Umur sejatinya merupakan misteri yang hanya diketahui oleh Tuhan. Sebagai manusia, sudah selayaknya kita menjaga diri hingga ajal menjemput nanti. Namun, saat ini begitu banyak orang-orang yang memutuskan mendahului takdir Tuhan dengan mengakhiri hidupnya sendiri.
Dalam beberapa bulan ke belakang ini, rentetan berita tentang bunuh diri terus bergulir mewarnai pelbagai media. Memang, manusia yang hidup memiliki masalah masing-masing. Yang cukup mengherankan, ada beberapa orang yang justru nekat mengakhiri hidup karena masalah yang benar-benar remeh. Dan berikut ini adalah beberapa contoh orang nekat tersebut.
Remaja gantung diri karena berantem dengan pacar
Mungkin benar jika asmara adalah masalah paling rumit bagi anak muda. Meski terkesan cinta monyet, toh hubungan abege bisa bikin bunuh diri. Sebut saja Hidayatullah, remaja 18 tahun tersebut merupakan anak dari Kepala Dinas Pendidikan Maros.
Hidayatullah ditemukan tewas tergantung di belakang rumahnya di kawasan jalan Pettarani, Turikale, Maros, Sulawesi Selatan. Kenekatan Hidayatullah diduga karena sang pacar, Apriani menerima telpon dari rekannya. Keretakan hubungan tersebut juga dikuatkan dengan status Apriani yang mengeluhkan sifat Hidayatullah yang sangat pencemburu.
Nggak dikasih uang 150 ribu, remaja 14 tahun lompat dari tower
Memang, yang namanya remaja punya emosi yang labil. Tapi apa yang dilakukan oleh Subhan Fadilah benar-benar di luar dugaan. Pelajar SMP tersebut nekat memanjat tower BTS di kawasan Kebon Jeruk. Ayah Subhan sempat memanjat untuk membujuk remaja tersebut, namun Subhan justru melompat dari puncak tower.
Sebelum kejadian nahas itu terjadi, Ayah korban menjelaskan jika Subhan meminta uang senilai 150 ribu pada ibunya untuk memperbaiki motor. Namun ternyata sang ibu menolak memberikan uang tersebut. Kesal karena nggak diberikan apa yang dia minta, Subhan malah memilih mengakhiri hidup.
Istri gantung diri karena kesal pada suami
Yang namanya berumah tangga, adanya pertengkaran sudah jadi hal yang wajar. Demikian yang dialami oleh Rindu Murah Sari dan suaminya Frengki Basara. Namun, siapa sangka jika pertengkaran kecil dalam rumah tangga tersebut membuat Rindu bunuh diri?
Insiden tersebut berawal saat Rindu membangunkan Frengky dengan kasar, perempuan tersebut bahkan memanggil Frengky dengan sebutan babi. Karena kesal, Frengky spontan mendaratkan tendangan pada istrinya. Setelahnya, Frengky memang bergegas pergi bekerja karena tak ingin pertengkaran makin memanas. Tak lama berselang, Frengky mendapat kabar jika istrinya ditemukan gantung diri di rumahnya.
Gantung diri karena pengen motor ninja
Motor ninja memang jadi impian para cowok-cowok generasi muda. Tapi, harganya yang nggak murah itu juga jadi kendala bagi siapapun yang ingin memilikinya. Tapi sayangnya, pemuda bernama Jamal nggak mau tahu soal itu.
Warga Kampung Nalagati, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang berusia 20 tahun tersebut tetap ngotot ingin dibelikan motor ninja oleh orangtuanya. Kondisi keluarganya sendiri kekurangan, alhasil keluarga memutuskan untuk tidak menuruti permintaan tersebut. Karena kecewa, Jamal akhirnya masuk kamar mandi dan memilih gantung diri di plafon.
Bosan sekolah, remaja 15 lebih pilih mati
Orangtua mana yang nggak pengen anaknya jadi pintar? Tapi kadang seorang anak nggak paham maksud baik dari orangtua. Seperti halnya I Gede Febri Sugiantara. Pelajar SMA tersebut ditemukan gantung diri di tegalan pohon mangga milik warga.
Korban menggunakan selendang warna pink bercorak putih untuk melilit lehernya sendiri. Menurut keterangan dari beberapa saksi, diduga korban nekat mengakhiri hidupnya karena stress dengan pelajaran dan bosan dengan sekolah. Terlebih, korban juga tinggal jauh dari orangtuanya hingga membuat remaja tersebut kurang mendapat kasih sayang.
Itulah lima orang yang nekat mengakhiri hidupnya karena hal remeh. Dengan adanya kasus-kasus di atas, semoga kita semua lebih bijak dengan tidak terlalu mendramatisir masalah yang menimpa. Menenangkan diri, berlibur atau curhat dengan orang terdekat bisa jadi opsi yang lebih positif daripada memendam masalah seorang diri.