Tuhan seperti tidak adil ya ketika memberikan manusia dan semua makhluk di Bumi hanya 20 persen udara yang bisa dihirup. Kenapa Ia tidak membuat jumlahnya lebih banyak lagi? Misalnya dibalik posisinya dengan Nitrogen yang berjumlah 70 persen itu. Jawabannya, semua komposisi ini adalah untuk kebaikan makhluk hidup itu sendiri.
Kita mungkin berpikir jika makin banyak kadar oksigen di udara, maka kehidupan akan jauh lebih baik. Kelihatannya seperti itu, walaupun pada kenyataannya makin banyak oksigen justru akan membuat makhluk hidup menderita. Para pakar sendiri mengatakan jika komposisi udara di Bumi sekarang ini sangat sempurna. Lebih sedikit saja oksigen maka yang terjadi adalah kehancuran.
Lalu, bagaimana bisa makin banyak oksigen justru membahayakan? Jawaban dari pertanyaan ini akan kamu temukan dalam ulasan berikut ini.
Kalau kamu masih ingat pelajaran fisika SMP dulu pasti tahu kenapa reaksi pembakaran bisa terjadi. Ya, salah satunya adalah karena adanya unsur oksigen di sana. Jika teori ini masih belum bisa membuatmu percaya, coba bikin percobaan dengan menyalakan lilin lalu tutup dengan gelas, pasti lilin itu mati karena oksigen di dalamnya habis terbakar.
Nah, dari hal di atas bisa disimpulkan kalau makin banyak kadar oksigen di bumi, maka apa pun jadi sangat mudah terbakar. Dan jika sekali terbakar apinya pasti gila-gilaan. Bayangkan apa yang terjadi dengan hutan-hutan termasuk yang ada di Sumatera dan Kalimantan seumpama jumlah oksigen melebihi seharusnya. Bisa-bisa hutan di sana habis dalam beberapa jam saja.
Oksigen memang sumber kehidupan, tapi kalau jumlahnya kebanyakan ia juga bisa jadi mematikan. Ya, jumlah oksigen yang terlalu banyak akan bisa meracuni si penghirupnya. Dalam dunia medis istilah ini disebut dengan Oxygen Poisoning. Kasus keracunan oksigen ini biasanya menimpa para penyelam atau pasien yang menggunakan alat bantu pernapasan.
Keracunan oksigen ini sendiri akibatnya sangat parah. Salah satunya adalah kerusakan organ-organ vital manusia, seperti paru-paru, saraf, pencernaan dan lain sebagainya. Oksigen makin banyak bukan berarti bikin hidup lebih baik.
Ya, tak hanya pembakaran, oksigen juga jadi unsur utama terjadinya korosi. Air memang bahan utama pencipta karat, tapi tanpa oksigen proses korosi tersebut takkan pernah terjadi. Nah, ketika jumlah oksigen sangat banyak, maka yang juga akan terjadi adalah proses korosi masif di semua hal yang berbahan besi dan karbon.
Bangunan-bangunan yang terbuat dari besi akan cepat rusak dan korosif, misalnya rel-rel kereta api atau jembatan-jembatan besi. Hal ini tentu akan merugikan dan membahayakan apalagi menimpa infrastruktur yang vital.
Oksigen dalam jumlah besar tak hanya bisa meracuni manusia, lebih spesifik lagi kondisi ini juga bisa membuat kita merasakan hal buruk lainnya, terutama yang berhubungan dengan proses pencernaan. Sebelumnya, perlu diketahui jika di dalam perut kita ada sekumpulan bakteri yang bernama E. Coli. Nah, E. Coli ini adalah tipe bakteri anaerob di mana tak bisa hidup dengan kondisi oksigen berlimpah. Lalu, apa hubungannya dengan jumlah oksigen berlebih?
E. Coli berjasa besar dalam sistem pencernaan. Di antara beberapa perannya adalah membantu usus menyerap vitamin dan serat, serta membasmi bakteri-bakteri jahat. Setelah tahu fakta ini kemudian bayangkan jumlah oksigen melimpah lalu tubuh kita semakin kaya dengan zat ini. Maka yang akan terjadi adalah tewasnya para E. Coli. Jika sudah demikian, maka berbagai macam dampak buruk dan mematikan akan menimpa tubuh.
Sebenarnya Bumi pernah mengalami kondisi di mana jumlah oksigen sangat berlimpah. Sekitar 300 juta tahu lalu, komposisi oksigen mencapai sekitar 35 persen. Nah, hal yang terjadi kemudian dengan Bumi yang beroksigen banyak ini adalah tumbuhnya serangga dengan ukuran yang sangat gila. Sebagai perbandingan, di masa ini capung yang kecil itu bisa seukuran elang dewasa.
Nah, jika hal ini terjadi lagi dengan Bumi kita, maka siap-siap kedatangan monster-monster dari kelas serangga. Kita nantinya tak hanya menjumpai capung sebesar elang, tapi juga kecoak sebesar bak mandi atau kutu rambut segede sandal jepit. Sangat mengerikan tentu saja.
Oksigen yang banyak menurut kita mungkin akan membuat kehidupan jadi lebih baik. Nyatanya, hal tersebut justru berdampak sangat buruk bahkan bisa jadi bencana. Bersyukur Tuhan tak berniat menjadikan udara di Bumi ini 70 persen oksigen dan 20 nitrogen seperti yang sebelumnya kita inginkan.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…