in

Luar biasa, Capaian 4 Pebulutangkis Legendaris Indonesia Ini Seperti ‘Tidak Ada Lawannya’

Berbicara bulutangkis Indonesia, sepertinya kata luar biasa bisa mewakili mereka. Pasalnya, mulai dari era Rudy Hartono, Taufik Hidayat, sampai sekarang duo Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon olahraga ini terus catatkan prestasi emas. Bahkan, tak jarang berkat mereka-mereka itu, lagu Indonesia Raya bisa berkumandang di banyak ajang multi event dunia. Seperti, Olimpiade, Asian Games, dan beberapa lagi.

Masih terkait olahraga tepok kok ini, bila ditarik sejarah ke belakang ternyata diam-diam prestasi para legend bulutangkis tanah air tidaklah bisa dipandang sebelah mata. Bahkan kalau dilihat-lihat prestasi mereka tidak ada lawannya untuk sekarang. Mungkin terdengar lebay, tapi bila melihat ulasan di bawah ini tentu kalian akan menganggukkan kepala setuju dan sembari mebatin bangga akan capaian mereka untuk negara.

Rudy Hartono legenda bulutangkis dengan brondongan gelar All England

Rudy Hartono dan pialanya [Sumber Gambar]
Mendengar nama Rudy Hartono tentu bukanlah sosok yang asing di jagat bulutangkis. Selain berlabel bintang dan legend Indonesia di olahraga ini, pria kini berusia 69 tahun itu juga hebat dalam urusan memenuhi lemari trofinya. Ada banyak gelar yang sudah direngkuh Rudy sepanjang kariernya, mulai jadi nomor satu di ajang series BWF sampai ajang All England. Khusus kejuaraan terakhir tersebut, pria asal Surabaya ini pernah mendapatkannya 7 kali berturut-turut. Sebuah rekor yang hingga kini belum bisa untuk diulangi oleh atlet bulutangkis tanah air.

Prestasi Susi Susanti di nomor putri belum ada yang menyamai

Susy susanti [Sumber Gambar]
Selain capaian Rudy Hartono di All England, raihan Susi Susanti di nomor tunggal putri juga bisa dibilang sangat digdaya. Dimana belum banyak atlet putri di kelasnya mampu menyamai prestasinya. Dalam kariernya perempuan lahir tahun 1971 ini, sudah merengkuh medali emas dan perunggu olimpiade, empat kali All England, dan beberapa gelar dunia bulutangkis. Capaian menterengnya ini selain edan-edannan untuk kelas tunggal putri, juga seperti tidak ada lawannya. Pasalnya, setelah eranya baru Maria Kristi Yulianti yang mampu peroleh medali di ajang Olimpiade.

Christian Hadinata, pebultangkis ganda hebat Indonesia

Christian Hadinata [Sumber Gambar]
Masih tentang prestasi sangar para legend badminton Indonesia. Christian Hadinata juga tumbuh menjadi seorang pebulutangkis jadul yang punya segudang prestasi. Muncul jauh sebelum Minions menampakkan kejayaan di olahraga, dalam perjalanan di dunia kok Hadinata sukses meraih 2 kali Asian Games, 4 kali All England, 3 kali Juara Dunia, dan dinobatkan masuk ke Badminton Hall of Fame, setelah penampilan bagus saat ajang Thomas Cup di Guangzhou tahun 2002. Khusus di ajang ini, selama Cristian berlaga di sana dirinya tidak pernah sekalipun merasakan kekalahan meski harus bergonta-ganti pasangan.

Olimpiade sampai juara dunia Owie dan Butet terbaik di campuran

Butet dan Owie sedang beraksi [Sumber Gambar]
Meski belum lama mengundurkan diri atau gantung raket, bisa dibilang pasangan Owie dan Butet adalah ganda campuran terbaik pernah dimiliki oleh Indonesia. Hal ini tentu bukan tanpa sebab, pasalnya, ganda campuran ini sudah memenangi banyak gelar bergengsi. Bahkan peringkat satu di rangking BWF menjadi makanannya sehari-sehari dahulunya. Kembali ke raihan gelar, Owie dan Butet sukses sumbangkan emas Olimpiade dan tiga kali beruntun raih All England dan berbagai trofi kejuaraan dunia bulutangkis. Meski bukan mustahil disamai, tapi penerus mereka wajib kerja keras untuk lakukan itu.

BACA JUGA: Inilah 4 Gelar Hebat Kevin dan Marcus yang Membuat Pebulutangkis Lain Terlihat ‘Biasa Saja’

Bulutangkis Indonesia memang tidak selalu jadi yang terbaik, tapi berkaca dari hal-hal tadi, kita bisa belajar kalau olahraga tersebut alami regenerasi yang epic. Dimana setiap pebulutangkis mudanya mempunyai potensi-potensi yang besar. Besar harapan tidak hanya olahraga ini yang berjaya tapi bisa semuanya.

Written by Galih

Galih R Prasetyo,Lahir di Kediri, Anak pertama dari dua bersaudara. Bergabung dengan Boombastis.com pada tahun 2017,Merupakan salah satu Penulis Konten di sana. Lulusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Awalnya ingin menjadi pemain Sepak Bola tapi waktu dan ruang justru mengantarkan Ke Profesinya sekarang. Mencintai sepak
bola dan semua isinya. Tukang analisis Receh dari pergolakan masyarakat Indonesia.

Leave a Reply

Khatam Nama Youtuber Indonesia tapi Tak Hafal Rukun Islam, Ada Apa dengan Siswa Zaman Now?

Tendangan Pisang sampai Gledek, Inilah 4 Free Kick yang Sempat Gegerkan Lapangan Hijau