Penghujung 2019 lalu memang menjadi fase yang berarti bagi beberapa BUMN. Bahkan, beberapa badan usaha juga diketahui mengalami masalah setelah memasuki tahun 2020. Salah satunya adalah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang mengalami keterlambatan pembayaran kewajiban polis jatuh tempo.
Selain Jiwasraya, ada pula PT Asabri (persero) yang baru-baru juga bermasalah karena adanya dugaan kasus korupsi. Dilansir dari Bisnis.tempo.co, perusahaan pelat merah itu disorot lantaran adanya dugaan korupsi sebesar Rp10 triliun. Lantas, BUMN apa saja yang tengah dilanda masalah.
Kasus penyelundupan hingga laporan keuangan fiktif Garuda Indonesia
Pada 2018 silam, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sempat menjadi sorotan lantaran laporan keuangan yang disajikan dirasa janggal. Hal ini diketahui oleh dua komisaris Garuda Indonesia, yakni Chairal Tanjung dan Dony Oskaria yang enggan menandatangani laporan keuangan 2018 tersebut.
Diketahui, pihak Garuda kembali menyajikan Laporan Keuangan 2018 dan diketahui bahwa perusahaan pelat merah itu mengalami kerugian rugi bersih sebesar US$ 175,028 juta atau sekitar Rp 2,4 triliun. Dilansir dari News.detik.com (26/07/2020), hal ini bertolak belakang dari sebelumnya yang dilaporkan mencatat keuntungan sebesar US$ 5,018 juta (Rp 68.3 miliar).
Jiwasraya yang gagal bayar polis nasabahnya
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) diketahui mengalami gagal bayar polis kepada para nasabahnya. Tak tanggung-tanggun, keterlambatan pembayaran polis yang telah jatuh tempo itu berada pada produk bancassurance senilai Rp 802 miliar. Jiwasraya pun menjadi sorotan banyak pihak.
Tak hanya merugikan nasabah dalam negeri, sejumlah WNA diketahui juga ikut menjadi korban gagal bayar Jiwasraya. Salah satunya adalah bos Samsung Indonesia, Lee Kang Hyun. Masalah yang cukup pelik ini pun membuat Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko meminta maaf. “Saya minta maaf ke nasabah,” ucapnya yang dikutip dari Kompas.com (18/12/2019).
Adanya dugaan korupsi di tubuh PT Asabri
Lepas dari Jiwasraya yang kini mulai diselidiki, hal serupa juga dialami oleh PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau Asabri (Persero). Perusahaan asuransi pelat merah untuk prajurit itu diinvestigasi oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, terkait adanya dugaan korupsi di dalamnya.
Dilansir dari Bisnis.tempo.co (22/01/2020), dugaan itu mencuat dan jadi sorotan setelah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md menyebut ada dugaan korupsi Rp 10 triliun. Tak hanya diperiksa BPK, Tim investigasi Ombudsman RI mulai mengusut kasus dugaan korupsi tersebut.
BACA JUGA: Terciduk KPK, Inilah Para Bos BUMN yang Dianggap Sebagai Pengkhianat Oleh Sri Mulyani
Masing-masing BUMN tentu tak lepas dari tantangan yang dihadapinya. Terlebih, posisinya sebagai bisnis yang dinaungi oleh negara dianggap menjadi ujung tombak yang juga ikut mempengaruhi perekonomian nasional. Tak heran jika semua mata akan tertuju manakala ada BUMN yang dilaporkan tengah mengalami kendala.