Pernah berpikir tidak kenapa negara China bisa mendapatkan nama China bukan Jengis, Kubilai dan lainnya? Nah, apakah nama tersebut juga asal sebut saja tanpa ada maknanya sama sekali? Tentunya tidak ya. Nama tersebut tercipta melalui sebuah proses panjang. Lagi pula sebuah negara tercipta berkat perjuangan berat. Sayang sekali kalau dinamai asal-asalan.
Mungkin kamu mengetahui data-data statistik tentang sebuah negara. Misalnya China tadi yang memiliki jumlah penduduk terbesar atau Islandia yang merupakan negara paling aman di dunia berdasarkan IEP (Institute for Economics and Peace). Tapi, tahukah kamu bagaimana negara-negara di dunia bisa mendapatkan namanya? Hmm, tidak semua mengetahuinya dan pasti seru untuk diikuti kisahnya.
Nah, berikut adalah deretan kisah tentang sejarah nama dari beberapa negara terkenal di dunia.
1. Amerika
Amerika punya sejarah yang panjang. Termasuk bagaimana negara ini akhirnya dinamai Amerika. Menengok sejarah, seperti yang kamu tahu bahwa Amerika ditemukan oleh Christopher Columbus. Walaupun di era kekinian bukti Columbus jadi yang pertama menginjakkan kaki di Amerika makin terbantahkan. Meskipun demikian, yang bikin heran, kenapa Amerika tidak dinamai saja dengan negara Columbus? Mengingat pria ini adalah yang pertama. Serta dari mana kah nama Amerika berasal?
Walaupun tidak memakai nama Columbus. Tapi nama Amerika sendiri masih ada hubungannya dengan ekspedisi ini. Di saat yang sama, Columbus ternyata membawa beberapa orang pilihan salah satunya bernama Amerigo Vespucci. Nah, nama Amerigo ini erat dihubungkan dengan Amerika.
Suatu ketika Amerigo menceritakan perjalanan keren tersebut kepada dua orang Jerman. Nah, kedua orang ini adalah para penulis peta. Mendapat informasi yang bagus dari Amerigo tentang dunia baru, dua orang ini pun sepakat untuk memberikan nama daerah tersebut dengan America yang asal katanya dari Amerigo.
Meskipun yang pertama menemukan, sayangnya bukan nama Columbus yang dijadikan nama benua besar ini. Meskipun demikian, nama tersebut dipakai sebagai salah satu ibukota negara. Yup, Kolombo yang ada di Sri Lanka. Memang tidak ada hubungannya sama sekali. Namun perlu diketahui kalau dulunya Columbus mengira benua Amerika adalah India. Jadi, ‘mungkin saja’ nama Kolombo di negara Sri Lanka yang dekat dengan India tersebut didedikasikan untuk Christopher Columbus.
2. Kanada
Bergeser sedikit ke utara Amerika, ada Kanada yang juga punya cerita unik dalam proses penamaan negaranya. Ceritanya dimulai ketika ada seorang penjelajah asal Perancis bernama Jacques Cartier yang ketika itu melewati sebuah sungai yang kini bernama St. Lawrence. Saat itu Cartier tengah dipandu oleh seorang penduduk ke suatu tempat bernama desa ‘Kanata’ yang konon adalah salah satu tempat terdingin di daerah Utara. Mungkin Cartier ketika itu salah dengar dan menyebut tempat yang bernama asli Kanata itu menjadi Kanada.
Tak hanya itu, ada lagi sebuah cerita populer lain yang melatarbelakangi pemilihan nama Kanada. Kini ceritanya adalah tentang penjelajah Spanyol yang dikatakan tengah dalam pencarian sebuah harta. Dari Amerika mereka terus ke arah utara. Perjalanan begitu jauh namun mereka tak menemukan apa yang dicari. Hingga akhirnya mereka pun berseru “aca nada” atau “ca nada” yang artinya tidak ada. Akhirnya tempat tersebut pun dikenal dengan Kanada.
Entah mana yang asli, namun kedua cerita ini yang paling dikenal sebagai sejarah penamaan negara Kanada. Satunya salah dengar, yang lainnya mengatakan tanah di sini tidak punya apa-apa. Ya, dari pada tidak memiliki latar belakang yang unik.
