Seiring semakin melemahnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), mata uang Indonesia itu diprediksi bakal menuju ke angka yang menjadi rekor terburuk sepanjang masa. Dilansir dari Money.kompas.com, nilai rupiah per 1 dolar AS berada di level Rp 16.550 pada Senin (23/3/2020). Pelemahan sebesar 0,39% menjadikan rupiah dengan nilai mata uang paling letoy di Asia.
Meski demikian, bukan tak mungkin rupiah bisa kembali menguat dan naik ke posisi yang lebih aman dari saat ini. Hal tersebut tak hanya datang dari upaya pemerintah semata, kita sebagai warga negara juga punya andil besar untuk ikut membantu menguatkan nilai rupiah.
Membeli produk lokal dan mengurangi konsumsi barang impor
Membeli produk lokal bisa menjadi salah satu langkah awal guna memperkuat nilai rupiah. Ini artinya, mendorong masyarakat agar mau dan tergerak untuk melirik para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM), yang selama ini juga ikut berjuang sebagai tulang punggung perekonomian negara.
Saat nilai rupiah menembus angka Rp 14 ribu per dolar Amerika Serikat (AS) pada 2015 silam, Presiden Joko Widodo juga menyarankan agar masyarakat mulai membeli produk lokal guna memperkuat posisi rupiah. “Ayo bahu membahu atasi pelemahan rupiah dengan cara beli produk lokal,” cuit Jokowi dalam akun twitternya (25/08/2015).
Menukar dolar AS dan lebih banyak menggunakan rupiah
Miliarder Dato Sri Tahir sempat menjadi sorotan saat dirinya berinisiatif menukarkan dolar Amerika Serikat (AS) miliknya ke dalam rupiah. Tak kepalang tanggung, pemilik Mayapada Group itu ingin menukar dolar AS senilai Rp 2 triliun. Hal tersebut menjadi semacam ajakan bagi orang kaya lainnya agar mengikuti jejaknya demi perkuat rupiah.
Tak hanya itu, pemerintah juga sempat mewajibkan bertransaksi dengan mata uang rupiah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No 17/3/PBI/2015 tanggal 31 Maret 2015. Ini artinya, hal dinilai turut ikut menyumbang penguatan nilai rupiah.
Berkontribusi kuatkan rupiah ala anak muda Indonesia
Sebagai anak muda yang menjadi masa depan bangsa, mereka bisa membantu pemerintah dengan cara mengubah kebiasaan. Bagi yang hobi berjalan-jalan ke luar negeri, bisa sementara waktu mengalihkannya dengan menikmati wisata yang ada di dalam negeri.
Meskipun terlihat sepele, hal ini ternyata bisa mempercepat penerimaan devisa dan mendorong pembangunan pariwisata Indonesia. Selain itu, menahan diri untuk tidak tergoda menukar rupiah saat nilai dolar menguat juga bisa menjadi salah satu cara menyelamatkan mata uang dalam negeri.
Gerakan kembali semangat cinta rupiah
Dolar memang boleh naik, tapi nilai rupiah yang turun sejatinya juga bisa menjadi ajang agar masyarakat kembali ingat dengan slogan “aku cinta rupiah” yang dulu pernah ada. Meski hal tersebut akhirnya gagal mencegah Indonesia yang jatuh dalam kubangan krisis moneter pada 1998 silam.
Ada yang salah? Bisa jadi. Mungkin dari sisi implementasi tidak berjalan beriringan dengan slogan yang diteriakkan. Tidak ada salahnya jika kita belajar dari hal tersebut dan kembali menghidupkannya di tahun 2020 ini. Harapannya? Tentu saja ada semakin banyak masyarakat yang sadar dengan menjual dolar mereka dan menggunakan rupiah.
Cara menguatkan rupiah versi ekonom Rizal Ramli
Ekonom Rizal Ramli yang juga Mantan Menko Bidang Kemaritiman memiliki cara guna menguatkan nilai rupiah. Menurut dirinya, mengurangi impor menjadi salah satu kunci untuk mengatasi pelemahan nilai rupiah. Hal ini disampaikannya saat rupiah melemah di posisi 15.100 per dolar AS pada 2018 silam.
Meski demikian, keadaan saat ini juga tak mudah bagi Indonesia yang tengah berjuang mengatasi wabah virus corona di dalam negeri. “Kurangi impor. Fokus kepada 10 item paling besar. 67 persen dari impor contohnya impor baja,” ucap Rizal Ramli yang dikutip dari Liputan6.com (05/10/2018).
BACA JUGA: Kenali 5 Strategi yang Bisa Dilakukan Agar Rupiah Indonesia Tak Alami Krisis
Menurut Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira, setidaknya ada dua faktor yang menyebabkan rupiah melemah yakni kondisi perekonomian secara global dan wabah virus corona di Indonesia, seperti yang dilansir dari Medcom.id (23/03/2020). Semoga saja, banyak dari masyarakat ikut berkontribusi agar nilai rupiah bisa kembali menguat.