Bahasa bukanlah sesuatu yang stagnan atau paten. Seiring dengan perkembangan waktu, bahasa akan mengalami perubahan-perubahan kecil maupun besar. Indonesia sendiri sudah beberapa kali merevisi bahasanya, mulai dari EYD, hingga penambahan kata-kata yang diadopsi dari bahasa asing misal Bahasa Inggris, Bahasa Melayu, dan Bahasa Arab.
Selain bahasa serapan, dalam beberapa tahun belakangan mulai muncul bahasa gaul. Dalam Bahasa Inggris sering disebut dengan Slang. Dalam perkembangan bahasa dunia pasti muncul banyak sekali slang yang hadir dan digunakan sesuai dengan perkembangan zaman. Misal kata baper atau jomblo. Sekitar 25 tahun yang lalu mungkin kata ini belum ada dan digunakan tapi sekarang?
Well, tren bahasa memang kadang memberikan kebaikan, tapi tak jarang justru menciderai beberapa kalangan. Misal kata-kata yang sengaja di-slang-kan atau digaulkan. Kita pun harus pandai-pandai memilih kata. Jangan sampai kejadiannya seperti gambar di bawah ini.
Maksud dari bungkus permen di atas mungkin untuk membuat kelucuan. Mengubah kata “Ya Allah” menjadi “Yaowo”. Tapi hal ini menjadi sebuah kesalahan. Karena kenapa? Karena yang dibuat lelucon adalah Tuhan.
Tak seharusnya Tuhan dijadikan lelucon seperti di atas. Apalagi leluconnya hanya di bungkus permen. Seharusnya pihak agensi pembuatan bungkus permen atau pihak perusahaannya melakukan review produk dahulu. Kata-kata apa saja yang akan dicantumkan di bungkus permen yang mereka jual.
Jika seperti ini kejadiannya juga tidak baik. Bukanlah sebuah kesalahan jika Umat Islam marah dan menuntut perusahaan permen. Semoga setelah kejadian ini, tak akan ada lagi kejadian serupa. Karena jika masih terjadi, akan lebih banyak umat Islam yang merasa diciderai.
Mari bersama-sama menjaga tutur kata dan apa yang kita tulis. Jangan sampai yang kita lakukan membuat orang lain jadi sakit hati. Atau bahkan marah besar!