in

Cedera Saat Mendaki, Cewek Ini Ogah Ditolong dengan Alasan ‘Bukan Muhrim’

Menolong seseorang yang tengah mendapatkan musibah kadang kala nggak semudah seperti apa yang kita pikir. Niat baik nggak selalu bisa diterima dengan tulus pula oleh mereka yang butuh pertolongan. Ungkapan ini nampaknya pas sekali untuk menggambarkan kejadian konyol, lucu, sekaligus bikin gregetan berikut ini.

Ya, beberapa waktu lalu ada kejadian yang bikin geleng-geleng Tim Rescue Gunung Sumbing. Bagaimana tidak, ada seorang perempuan pendaki yang cedera cukup parah di bagian kaki, tapi justru nggak mau ditolong. Padahal jangankan berjalan sendiri, berdiri saja susah. Alasannya sendiri sungguh bikin kaget. Si perempuan tersebut mengatakan tak mau diselamatkan karena ‘bukan muhrim’.

Sudah berbagai cara negosiasi dilakukan, tapi si wanita ini ngotot kalau ia tak mau ditolong seseorang yang bukan muhrimnya. Kemudian petugas pun tak kurang akal dan menolongnya dengan menggunakan hammock serta bebatan di kaki biar nggak tersentuh kulit.

Ilustrasi cidera naik gunung [Image Source]
Ilustrasi cidera naik gunung [Image Source]
Kejadian ini pun bikin netizen geleng-geleng kepala. Banyak yang menanggapi kejadian ini dengan cukup sinis. Misalnya, “Kalau gue yang jadi tim, bakal gue tinggal. Kirain gampang apa nolong orang di gunung,” bahkan ada juga yang lucu seperti ini, “yang evakuasi langsung aja suruh nikah biar jadi muhrim..”

FYI, Islam itu membolehkan hal-hal yang demikian kalau keadaannya darurat. Kalau nggak percaya coba tengok di Suriah sana. Mau jadi apa korban-korban wanita di sana kalau tidak segera ditolong gara-gara takut dosa karena menyentuh lawan jenis.

Lucunya dari kejadian ini ternyata si perempuan tersebut naik bersama pacarnya. Nah lho, takut dosa karena bukan muhrim tapi kenapa bawa-bawa pacar juga? Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari sini. Dan bagi para wanita, untuk menghindari kejadian semacam ini, usahakan bawa keluarga pria biar nggak merepotkan petugas.

Written by Rizal

Hanya seorang lulusan IT yang nyasar ke dunia tulis menulis. Pengalamannya sudah tiga tahun sejak tulisan pertama dimuat di dunia jurnalisme online. Harapannya bisa membuat tulisan yang super kece, bisa diterima siapa pun, dan juga membawa influence yang baik.

Contact me on my Facebook account!

Leave a Reply

S. K. Trimurti, Legenda Jurnalisme Wanita Indonesia yang Ditakuti Belanda

Potret Bayi-Bayi Kelaparan Akibat Perang di Yaman, Tubuhnya Tinggal Kulit Pembalut Tulang