3. Spanyol
Alkisah diceritakan sebuah perjalanan sekelompok kaum bernama Phoenicia pada 3000 tahun lalu. Mereka berangkat dari suatu tempat dan akhirnya mendiami sebuah daerah yang terletak agak jauh di sebelah barat Mediterania. Tempat ini kemudian dinamakan “I-Shapen-im” yang artinya adalah pulau para Hyrax. Hyrax sendiri merujuk pada jenis tikus purba yang kala itu banyak di sana. Kemudian ketika bangsa Romawi datang tempat ini diberi nama pula dengan Hispania dengan arti yang hampir sama.
Berpuluh-puluh tahun kemudian diketahui jika Hyrax yang katanya adalah semacam tikus itu tak lain adalah kelinci. Jadi, bisa disimpulkan jika nama “I-Shapen-im” dan “Hispania” yang akhirnya menjadi Spanyol itu tak lain tercipta karena kesalahan observasi para leluhur yang diteruskan hingga kini.
Nama Spanyol sudah cukup bagus sih, jika dibandingkan dengan Conejo atau kelinci dalam bahasa Spanyol yang terdengar aneh dan kurang greget. Conejo juga nama yang kurang pantas bagi sebuah negara yang pernah menang piala dunia.
4. Argentina
Ada cerita unik sekaligus tragis di balik penamaan penamaan Argentina ini. Suatu ketika pada tahun 1515 atau zaman keemasan pelayaran Spanyol ada seorang pelaut bernama Juan Diaz de Solis. Diketahui de Solis telah membunuh istrinya yang orang Portugal. Agar bisa terbebas dari hukum, de Solis pun kabur dengan cara berlayar pergi dari negara asalnya.
Berbekal tiga buah kapal besar de Solis akhirnya sampai ke sebuah muara yang ia namakan Mar Dulce. Sayangnya, ketika makin ke hulu ia diserang oleh penduduk setempat dan berakhir menjadi santapan di meja makan.
Selang beberapa tahun kemudian, ekspedisi de Solis dilanjutkan oleh adik iparnya yang bernama Francesco de Torres. Berbeda dengan sang kakak, ketika tiba tempat yang sama ia justru diberi oleh-oleh sebuah benda yang terbuat dari perak.
Legenda ini pun jadi buah bibir banyak orang. Hingga akhirnya perjalanan berikutnya pun dilakukan oleh pria pelaut bernama Sebastian Cabot. Pria ini ingin membuktikan apakah tempat tersebut memang punya sebuah gunung perak seperti kabar yang didengarnya. Perjalanan tersebut pun akhirnya tidak membuahkan apa-apa. Namun orang-orang tetap menyebut tanah tempat de Solis dibantai dan de Torres mendapatkan banyak perak dengan nama Tierra Argentina atau Tanah Perak.
5. Moldova
Berbeda dengan deretan negara di atas, nama Moldova ini diilhami dari sebuah nama anjing. Kisahnya dimulai ketika seorang Pangeran Romawi bernama Dragos tengah dalam perburuan sebuah bison besar. Sudah berhari-hari si pangeran ini tidak berhasil mendapatkan buruannya tersebut. Ia pun mengerahkan banyak sekali anjing namun sayang sekali mereka semua mati dan si bison buruan tetap gagal dicari.
Hingga akhirnya ia melepaskan satu-satunya anjing favoritnya bernama Molda untuk melanjutkan pencarian. Molda berhasil menemukan si bison buruan namun sayangnya sudah dalam kondisi kaku alias mati. Si anjing tersebut pun juga mati tak lama setelah itu.Pangeran pun sedih luar biasa.
Akhirnya, untuk mengenang anjingnya yang setia itu, sang pangeran pun memberikan nama untuk tanah yang diinjaknya saat itu dengan nama Molda. Akhirnya nama ini pun mengalami sedikit perubahan dan akhirnya lebih dikenal dengan Moldova.
Setiap negara punya ceritanya masing-masing, termasuk bagaimana mereka mendapatkan nama yang pas untuk dipakai sebagai nama negara. Bagaimana dengan Indonesia? Negeri ini juga punya sejarah yang tak kalah panjang dari deretan negara di atas. Dulu Indonesia sempat disebut Nusantara sampai Kepulauan Hindia, hingga akhirnya nama Indonesia dipilih melalui sebuah proses rumit yang melibatkan banyak pihak.
Nama adalah representasi hal baik, terlebih untuk sebuah negara. Jadi, seaneh apa pun namanya, pastilah ada kandungan arti yang baik di sana.