanya tetap hijau, sedangkan dewandaru warnanya berubah sesuai dengan tingkat kematangan, dimulai dari hijau, oranye, merah hingga merah kehitaman.
Karena rasanya yang amat asam, banyak anak-anak yang kurang suka memakan buah satu ini. Tapi, orang jaman dulu selalu kreatif mengolah sesuatu yang awalnya nggak diminati jadi sajian atau cemilan yang enak banget. Salah satunya adalah manisan cermai. Cara membuatnya juga cukup sederhana, cukup campurkan gula, garam, pewarna makanan dan aduk rata. Setelah tercampur, setelahnya rebus larutan tersebut bersama cermai hingga mengental. Setelah selesai, cermai dijemur hingga mengering. Jadilah manisan cermai yang rasanya nano-nano, nggak cuma asam saja. Anak zaman dulu, tentu suka menikmati cemilan ini.
Kalau sekarang, mungkin tiap bikin rujak manis, bahan-bahannya berkisar antara nanas, bengkuang, kedondong, atau pepaya setengah matang. Jarang banget atau bahkan nggak pernah lagi kita lihat ada yang ngerujak buah cermai kan? Padahal, dulunya cermai itu andalan buat ngerujak. Rasanya yang asam memang pas banget kalau dipadu dengan bumbu rujak manis. Cara membuatnya juga hampir sama dengan rujak biasa. Yang berbeda, buah cermai lebih dulu butuh ditumbuk sebelum dicampur dengan bumbu rujaknya. Hmmm… baru ngebayangin pasti bikin merem-merem deh, tapi enak juga.
Biar asem, tapi rasa buah cermai memang ngangenin. Hayo, siapa yang jadi pengen nostalgia manjat pohon cermai? Sayangnya, di era modern ini, di mana lagi bisa kita temui pohon tersebut? Padahal, di samping buah ini punya rasa asam yang ekstrim, ternyata banyak sekali manfaatnya untuk kesehatan. Mulai dari penyakit ringan seperti sembelit, caranya cukup mudah, tinggal langsung dimakan satu atau dua buah saja, setelahnya bisa dirasakan khasiatnya. Sementara itu, untuk penyakit yang lebih berat seperti kanker, bisa juga memanfaatkan rebusan air cermai untuk diminum. Sederhana, tapi ternyata khasiatnya luar biasa.
Melihat cermai, tentu membuat kita teringat dengan zaman kecil dulu ya. Jika mengetahui banyak khasiatnya, rasanya makin ingin menemukan buahnya. Sayangnya, di mana lagi bisa kita temui buah langka ini? Mungkin nasibnya bakal seperti ciplukan yang langka dan harganya super mahal sekarang.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…